• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
No Result
View All Result
Home Ekbis

Ekonom Sarankan Kenaikan PPN 12 Persen Tahun Depan Dibatalkan

Rahmat Herlambang by Rahmat Herlambang
29 November 2024
in Ekbis
Kebijakan PPN 12 Persen Dinilai akan Buat Pertumbuhan Ekonomi RI Terkontraksi
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Metapos.id – Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menyampaikan kenaikan tarif PPN di tahun 2025 wajib dibatalkan.

Sehingga pemerintah punya peluang untuk membuat tarif PPN yang tidak membebani masyarakat lebih dalam.

“Pemerintah punya kesempatan meringankan beban masyarakat. Namun pemerintah justru menambah beban yang dipikul oleh masyarakat,” ujarnya, Kamis, 28 November.

Asal tahu saja, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memastikan PPN naik menjadi 12 persen per 1 Januari 2025.

Kebijakan ini diambil berdasarkan UU Nomor 7 tahun 2021 Tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Pada Bab IV Pasal 7 ayat (1) huruf (b) yang menyatakan bahwa tarif PPN 12 persen paling lambat 1 Januari 2025.

Huda menyampaikan dengan kenaikan tarif PPN jadi 12 persen pada 2025 pemerintah hanya justru akan menambah beban yang dipikul oleh masyarakat. Pada akhirnya masyarakat yang membantu meringankan masyarakat.

“Penguasa hanya diam dalam kursi singgasananya,” jelasnya.

Huda menuturkan, penundaan kenaikan tarif PPN ada di pasal 7 nomor (3) dan (4) yang memberikan kewenangan pemerintah untuk menetapkan tarif PPN di rentang 5 persen hingga 15 persen melalui Peraturan Pemerintah.

Menurutnya, poin ini sekaligus membantah klaim Sri Mulyani yang hanya mematuhi undang-undang.

Lantaran masih ada peluang pemerintah untuk membantu masyarakat agar tidak terbebani beban terlalu berat.

Huda mencontohkan seperti pajak karbon yang harusnya dilaksanakan pada tahun 2022, namun sampai saat ini belum diimplementasikan.

Menurut Huda, beban terlalu berat ini berasal dari pelemahan daya beli masyarakat. Dimana Pertumbuhan konsumsi masyarakat melambat di kuartal III 2024 dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga hanya 4,91 persen (yoy).

“Sedangkan secara qtq, konsumsi rumah tangga turun 0,48 persen. Kita mengalami deflasi 5 bulan secara berturut-turut (Mei-September). Pelaku UMKM mengaku turun omzetnya hingga 60 persen menurut BRI,” jelasnya.

Huda menyampaikan pemerintah memang butuh uang untuk menambal defisit anggaran yang melebar. Dan yang paling mudah bagi pemerintah adalah dengan menaikkan tarif PPN.

Namun, ada pos penerimaan lain yang belum tergarap yaitu penerimaan negara sektor tambang yang masih banyak ilegal.

“Hasyim pernah menyampaikan ada Rp300 triliun dari pengemplang pajak, kenapa hal itu tidak didahulukan? Alih-alih menaikkan tarif PPN,” jelasnya.

Huda menyampaikan tarif PPN Indonesia sebesar 11 persen masih lebih tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya dan negara-negara OECD, di mana tarif PPN di Malaysia hanya 8 persen, sedangkan Singapura 9 persen.

Tarif PPN paling tinggi adalah Filipina sebesar 12 persen.

Download WordPress Themes
Download Best WordPress Themes Free Download
Download WordPress Themes Free
Download WordPress Themes
download udemy paid course for free
download samsung firmware
Download Nulled WordPress Themes
online free course
Tags: EkonomMetapos.idPpn
Rahmat Herlambang

Rahmat Herlambang

Related Posts

BNI Boyong 3 UKM RI Ke Pameran Makanan Terbesar di Korsel, Jajaki Pasar Ekspor ke Negeri Ginseng

BNI Boyong 3 UKM RI Ke Pameran Makanan Terbesar di Korsel, Jajaki Pasar Ekspor ke Negeri Ginseng

by Aulia Fitrie
16 June 2025
0

Jakarta, Metapos.id - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui program BNI Xpora memboyong tiga pelaku usaha kecil...

LPS MHM 2025, Ajang Pelari Nasional Tingkatkan Performa dan Prestasinya

LPS MHM 2025, Ajang Pelari Nasional Tingkatkan Performa dan Prestasinya

by Afizahri
16 June 2025
0

Jakarta, Metapos.id – Jakarta. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kembali sukses menggelar LPS Monas Half Marathon 2025 untuk ketiga kalinya. Antusiasme...

Tumbuh Seimbang dan Berkelanjutan, BSI Membuka Outlet Prioritas di Bintaro

BSI Tingkatkan Penetrasi Perkuat Basis DPK

by Afizahri
14 June 2025
0

Jakarta, Metapos.id - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berambisi menggenjot penetrasi tabungan wadiah berbasis payroll atau rekening gaji guna...

Calon Ketua Umum AKPI Temui Menko Kumham Imipas Yusril, Bahas Penguatan Profesi Kurator dan Pengurus di Indonesia.

Calon Ketua Umum AKPI Temui Menko Kumham Imipas Yusril, Bahas Penguatan Profesi Kurator dan Pengurus di Indonesia.

by Rahmat Herlambang
13 June 2025
0

Jakarta, Metapos.id – Dalam upaya memperkuat peran dan perlindungan hukum bagi profesi kurator dan pengurus di Indonesia, hari ini salah...

Next Post
Strategi Mendag Zulkifli Hasan Jaga Stabilitas Harga Ayam

Menko Zulhas: Tahun Depan Tak Boleh Lagi Impor Garam Konsumsi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended.

Suri, Produsen Sarung Tangan Melantai Di Bursa

Suri, Produsen Sarung Tangan Melantai Di Bursa

7 December 2023
Strategi Mendag Zulkifli Hasan Jaga Stabilitas Harga Ayam

Mendag Alokasikan 30 Persen Perjanjian Dagang untuk UMKM

19 October 2022

Trending.

Penukaran Uang Baru Ramadan Sudah Bisa Dilakukan Mulai 20 Maret

Penukaran Uang Baru Ramadan Sudah Bisa Dilakukan Mulai 20 Maret

16 March 2023
BCA Pamer Gedung Baru Ramah Lingkungan di BSD

BCA Pamer Gedung Baru Ramah Lingkungan di BSD

16 June 2022
Prudential Indonesia Bersama Generasi Muda Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045 Melalui Gen-Zummit 2025

Prudential Indonesia Bersama Generasi Muda Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045 Melalui Gen-Zummit 2025

26 May 2025
Kantor Pusat Bukit Asam akan Gunakan PLTS Atap

Kantor Pusat Bukit Asam akan Gunakan PLTS Atap

13 April 2023
Industri Farmasi Nasional Tumbuh 32,35 Persen hingga Kuartal I-2024

Industri Farmasi Nasional Tumbuh 32,35 Persen hingga Kuartal I-2024

11 September 2024
Metapos Media

© 2022 Metapos Media

Navigasi

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas

© 2022 Metapos Media