Metapos.id, Jakarta – Kasus perjalanan dinas Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, kembali menuai sorotan. Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, mendesak adanya evaluasi menyeluruh serta audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait dugaan penyalahgunaan fasilitas negara akibat keikutsertaan sang istri, Kuntari Laksmitadewi Wahyuningdyah, dalam berbagai perjalanan resmi.
Menurut Trubus, penggunaan fasilitas BUMN untuk kepentingan keluarga tidak dapat dibenarkan. “BUMN adalah milik publik, sehingga fasilitasnya tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi. Itu perilaku yang masuk kategori koruptif, melanggar etika, dan wajar jika publik marah,” ujarnya kepada Inilah.com, Rabu (1/10/2025).
Trubus menambahkan, tindakan evaluasi bahkan pengunduran diri perlu dipertimbangkan. Ia juga mendorong agar KPK, Kejaksaan Agung, dan kepolisian ikut mengusut persoalan ini. “Selain evaluasi, saya rasa sudah saatnya Dirut bersangkutan meletakkan jabatan. Audit BPK juga mendesak dilakukan untuk memastikan transparansi perjalanan dinas,” katanya.
Dari catatan perjalanan, Rahmad bersama istrinya diketahui beberapa kali melakukan kunjungan ke luar negeri maupun daerah. Pada 2023, keduanya tercatat hadir di Bangkok saat agenda International Fertilizer Association (IFA), kemudian ke Jepang di bulan Oktober. Tahun berikutnya, agenda serupa kembali terjadi dengan destinasi ke Bali, Brunei Darussalam, Singapura, hingga Dubai.
Selain itu, pada 23 November 2023, pasangan ini sempat berfoto bersama Presiden Joko Widodo saat peresmian kawasan industri pupuk di Fakfak, Papua. Belum lagi sejumlah acara internal perusahaan yang menuai tanda tanya, termasuk undangan band papan atas untuk kegiatan korporasi.
Hingga kini, manajemen Pupuk Indonesia belum memberikan klarifikasi resmi. Upaya konfirmasi ke Pjs Sekretaris Perusahaan, Yehezkiel Adiperwira, tidak mendapat respons. Sebelumnya, Yehezkiel menyebut perusahaan telah menerapkan aturan baru sesuai arahan Danantara Indonesia, yang melarang direksi membawa pasangan dalam perjalanan dinas luar negeri sejak awal 2025.
Sumber: Inilah.com