• Kontak Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
No Result
View All Result
Home Ekbis

Pengusaha Curhat di Forum G20: Bangun Infrastruktur Dapat Margin Rendah, namun Kesenjangan Pembiayaan Tinggi

Rahmat Herlambang by Rahmat Herlambang
15 July 2022
in Ekbis
Pengusaha Curhat di Forum G20: Bangun Infrastruktur Dapat Margin Rendah, namun Kesenjangan Pembiayaan Tinggi
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA,Cobisnis.com – Kalangan pelaku usaha internasional yang tergabung dalam The Business 20 (B20) mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan cita-cita pembangunan komprehensif. Salah satunya, masalah pembiayaan infrastruktur yang paling mendesak yaitu terutama adanya kesenjangan pembiayaan infrastruktur.

“Selain itu kami melihat ada tingkat risiko yang lebih tinggi dan kurangnya pembiayaan yang terjangkau di negara berkembang,” ujar Ketua B20 Indonesia Shinta Kamdani di side event G20 di Bali pekan ini.

Menurut Shinta, hambatan lain yang kerap ditemui adalah keuntungan investasi yang lebih rendah untuk proyek hijau. “Ini kemudian berdampak pula pada kurangnya konektivitas digital di negara berkembang,” tutur dia.

Pengusaha dari kelompok Sahid Group ini mencatat jika kesenjangan pembiayaan infrastruktur global saat ini semakin bertambah. “Kami memperkiraan kesenjangan pembiayaan berada di angka 10,6 triliun dolar AS di antara negara-negara G20 dan 14,9 triliun dolar AS di seluruh dunia pada 2040 mendatang,” katanya.

Sebagai informasi, B20 merupakan merupakan outreach group dari G20 yang mewakili komunitas bisnis internasional. Melalui keberadaan para pelaku bisnis dari seluruh dunia, B20 merefleksikan peran sektor swasta sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan berimbang.

B20 melakukan sejumlah pertemuan yang bertujuan untuk terus mengembangkan rekomendasi dan menghasilkan komitmen-komitmen relevan dari para pemimpin bisnis dunia dan organisasi bisnis untuk menghadapi isu-isu global yang penting dan berpengaruh secara signifikan.

“Kapasitas investasi antarnegara juga semakin tidak merata dan ini perlu menjadi perhatian kita bersama,” tutup Shinta.

Download WordPress Themes
Download WordPress Themes Free
Free Download WordPress Themes
Free Download WordPress Themes
online free course
download mobile firmware
Premium WordPress Themes Download
lynda course free download
Tags: B20G20InfrastrukturMetapos.idPengusaha
Rahmat Herlambang

Rahmat Herlambang

Related Posts

Jika Gagal Bayar Utang, Kereta Cepat Whoosh Terancam Diambil Alih China: Ancam Kedaulatan Negara

Jika Gagal Bayar Utang, Kereta Cepat Whoosh Terancam Diambil Alih China: Ancam Kedaulatan Negara

by Taufik Hidayat
6 November 2025
0

Metapos.id, Jakarta – 6 November 2025 — Aktivis antikorupsi sekaligus akademisi, Ubedilah Badrun, menilai proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) Whoosh...

Erick Thohir Minta Maaf dan Siapkan Strategi Baru Menuju Piala Dunia 2030

Erick Thohir Minta Maaf dan Siapkan Strategi Baru Menuju Piala Dunia 2030

by Taufik Hidayat
6 November 2025
0

Metapos.id,Jakarta - 5 November 2025 — Ketua Umum PSSI Erick Thohir menargetkan tim nasional Indonesia dapat lolos ke putaran final...

David Beckham Dapat Gelar Ksatria dari Raja Charles, Tampil dengan Desain Victoria Beckham

David Beckham Dapat Gelar Ksatria dari Raja Charles, Tampil dengan Desain Victoria Beckham

by Taufik Hidayat
6 November 2025
0

Metapos.id, Jakarta –David Beckham akhirnya menerima gelar kehormatan Ksatria dari Raja Charles III dalam sebuah upacara resmi di Kastil Windsor,...

Prabowo Subianto Negara-Negara Eropa Minta 1 Juta Pekerja Indonesia Per Tahun Untuk Sektor Perhotelan Hingga Kesehatan

Prabowo Subianto Negara-Negara Eropa Minta 1 Juta Pekerja Indonesia Per Tahun Untuk Sektor Perhotelan Hingga Kesehatan

by Taufik Hidayat
5 November 2025
0

Metapos.id, Jakarta- Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa sejumlah pemimpin negara Eropa meminta Indonesia mengirimkan sekitar satu juta tenaga kerja setiap...

Next Post
Gara-Gara Perang Rusia-Ukraina, Pemerintah Batasi Pemberian Pupuk ke Petani

Gara-Gara Perang Rusia-Ukraina, Pemerintah Batasi Pemberian Pupuk ke Petani

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended.

Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung Dihiasi Motif Khas Budaya Indonesia

KCIC Tambah 8 Perjalanan Whoosh per Hari di Masa Libur Nataru

21 December 2023
Mitra BSMI di Gaza Terluka, Penyaluran Bantuan Tetap Dilanjutkan

Mitra BSMI di Gaza Terluka, Penyaluran Bantuan Tetap Dilanjutkan

4 November 2023

Trending.

Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi Sidak Perusahaan Aqua Fakta di Lapangan Mengejutkan

Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi Sidak Perusahaan Aqua Fakta di Lapangan Mengejutkan

22 October 2025
Prakiraan Cuaca 24–26 Oktober 2025 Hujan Ringan Hingga Lebat Diprediksi Landa Jabodetabek

Prakiraan Cuaca 24–26 Oktober 2025 Hujan Ringan Hingga Lebat Diprediksi Landa Jabodetabek

23 October 2025
Ginran Ditanya Pesan Untuk Peserta Optimalisasi CPNS Jawabannya Nanti Saja

Ginran Ditanya Pesan Untuk Peserta Optimalisasi CPNS Jawabannya Nanti Saja

15 October 2025
Kemenpora Bahas Evaluasi Timnas, 4 Nama Calon Pengganti Patrick Kluivert Muncul di Meja Rapat

Kemenpora Bahas Evaluasi Timnas, 4 Nama Calon Pengganti Patrick Kluivert Muncul di Meja Rapat

22 October 2025
Dua Kali Janji Tunjukkan Ijazah di Pengadilan, Jokowi Malah Tak Hadiri Sidang CLS di PN Solo

Dua Kali Janji Tunjukkan Ijazah di Pengadilan, Jokowi Malah Tak Hadiri Sidang CLS di PN Solo

25 October 2025
Metapos Media

© 2022 Metapos Media

Navigasi

  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas

© 2022 Metapos Media