Metapos.id, Jakarta, 8 Agustus 2025 – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui gelaran Program Gema Pasar (Gerakan Masyarakat Pasar Sadar Literasi dan Inklusi Keuangan) di Pasar Pademangan Timur, Jakarta, yang berlangsung pada 22 Juli hingga 10 Agustus 2025.
Program ini merupakan hasil kolaborasi BNI dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Perumda Pasar Jaya, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan sebagai bagian dari agenda Digitalisasi Pasar. Tujuannya adalah mendorong penggunaan teknologi digital, mulai dari sistem pembayaran berbasis QRIS hingga pemanfaatan data transaksi untuk menciptakan ekosistem perdagangan yang modern, transparan, dan inklusif, sekaligus meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Regional CEO BNI Wilayah 12, Rudy Sihombing, menjelaskan bahwa pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan masih perlu ditingkatkan. “Gema Pasar hadir untuk memberikan edukasi yang mudah dipahami dan menyenangkan. Digitalisasi pasar menjadi langkah penting untuk memodernisasi transaksi di pasar tradisional. Melalui teknologi QRIS wondr by BNI, proses jual beli menjadi lebih cepat, aman, dan praktis,” ujarnya.
Selain itu, BNI juga memberikan pelatihan kepada pedagang mengenai pemanfaatan e-commerce, promosi online, dan penggunaan e-wallet. Langkah ini diharapkan membantu pedagang memperluas jangkauan pasar, meningkatkan penjualan, dan membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan.
Salah satu inovasi yang menarik perhatian adalah Program Minyak Jelantah Tukar Telur Ayam (JELITA), yang berlangsung 5–10 Agustus 2025. Melalui program ini, masyarakat dapat menukarkan minyak goreng bekas dengan telur ayam. BNI juga menyiapkan hadiah langsung seperti minyak goreng, tumbler stainless, payung eksklusif, dan berbagai hadiah menarik bagi masyarakat yang membuka rekening melalui Wondr.
Kepala Pasar Pademangan Timur, Jhon Kaban, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif BNI. Ia menilai kegiatan ini tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga memberikan pengalaman langsung kepada pedagang dan pengunjung dalam memanfaatkan layanan keuangan digital. “Kami berharap program seperti ini bisa terus dilakukan secara berkelanjutan agar masyarakat semakin melek keuangan dan bijak dalam mengelola keuangan,” ungkapnya.