Jakarta, Metapos.id – Holding operasional Danantara Indonesia, PT Danantara Asset Management (Persero) atau DAM telah menyiapkan 22 program kerja strategis yang akan dijalankan dalam waktu lima bulan.
Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menjelaskan, program ini menjadi bagian dari upaya optimalisasi portofolio BUMN yang dibagi dalam tiga klaster, yakni restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan.
Dony bilang pada bidang restrukturisasi, DAM menyoroti empat sektor utama mencakup bisnis maskapai penerbangan, infrastruktur manufaktur baja, proyek kereta api cepat dan sektor asuransi.
“Kami juga mengelompokkan ke dalam program kerja yang berkaitan dengan streamlining dan konsolidasi bisnis,” ujar Dony dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR, Rabu, 23 Juli.
Dony mengatakan tahap awal restrukturisasi dijalankan pada bisnis maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
“Kedua adalah restrukturisasi di bisnis manufaktur baja kita. Yang ketiga bisnis restrukturisasi di bisnis kereta api cepat. Yang keempat restrukturisasi di bisnis asuransi,” ujar Dony.
Kemudian, sambung Dony, Danantara juga akan melakukan konsolidasi bisnis BUMN. Konsolidasi ini akan menyasar sembilan sektor BUMN, antara lain bisnis karya (konstruksi), bisnis pupuk, rumah sakit, hotel, gula, hilirisasi minyak, asuransi.
“Kemudian konsolidasi bisnis manajemen aset. Konsolidasi bisnis kawasan industri,” katanya.
Sementara itu, Dony bilang delapan program lain difokuskan pada pengembangan bisnis baru dan potensi sektor dengan prospek jangka panjang.
DAM akan mendorong akselerasi pada bisnis koperasi, pangan, baterai, semen, perbankan syariah, telekomunikasi, dan juga industri galangan kapal.
“Pengembangan bisnis dan melakukan transformasi bisnis di bisnis semen kita. Kemudian bisnis perbankan syariah. Kemudian bisnis telekomunikasi dan juga bisnis galangan kapal,” ucapnya.
Dalam menjalankan program tersebut, Dony mengaku, telah menyelesaikan tata kelola pendukung bisnis dalam organisasi DAM.
“Kemudian juga menyelesaikan prosedur di bidang keuangan, di bidang manajemen risiko dan legal untuk mendukung operasional dan antara aset manajemen,” ucapnya.