METAPOS- JAKARTA Komisi VI DPR dari Fraksi Demokrat, Herman Khaeron, meminta Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara mencari solusi untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) Whoosh yang mencapai Rp2 triliun, agar tidak membebani konsorsium BUMN pemegang saham 60 persen, termasuk PT KAI.
Menurut Herman, Danantara bisa mempertimbangkan beberapa opsi seperti memperpanjang rute Whoosh hingga Surabaya, mengembangkan ekosistem bisnis di sepanjang jalur, atau menghidupkan kembali Kota Baru Walini. Ia juga membuka kemungkinan restrukturisasi agar proyek lebih efisien.
Terkait penggunaan APBN untuk menutup utang, Herman menyerahkannya kepada pemerintah.
Namun, Kepala BPI Danantara Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan, utang KCJB tidak akan dibayar menggunakan APBN. Pembayaran akan ditanggung Danantara karena kini seluruh dividen BUMN dialihkan ke lembaga tersebut, bukan lagi ke Kementerian Keuangan.
“Danantara cukup mampu membayar itu,” ujar Purbaya.