Metapos.id, Jakarta – Pergerakan saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) jadi sorotan usai ikut mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menembus level 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8/2025). Meski demikian, IHSG akhirnya ditutup melemah 0,41% ke posisi 7.898.
Saham DCII langsung melesat di awal perdagangan setelah resmi keluar dari papan pemantauan khusus full call auction (FCA) per 15 Agustus. Sekitar pukul 10.27 WIB, harga saham DCII menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah di Rp 398.000. Pada momen yang sama, IHSG juga menembus level 8.011,47 dan sempat lanjut ke 8.017,07.
Di akhir perdagangan pekan, saham DCII ditutup menguat 6,91% ke Rp 359.900 dan menyumbang 25,05 poin terhadap IHSG. Sejak awal tahun (year to date), saham emiten data center ini sudah melesat 754,87% dengan kontribusi total ke IHSG sebesar 369,21 poin.
Lonjakan harga saham tersebut mengerek kapitalisasi pasar DCI Indonesia menjadi Rp 857,91 triliun, menempatkannya di posisi ketiga perusahaan dengan market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Posisi ini membuat DCI menyalip PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang kini turun ke peringkat empat dengan market cap Rp 796 triliun.
Sementara itu, peringkat pertama masih ditempati PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dengan nilai kapitalisasi Rp 1.171 triliun, disusul PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di posisi kedua dengan market cap Rp 1.062 triliun.