Metapos.id, Jakarta – TikTok terus memperkuat upaya perlindungan pengguna di Indonesia melalui rangkaian inisiatif keamanan yang dijalankan sepanjang 2025. Langkah ini mencakup penguatan kebijakan platform, pembaruan fitur keamanan, perluasan program literasi digital, serta kolaborasi strategis lintas sektor, guna menciptakan ruang digital yang aman, positif, dan bertanggung jawab, khususnya bagi remaja.
Sebagai platform yang digunakan oleh lebih dari 160 juta pengguna di Indonesia, TikTok menempatkan keamanan sebagai prioritas utama. Head of Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia, Hilmi Adrianto, menegaskan bahwa pendekatan keamanan yang diterapkan tidak hanya berfokus pada penindakan konten berbahaya, tetapi juga pada upaya preventif melalui edukasi dan kolaborasi.
“Bagi kami, keamanan digital berarti memastikan pengguna, termasuk remaja, dapat berekspresi dan berkreasi di ruang digital yang aman dan positif. Karena itu, kami terus memperkuat perlindungan melalui penegakan kebijakan, sistem moderasi berlapis, literasi digital, serta kerja sama dengan pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan,” ujar Hilmi.
Upaya TikTok ini sejalan dengan agenda pemerintah dalam menciptakan ruang digital yang sehat. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi RI, Mediodecci Lustarini, mengapresiasi langkah TikTok yang dinilai konsisten menghadirkan perlindungan dan transparansi bagi publik.
“Kolaborasi lintas pihak menjadi kunci dalam menjaga ruang digital tetap aman dan positif. Upaya TikTok dalam edukasi dan penegakan kebijakan sejalan dengan prioritas Komdigi RI,” jelasnya.
Edukasi Keamanan Digital untuk Remaja dan Orang Tua
Sepanjang 2025, TikTok memperkuat kampanye keamanan remaja Seru Berkreasi dan #SalingJaga bersama Yayasan SEJIWA. Program ini menyasar pelajar SMA di wilayah Jabodetabek dan telah menjangkau lebih dari 1.600 remaja melalui sesi literasi digital serta diskusi bersama kreator.
Founder Yayasan SEJIWA, Diena Haryana, menekankan pentingnya peran keluarga dan ekosistem pendukung dalam menciptakan ruang digital yang sehat bagi remaja. Menurutnya, pendampingan orang tua, komunikasi terbuka, serta kebijakan yang ramah anak menjadi fondasi penting bagi keamanan digital generasi muda.
Selain itu, TikTok juga menggandeng Yayasan Keluarga Kita untuk memperluas literasi digital bagi orang tua di 358 kota di Indonesia. Kolaborasi ini menghadirkan lokakarya pengasuhan digital serta modul pembelajaran daring yang membantu orang tua memahami tantangan digital yang dihadapi anak dan remaja.
Sebagai bagian dari dukungan kesejahteraan digital, TikTok turut menghadirkan pembaruan fitur seperti pengingat waktu layar, pengelolaan interaksi, hingga fitur meditasi, guna mendorong kebiasaan daring yang lebih seimbang.
Bersama Masyarakat Melawan Judi Online Lewat #LawanJudol
TikTok juga berperan aktif dalam meningkatkan kewaspadaan publik terhadap bahaya judi online melalui kampanye #LawanJudol yang didukung Komdigi RI. Kampanye ini mencakup lokakarya luring dan daring, serta penyediaan laman khusus di dalam aplikasi yang memuat informasi resmi, konten edukatif dari kreator, layanan aduan pemerintah, dan panduan pelaporan konten terduga judi online.
Dari sisi penegakan kebijakan, pada semester pertama 2025 TikTok telah menghapus lebih dari 424 ribu konten terkait perjudian, dengan lebih dari 99 persen ditindak secara proaktif sebelum dilaporkan pengguna. Selain itu, sekitar 1,6 juta komentar yang mempromosikan perjudian juga telah dihapus.
Dorong Kewaspadaan Penipuan Lewat Kampanye #PikirDuaKali
Ancaman penipuan online yang terus meningkat turut menjadi perhatian TikTok. Mengacu pada data OJK, Indonesia Anti-Scam Centre menerima sekitar 800 laporan penipuan online per hari. Menanggapi kondisi ini, TikTok meluncurkan kampanye #PikirDuaKali yang mengajak masyarakat lebih waspada melalui metode 3C: Cek, Cegah, Cegat.
Kampanye ini diperkuat melalui Pusat Panduan #PikirDuaKali, kolaborasi dengan kreator dan pakar keamanan digital, program TikTok Goes to Campus, serta diskusi langsung melalui #PikirDuaKali LIVE Series di TikTok LIVE.
Sepanjang periode yang sama, TikTok menghapus lebih dari 25 juta konten yang melanggar Panduan Komunitas, termasuk 232 ribu konten penipuan, dengan 94 persen di antaranya ditindak secara proaktif. Selain itu, lebih dari 180 ribu iklan berbayar yang mengandung unsur penipuan juga dihapus dari platform.
Perlindungan Ekosistem Perdagangan Digital
Upaya perlindungan juga diperluas ke ekosistem Tokopedia dan TikTok Shop melalui kampanye #BelanjaAman dan #JualanNyaman. Sepanjang Januari hingga Juni 2025, kedua platform menolak sekitar 250 ribu pendaftaran akun penjual yang tidak memenuhi standar, serta meninjau lebih dari 787 ribu laporan pengguna terkait dugaan pelanggaran kebijakan.
Komitmen Perlindungan Jangka Panjang
Untuk menjaga integritas platform, TikTok terus memperkuat penerapan Panduan Komunitas, sistem moderasi berbasis teknologi dan manusia, serta berbagai fitur keamanan seperti pelaporan konten, filter kata kunci, dan pengaturan privasi. Transparansi juga dijaga melalui Pusat Transparansi TikTok yang menyajikan data penegakan kebijakan secara berkala.
“Keamanan digital adalah tanggung jawab bersama. TikTok akan terus bekerja sama dengan pemerintah, industri, pakar, dan komunitas untuk menciptakan ruang digital yang aman, sehat, dan memberdayakan,” tutup Hilmi.














