• Kontak Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
No Result
View All Result
Home Ekbis

Stok Kedelai Aman, Tapi Harga Masih Tinggi

Rahmat Herlambang by Rahmat Herlambang
31 October 2022
in Ekbis
Stok Kedelai Aman, Tapi Harga Masih Tinggi
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA,Metapos.id – Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) mengungkap bahwa pasokan kedelai untuk pengrajin tahu dan tempe dalam kondisi aman. Bahkan masih cukup hingga akhir tahun. Namun, yang menjadi masalah adalah harganya yang terbilang masih tinggi.
 
“Stok kedelai aman sampai akhir tahun. Jadi kalau hanya bilang tinggal 7 hari itu keliru,” ujar Ketua Umum Gakoptindo Aip Syarifuddin, Senin, 31 Oktober.
 
Saat ini, kata Aip, perajin tahu dan tempe sedang mengalami kesulitan akibat naiknya harga kedelai. Ia menyebut, harga kedelai Rp8.500 per kilogram (kg) pada Desember 2021 lalu dan saat ini telah menjadi Rp14.000 per kg.
 
“Kami ini sedang kesulitan akibat harga kedelai naik terus. Kenaikannya lebih 60 persen, kenaikan tempe tahu kan nggak mungkin 60 persen,” ucapnya.

Tambah Subsidi

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyarankan agar nilai subsidi kedelai ditambah dari sebelumya Rp1.000 menjadi Rp2.000 per kilogram (kg). Penambahan nilai subsidi didasari adanya lonjakan harga kedelai di Tanah Air.
 
Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan juga turut mengajak pemerintah daerah membantu memberikan subsidi untuk komoditas pangan impor ini yang harganya sudah mencapai Rp13.000 per kg.
 
Lebih lanjut, Zulhas meminta pemerintah daerah mengoptimalkan 2 persen dana transfer umum dan anggaran belanja tidak terduga (BTT) untuk penanganan dampak inflasi yang salah satunya dapat digunakan untuk subsidi harga pangan. Sehingga harga pangan di masyarakat tetap terjangkau.

“Ini saya kira kalau harga sudah terlalu tinggi begini, nanti pemerintah pusat sekarang (mensubsidi) 1.000, pemerintah daerah bisa Rp1.000 jadi Rp2.000. Jadi (harga kedelai) bisa Rp11.000-an. Kalau bisa (nilai subsidinya) naik lagi, ya nanti kita coba lihat apakah pemerintah pusat bisa (mensubsidi) Rp2.000, daerah nanti berapa,” katanya kepada wartawan, Minggu, 30 Oktober.
 
Kata Zulhas, penambahan nilai subsidi ini diperlukan seiring dengan pelemahan nilai mata uang rupiah. Karena, pelemahan rupiah akan berdampak pada harga kedelai. Mengingat bahwa komoditas ini 99 persen merupakan produk impor.
 
“Kalau (disubsidi) Rp1.000 memang sudah enggak nendang ya,” tuturnya.

Download WordPress Themes Free
Premium WordPress Themes Download
Free Download WordPress Themes
Download Nulled WordPress Themes
udemy paid course free download
download micromax firmware
Download WordPress Themes
free download udemy paid course
Tags: KedelaiMendagMetapos.idZulhas
Rahmat Herlambang

Rahmat Herlambang

Related Posts

Survei Prudential: 93% Pasien Indonesia Akui Menunda Perawatan Medis

Survei Prudential: 93% Pasien Indonesia Akui Menunda Perawatan Medis

by Rahmat Herlambang
17 September 2025
0

Metapos.id, Jakarta – Prudential Indonesia bersama Prudential Syariah merilis hasil survei terbaru yang dilakukan bersama Economist Impact berjudul “Suara Pasien...

World Retina Day 2025: JEC Ingatkan Bahaya Uveitis sebagai Penyebab Kebutaan Permanen

World Retina Day 2025: JEC Ingatkan Bahaya Uveitis sebagai Penyebab Kebutaan Permanen

by Rahmat Herlambang
17 September 2025
0

Metapos.id, Jakarta – Gangguan pada retina, termasuk akibat peradangan seperti uveitis, kerap mengancam secara diam-diam. Gejala mata merah dan pandangan...

Kolaborasi Kreatif Hadir di IFFINA+ 2025, dari Talks+ hingga Homeliving Festival

Kolaborasi Kreatif Hadir di IFFINA+ 2025, dari Talks+ hingga Homeliving Festival

by Rahmat Herlambang
17 September 2025
0

Metapos.id, Tangerang – Pameran furnitur, desain interior, dan kerajinan terbesar di Indonesia, IFFINA+ 2025, resmi dibuka hari ini di Indonesia...

Pelita Air Tambah Rute Penerbangan Langsung Jakarta-Kendari PP

Soal Pelita Air Gabung Garuda Indonesia, Erick Thohir: Proses Kajian Ada di Danantara

by Afizahri
16 September 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara terkait rencana penggabungan maskapai Pelita Air ke...

Next Post
Laba Bersih WOM Finance Meningkat 62%Per September 2022

Laba Bersih WOM Finance Meningkat 62%
Per September 2022

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended.

Tiket KA Libur Natal dan Tahun Baru Baru Terjual 10,1 Persen

Tiket Kereta Api Mudik Sudah Terjual Hampir 40 Persen

27 March 2023
Kemendag Bakal Perketat Impor Propilen Glikol dan Polietilen Glikol

Kemendag Bakal Perketat Impor Propilen Glikol dan Polietilen Glikol

4 November 2022

Trending.

Mulai 17 Agustus, Transaksi Digital Akan Terhubung ke NIK dan Terpantau oleh Sistem Pajak Nasional

Mulai 17 Agustus, Transaksi Digital Akan Terhubung ke NIK dan Terpantau oleh Sistem Pajak Nasional

1 August 2025
Laba MRT Jakarta di 2024 Turun 50,98 Persen

Laba MRT Jakarta di 2024 Turun 50,98 Persen

30 May 2025
Affan Kurniawan: Driver Ojol Tewas Usai Dilindas Rantis Brimob di Pejompongan

Affan Kurniawan: Driver Ojol Tewas Usai Dilindas Rantis Brimob di Pejompongan

29 August 2025
Bos Danantara: 52% BUMN Merugi, RI Rugi Rp 50 T per Tahun

Bos Danantara: 52% BUMN Merugi, RI Rugi Rp 50 T per Tahun

19 August 2025
RUPS Tahunan PT Intermedia Capital Tbk (MDIA)

RUPS Tahunan PT Intermedia Capital Tbk (MDIA)

3 September 2025
Metapos Media

© 2022 Metapos Media

Navigasi

  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas

© 2022 Metapos Media