Metapos.id, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai merealisasikan pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Pembangunan ini dilakukan setelah tahapan pembersihan serta persiapan lahan selesai dilaksanakan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa sebanyak 40 unit huntara akan didirikan di lahan seluas kurang lebih 4 hektare yang berada di Dusun Sibalanga Julu, Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting. Proses pembangunan telah dimulai sejak Jumat, 19 Desember 2025.
Ia menjelaskan, hingga Minggu, 21 Desember 2025, pembukaan lahan telah rampung sepenuhnya dan satu unit huntara telah mencapai progres pembangunan sekitar 75 persen. Hunian sementara tersebut dirancang dengan konsep rumah tumbuh yang memungkinkan pengembangan menjadi hunian tetap di masa mendatang.
Setiap kepala keluarga akan memperoleh lahan seluas 6 x 6 meter dengan bangunan rumah berukuran 4 x 6 meter. Huntara dibangun menggunakan teknologi Rumah Instan Sehat dan Aman (RISHAM) dengan struktur rangka beton bertulang. Fasilitas yang tersedia meliputi satu kamar tidur, satu ruang utama, serta satu kamar mandi lengkap dengan
septic tank.
BNPB menargetkan penyelesaian pembangunan huntara tahap pertama dalam kurun waktu lima minggu. Hunian tersebut diharapkan sudah dapat digunakan oleh masyarakat terdampak pada Januari 2026.
Selain fokus pada pembangunan fisik, BNPB juga telah melakukan sosialisasi kepada warga terdampak di Kantor Desa Sibalanga pada Sabtu, 20 Desember 2025. Pemerintah pusat pun terus mendorong percepatan relokasi dan penyediaan hunian tetap bagi korban bencana di wilayah Sumatera.
Abdul Muhari menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan agar pembangunan hunian sementara dan hunian tetap bagi korban bencana dapat diselesaikan secepat mungkin. Sebagai tindak lanjut, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan hunian tetap di Tapanuli Utara.
Hunian tetap tersebut akan dibangun di Desa Dolok Nauli, Kecamatan Adiankoting, dengan total 103 unit dan ditargetkan rampung dalam waktu tiga bulan atau hingga Maret 2026.
Pembangunan hunian tetap juga dilaksanakan di sejumlah daerah lain, seperti Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Kota Sibolga, melalui kerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi.














