Metapos.id, Jakarta – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan terus mengawal penanganan enam Warga Negara Indonesia (WNI) yang diamankan aparat Singapura karena diduga masuk ke wilayah negara tersebut secara ilegal melalui jalur laut.
Pelaksana Tugas Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Henny Hamidah, menyampaikan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura telah berkoordinasi dengan otoritas keamanan setempat untuk memperoleh kejelasan terkait status hukum
para WNI tersebut.
“KBRI Singapura saat ini berkomunikasi dengan Singapore Police Force terkait penahanan enam WNI yang diduga memasuki Singapura tanpa dokumen resmi pada 21 Desember 2025,” kata Henny di Jakarta, Senin
(22/12/2025).
Informasi awal menyebutkan, perahu kayu yang membawa keenam WNI terdeteksi oleh Police Coast Guard (PCG) Singapura di perairan sekitar Tanah Merah sekitar pukul 00.35 waktu setempat. Aparat kemudian mengamankan perahu tersebut sebelum para penumpangnya mencapai daratan
Singapura.
Henny menambahkan, seluruh WNI yang diamankan berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia antara 23 hingga 29 tahun. Saat ini, KBRI Singapura masih melakukan pendalaman terkait identitas, kondisi, serta proses hukum yang sedang berjalan.
“KBRI terus mengonfirmasi identitas para WNI, pasal yang dikenakan, serta tahapan proses hukum yang akan dijalani sesuai peraturan di Singapura,” ujarnya.
Sejumlah laporan media mengungkapkan bahwa keenam WNI tersebut diduga bermaksud mencari pekerjaan di Singapura melalui jalur tidak resmi. Mereka dijadwalkan menjalani proses persidangan pada Senin (22/12/2025) dengan dakwaan masuk ke wilayah Singapura tanpa dokumen yang sah.
Kemlu RI menegaskan komitmennya untuk terus memantau perkembangan kasus ini serta memastikan hak-hak hukum para WNI tetap terlindungi selama menjalani proses hukum di Singapura.














