Jakarta, Metapos.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan dirinya meyakini lifting minyak bumi pada tahun 2025 bisa mendapai target yang ditetapkan sebesar 605.000 barel minyak per hari (BOPD). Bahkan, Bahlil percaya diri realisasi lifting migas Indonesia bisa melampaui target.
Asal tahu saja, saat ini realisasi lifting minyak menurut Bahlil baru mencapai 580.000 BOPD.
“Di dalam APBN kita 605.000 barel per day di 2025 dan saya InsyaAllah akan bisa mencapai bahkan melebihi target dari apa yang dicanangkan dalam APBN,” ujar Bahlil kepada awak media saat ditemui di Senipah, Rabu, 30 April.
Dikatakan Bahlil, hal ini sesuai dengan target dan arahan Presiden Prabowo Subianto yang ingin mempercepat capaian target lifting 1 juta barel pada 2030 menjadi 2029.
“Itu akan selalu kita upayakan dan insyaallah, doakan mudah-mudahan jalannya bisa semua terbuka,” sambung Bahlil.
Untuk mencapai target ini Bahlil bilang dirinya bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan mengaktifkan kembali sumur tidak aktif atau sumur idle. Di sisi lain, sejumlah Wilayah Kerja (WK) dan lapangan minyak yang belum memiliki rencana pengembangan atau plan of development (POD) akan dilakukan percepatan.
Lebih lanjut Bahlil menyebut pemerintah juga aktif melaklukan komunikasi dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terkait kendala yang dihadapi dalam melakukan pengembangan lapangan minyak. Sejauh ini, kata dia, KKKS cenderung mengeluhkan sulitnya mengurus regulasi. Untuk itu ia meminta kepala daerah untuk mempermudah izin daerah sehingga produksi bisa berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
“Mereka mintanya itu regulasi. Regulasi jangan berbelit-belit. Kita harus akui. Saya minta kepada Pak Gubernur (Kaltim), kalau ada izin daerah jangan dipersulit. Kenapa? Kalau semakin kita mempersulit izin, itu memperlambat teman-teman KKKS dalam melakukan aktivitas,” tandas Bahlil.