Metapos.id, Jakarta – Hingga memasuki bulan ketiga tanpa pelatih kepala, Timnas Indonesia masih berada dalam ketidakpastian. Situasi ini menjadi perhatian publik karena PSSI selama ini dikenal responsif dan cepat dalam mengambil langkah strategis, khususnya terkait Timnas.
Kekosongan kursi pelatih terjadi sejak Oktober 2025, menyusul kegagalan Timnas Indonesia menembus Piala Dunia 2026. PSSI kemudian mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert beserta seluruh jajaran pelatih asal Belanda. Keputusan tersebut juga berdampak pada Frank van Kempen, yang sebelumnya diplot menangani Timnas U-20 namun dilepas sebelum memulai tugas.
Sejumlah nama pelatih asing mulai dikaitkan dengan Timnas Indonesia. Giovanni van Bronckhorst dan John Herdman disebut masuk dalam daftar calon kuat. PSSI dikabarkan telah melakukan pendekatan dengan beberapa kandidat melalui perwakilan yang dikirim ke Eropa, dengan rencana seleksi lanjutan berupa pemaparan program kepelatihan di hadapan pengurus federasi.
Absennya agenda pertandingan internasional hingga akhir 2025 membuat proses penunjukan pelatih terkesan berjalan lambat. Timnas Indonesia baru dijadwalkan kembali tampil pada FIFA Matchday Maret 2026. Kondisi ini dinilai kontras dengan langkah cepat PSSI pada periode sebelumnya, terutama saat mempercepat proses naturalisasi pemain demi memperkuat Timnas senior.
Sepanjang tahun 2025, prestasi sepakbola Indonesia juga mengalami kemunduran di berbagai level usia. Timnas U-23 gagal mengamankan tiket ke Piala Asia U-23 2026, sementara Timnas U-22 harus tersingkir lebih awal di SEA Games 2025. Hasil tersebut memicu evaluasi menyeluruh terhadap manajemen dan arah kebijakan federasi.
Sorotan juga tertuju pada pernyataan anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, yang memilih tidak banyak berkomentar terkait hasil Timnas di SEA Games. Selain itu, ia sempat menjadi perbincangan publik usai menyinggung polemik ban kapten Timnas, yang kemudian dibantah langsung oleh Asnawi Mangkualam Bahar.
Dengan rentetan hasil negatif sepanjang 2025, publik kini menunggu langkah konkret PSSI. Penunjukan pelatih kepala Timnas Indonesia dinilai menjadi prioritas utama agar pembenahan sepakbola nasional dapat segera berjalan dan kembali menuju arah yang lebih positif.














