Metapos.id, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan bilateral itu, Ramaphosa menyampaikan apresiasi atas dukungan Indonesia dalam perjuangan Afrika Selatan melawan sistem segregasi rasial apartheid.
Ramaphosa menekankan bahwa konferensi bersejarah Konferensi Asia‑Afrika 1955 (KAA) di Bandung merupakan “sumber inspirasi dan penyemangat yang besar” bagi pemimpin perjuangan pembebasan Afrika Selatan. Ia juga menyatakan bahwa “selama bertahun-tahun rakyat Afrika Selatan menemukan sekutu yang setia pada Indonesia, yang secara konsisten mendukung perjuangan melawan apartheid. Kami akan selamanya berterima kasih atas dukungan dan solidaritas rakyat Indonesia.”
Dalam kesempatan yang sama, kedua pemimpin membahas penguatan kerja sama bilateral antara kedua negara mencakup bidang perdagangan, investasi, pertahanan, hingga kerjasama di forum internasional seperti BRICS dan G20. Ramaphosa menyambut keanggotaan Indonesia di BRICS dan mengajak pengembangan kemitraan yang lebih mendalam dalam kerangka kerja sama Selatan-Selatan.
Mengenai isu global, kedua negara juga sepakat memperkuat sistem multilateralisme dan dialog sebagai jalan penyelesaian konflik, termasuk pertukaran pandangan terkait situasi di Gaza dan solusi dua-negara antara Israel dan Palestina.
Sebagai latar belakang, sistem apartheid adalah kebijakan segregasi rasial yang diterapkan di Afrika Selatan oleh pemerintahan kulit putih dari abad ke-20 hingga awal 1990-an, yang secara resmi dihapus. Indonesia dikenal sebagai salah satu pendukung utama perjuangan melawan apartheid sejak zaman kemerdekaan Afrika Selatan.
Kunjungan Ramaphosa ke Indonesia merupakan bagian dari tur Asia Tenggara yang mencakup kunjungan ke Vietnam dan Malaysia, dan berlangsung menjelang pertemuan G20 di Johannesburg bulan depan.