• Kontak Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Wednesday, December 31, 2025
Metapos
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Sport
  • Internasional
  • Lifestyle & Health
  • Tek & Oto
  • Galeri
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Sport
  • Internasional
  • Lifestyle & Health
  • Tek & Oto
  • Galeri
No Result
View All Result
Metapos
No Result
View All Result
Home Ekbis

Standard Chartered tekankan pentingnya fokus dan kolaborasi yang lebih besar untuk mencapai transisi Net-Zero

Rahmat Herlambang by Rahmat Herlambang
17 July 2022
in Ekbis
Standard Chartered tekankan pentingnya fokus dan kolaborasi yang lebih besar untuk mencapai transisi Net-Zero
Share on FacebookShare on Twitter

Metapos, Bali – Berbicara di sebuah sesi B20-G20 round table bertemakan “Sustainable Finance for Climate Transition” yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan RI, Bill Winters, Group CEO, Standard Chartered Bank, mendorong terciptanya kemitraan publik-swasta dalam skala besar untuk memobilisasi keuangan dan menyalurkan dana guna membiayai proyek transisi yang berkelanjutan di negara-negara berkembang, dimana pendanaan akan paling berdampak.

Sebagai satu-satunya perwakilan sektor swasta di sesi round table ini, Bill bergabung dengan sejumlah menteri keuangan dari berbagai negara, yakni Sri Mulyani Indrawati (Indonesia), Nirmala Sitharaman (India) dan Enoch Godongwana (Afrika Selatan), serta Andy Baukol, yang merupakan perwakilan Secretary of the Treasury for International Affairs, Amerika Serikat dalam diskusi berdurasi 60 menit. Para panelis membahas komitmen masing-masing negara untuk mempercepat transisi energi dan mencapai net-zero, serta peluang, tantangan dan reformasi kebijakan yang diperlukan untuk memfasilitasi sebuah transisi yang adil.

Bill menekankan pentingnya peran keuangan campuran atau blended finance untuk meningkatkan investasi. Blended finance adalah pendekatan penataan yang memungkinkan investor publik dan swasta, yang masing-masing memiliki tujuan yang berbeda, untuk berinvestasi bersama Keuangan campuran  mengatasi perbedaan antara risiko dugaan dan risiko riil, serta rasio risiko/imbalan yang buruk – hambatan utama bagi investor swasta – melalui modal lunak dan jaminan untuk pembangunan.

Laporan “Just In Time” yang dikeluarkan Standard Chartered juga menunjukkan bahwa kesenjangan pendanaan di pasar negara berkembang saat ini sangat besar (USD95 triliun), tetapi terdapat juga peluang sebesart USD83 triliun untuk berinvestasi ke pasar negara berkembang melalui transisi yang adil. Negara berkembang yang mendanai sendiri proses transisi  akan merasakandampak pada pendapatan masyarakat. Tanpa adanya dukungan, kemiskinan masyarakat di pasar negara berkembang bisa meningkat sebesar 2 triliun dolar AS setiap tahunnya. Dalam hal ini  negara-negara maju dianjurkan untuk membantu negara berkembang dalam hal  pembiayaan yang dibutuhkan. Disinilah perlunya sebuah kemitraan pembiayaan antara sektor publik dan swasta.

Bill memuji inisiatif pemerintah Indonesia dalam peluncurkan platform nasional untuk mekanisme transisi energi.

Bill menambahkan, “Sangat menggembirakan melihat bagaimana komitmen bangsa-bangsa di dunia menuju transisi yang adil. Hal ini mencerminkan upaya menyalurkan dana ke tangan orang-orang yang akan mampu menghasilkan dampak terbesar – dan itu membutuhkan kemitraan publik-swasta yang luar biasa besarnya untuk mencapai hal ini. Hal ini tidak hanya meningkatkan jumlah pendanaan sektor publik, tetapi juga mendapatkan efek katalitik yang jauh lebih tinggi melalui pembiayaan sektor swasta. Dunia perbankan dapat dan terus memainkan peran. Sebuah bankseperti Standard Chartered, yang hadir di 59 wilayah di Asia, Afrika, dan Timur Tengah, pasti dapat dan akan terus memainkan peranan kunci,” tutup Bill.

Standard Chartered mengumumkan komitmen net-zero tahun lalu, dengan menargetkan mencapai net zero dalam kegiatan operasionalnya sendiri di tahun 2025, dari segi pembiayaan pada tahun 2050, serta dalam memobilisasi USD300 miliar dalam keuangan hijau dan upaya transisi di periode tahun 2021 dan 2030. Tahun lalu, Standard Chartered Indonesia berperan sebagai salah satu mitra pembiayaan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung (PLTS) Cirata 145 MWac di Jawa Barat, Indonesia. Ketika proyek ini selesai, pembangkit listrik akan menghasilkan energi listrik yang cukup untuk memberi daya pada 50.000 rumah dan mengeluarkan 214.000 ton CO2. Pembangkit listrik tenaga surya terapung ini direncanakan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, dan akan menjadi langkah maju bagi Indonesia untuk mencapai target bauran energi berkelanjutan sebesar 23% pada tahun 2025.

Download Nulled WordPress Themes
Download Best WordPress Themes Free Download
Download WordPress Themes
Download Nulled WordPress Themes
udemy course download free
download huawei firmware
Download WordPress Themes
lynda course free download
Rahmat Herlambang

Rahmat Herlambang

Related Posts

Deretan Motor yang Setop Diproduksi di Indonesia Sepanjang 2025

Deretan Motor yang Setop Diproduksi di Indonesia Sepanjang 2025

by Desti Dwi Natasya
31 December 2025
0

Metapos.id, Jakarta – Tahun 2025 menjadi fase penyesuaian bagi industri sepeda motor di Indonesia. Sejumlah pabrikan memutuskan untuk menghentikan produksi...

DJ Donny Laporkan Teror Molotov dan Kiriman Bangkai Ayam ke Polda Metro Jaya

DJ Donny Laporkan Teror Molotov dan Kiriman Bangkai Ayam ke Polda Metro Jaya

by Taufik Hidayat
31 December 2025
0

Metapos.id, Jakarta — Selebgram dan kreator konten DJ Donny, yang memiliki nama asli Ramon Dony Adam, resmi melapor ke Polda...

Tak Ada Izin Pesta Kembang Api pada Malam Tahun Baru 2026

50 Ucapan Tahun Baru 2026 untuk Perusahaan yang Formal, Singkat, dan Berkesan

by Desti Dwi Natasya
31 December 2025
0

Metapos.id, Jakarta – Memasuki awal tahun 2026, momentum pergantian tahun dimanfaatkan banyak perusahaan untuk menyampaikan pesan positif kepada karyawan, klien,...

Presiden Prabowo Akan Tinjau Pemulihan Bencana di Aceh Tamiang, 1 Januari 2026

Presiden Prabowo Akan Tinjau Pemulihan Bencana di Aceh Tamiang, 1 Januari 2026

by Taufik Hidayat
31 December 2025
0

Metapos.id, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Aceh Tamiang pada Kamis, 1 Januari 2026. Kunjungan...

Next Post
PT DEWI SHRI FARMINDO Tbk DARI BETERNAK SIAP MENAWARKAN SAHAM KEPADA PUBLIK

PT DEWI SHRI FARMINDO Tbk DARI BETERNAK SIAP MENAWARKAN SAHAM KEPADA PUBLIK

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended.

Erick Thohir Klaim Keuangan BUMN Semakin Sehat

Industri Kreatif RI Terus Berkembang, Erick Thohir: Jangan Sampai Jadi Konsumen Konten Asing

1 November 2022
Mendag Minta Impor Beras Ditutup Akhir Januari, Ini Jawaban Buwas

Mendag Zulhas Izinkan Beras Impor Bulog Masuk Terakhir 16 Februari

19 January 2023

Trending.

Dosen UIM yang Viral Ludahi Kasir Swalayan Akan Disidang Komisi Disiplin

Dosen UIM yang Viral Ludahi Kasir Swalayan Akan Disidang Komisi Disiplin

26 December 2025
BBC Tetapkan Pulau Komodo sebagai Destinasi Wisata Terbaik Dunia 2026

BBC Tetapkan Pulau Komodo sebagai Destinasi Wisata Terbaik Dunia 2026

14 December 2025
Harrison Ford Pernah Tegur Keras Zulkifli Hasan Terkait Kerusakan Hutan: “Ini Tidak Lucu”

Harrison Ford Pernah Tegur Keras Zulkifli Hasan Terkait Kerusakan Hutan: “Ini Tidak Lucu”

30 November 2025
Diduga Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib, Rumah Adimas Firdaus Resbob Digeruduk Massa

Diduga Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib, Rumah Adimas Firdaus Resbob Digeruduk Massa

14 December 2025
Puting Beliung Terjang Ancol, Pohon Tumbang dan Warga Sempat Panik

Puting Beliung Terjang Ancol, Pohon Tumbang dan Warga Sempat Panik

13 December 2025
Metapos Media

© 2025 Media Informasi Terkini

Navigasi

  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Sport
  • Internasional
  • Lifestyle & Health
  • Tek & Oto
  • Galeri

© 2025 Media Informasi Terkini