Metapos.id, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto diperkirakan tidak akan kembali menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2029 mendatang. Indikasi ini mulai tampak dari minimnya peran yang diberikan Prabowo kepada Gibran selama masa pemerintahan 2024–2029.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti, menilai bahwa langkah Prabowo tersebut menjadi sinyal awal bahwa duet Prabowo–Gibran tidak akan terulang. “Melihat situasi sekarang, saya menyimpulkan bahwa kemungkinan besar Prabowo tidak akan memilih Gibran lagi di Pilpres 2029,” ujarnya.
Ray menjelaskan bahwa satu-satunya tanggung jawab besar yang diemban Gibran saat ini adalah terkait percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di Papua. Namun, menurutnya, tugas itu bukan penugasan langsung dari Prabowo, melainkan mandat yang diatur oleh undang-undang.
“Sesuai amanat undang-undang, koordinasi pembangunan dan kesejahteraan Papua memang berada di tangan wakil presiden. Dulu dijalankan oleh Ma’ruf Amin, dan sekarang dilanjutkan oleh Gibran,” kata Ray.
Ia kemudian mempertanyakan efektivitas peran tersebut. “Apakah percepatan itu benar terjadi di bawah Gibran? Atau justru keresahan di Papua makin meningkat? Sementara beliau malah sibuk mancing di Bekasi,” sindirnya.
Selain minimnya peran strategis, Ray juga menyoroti adanya sinyal lain yang memperkuat kemungkinan Prabowo tidak akan menggandeng Gibran. Salah satunya adalah pernyataan dukungan mantan Presiden Joko Widodo terhadap duet Prabowo–Gibran untuk dua periode.
“Pernyataan Jokowi itu justru menunjukkan kekhawatiran bahwa Prabowo mungkin tidak akan memilih Gibran lagi di 2029. Karena itu, Jokowi seolah ingin memastikan sejak dini agar anaknya tetap dilibatkan dalam kontestasi mendatang,” pungkas Ray Rangkuti.
 
	    	














