• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
No Result
View All Result
Home Ekbis

KKP Bantah Shrimp Estate Rusak Ekosistem Mangrove

metaposmedia by metaposmedia
25 January 2024
in Ekbis
KKP Kembangkan SFV di Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta ,Metapos.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) buka suara terkait program shrimp estate atau skema budi daya udang berskala besar yang dinilai akan merusak ekosistem mangrove di Indonesia.

Juru Bicara Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Wahyu Muryadi pun membantah hal tersebut. Pasalnya shrimp estate yang sudah dibangun di Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), menjadi salah satu bukti bahwa program tersebut tak merusak ekosistem mangrove di sekitarnya.

“(Tidak merusak), lah. Kan, (shrimp estate) di Kebumen seluas 60 hektare (ha) bekerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) setempat. Instalasi pengolahan air buangan hasil budi daya juga diproses secara ramah lingkungan,” ujar Wahyu, Kamis, 25 Januari.

Wahyu menambahkan, bahwa selama ini rencana untuk pengembangan shrimp estate juga tak ada yang menggunakan lahan dengan kondisi mempunyai atau dekat dengan hutan mangrove.

“Untuk rencana shrimp estate di Waingapu, NTT, juga akan memanfaatkan lahan tidak produktif di sana dan tak ada hutan mangrovenya,” katanya.

Menurut Wahyu, selama ini pemerintah melalui KKP hanya memanfaatkan lahan tidak produktif untuk pengembangan program shrimp estate tersebut.

“Lokasinya (program shrimp estate) itu merupakan tanah pemda yang menganggur dan belum dimanfaatkan, makanya akan dikerjasamakan dengan KKP,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyebut, program shrimp estate atau skema budi daya udang berskala besar akan merusak ekosistem mangrove di Indonesia.

Manajer Kampanye Pesisir dan Laut Walhi Parid Ridwanuddin mengatakan, program tersebut tidak jauh berbeda dengan food estate yang terbukti telah merusak lingkungan.

Bedanya, kata Parid, program itu dilaksanakan di pesisir, sedangkan food estate di darat.

“Jadi, kalau di darat, di hutan (food estate) itu kami tahu gagal. Nah, kegagalannya ingin diulang di pesisir,” kata Parid dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 23 Januari.

Parid mengatakan, program shrimp estate utamanya difokuskan untuk udang jenis vaname. Sebab, udang jenis ini memiliki pangsa pasar yang besar, baik di luar negeri maupun dalam negeri.

Hal inilah yang mendorong pemerintah kemudian menginisiasi program shrimp estate.

Free Download WordPress Themes
Download Premium WordPress Themes Free
Download Premium WordPress Themes Free
Free Download WordPress Themes
download udemy paid course for free
download coolpad firmware
Download Best WordPress Themes Free Download
download udemy paid course for free
Tags: Ekosistem mangroveKementerian kelautan dan perikananMetapos.id
metaposmedia

metaposmedia

Related Posts

Presiden Prabowo Bidik Sumber Baru Pendapatan Negara dari Sektor Minerba

Apakah Pemerintahan Prabowo-Gibran Masih Memperhatikan Kemaritiman Indonesia?

by Afizahri
24 May 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Selama satu dekade terakhir, pemerintahan Presiden ke 7 Joko Widodo telah meletakkan fondasi penting bagi penguatan sektor...

Indonesia Maritime Week 2025: Gelaran Acara Bersejarah Pertama Maritim Indonesia

Indonesia Maritime Week 2025: Gelaran Acara Bersejarah Pertama Maritim Indonesia

by Rahmat Herlambang
24 May 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Untuk kali pertama Indonesia menjadi tuan rumah Indonesia Maritime Week (IMW) 2025, yang merupakan perhelatan maritim kelas...

China dan Australia Mau Groundbreaking Proyek di IKN

Ada Enam Investor Siap Masuk ke IKN, Bawa Investasi Rp3,65 Triliun

by Afizahri
24 May 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono menyampaikan, ada enam perusahaan resmi menandatangani perjanjian kerja sama...

Pendapatan Negara per April 2025 Anjlok 14,11 Persen

Pendapatan Negara per April 2025 Anjlok 14,11 Persen

by Afizahri
24 May 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi pendapatan negara per April 2025 mencapai Rp810,5 triliun atau turun 14,11 persen...

Next Post
Bandara IKN Ditargetkan Bisa Jalani Uji Coba di Juli 2024

Bandara IKN Ditargetkan Bisa Jalani Uji Coba di Juli 2024

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended.

Indonesia Punya Terminal Barang Internasional Baru di NTT

Indonesia Punya Terminal Barang Internasional Baru di NTT

18 September 2023
BRI Buka Suara Soal Liga 1 yang Sukses Putar Ekonomi Nasional

BRI Sebut Kehadiran KUR Mampu Mempercepat UMKM Naik Kelas

5 May 2023

Trending.

Industri Farmasi Nasional Tumbuh 32,35 Persen hingga Kuartal I-2024

Industri Farmasi Nasional Tumbuh 32,35 Persen hingga Kuartal I-2024

11 September 2024
Penukaran Uang Baru Ramadan Sudah Bisa Dilakukan Mulai 20 Maret

Penukaran Uang Baru Ramadan Sudah Bisa Dilakukan Mulai 20 Maret

16 March 2023
BCA Pamer Gedung Baru Ramah Lingkungan di BSD

BCA Pamer Gedung Baru Ramah Lingkungan di BSD

16 June 2022
Penukaran Uang Baru Ramadan Sudah Bisa Dilakukan Mulai 20 Maret

Uang Rupiah Emisi 2022 Mendapatkan Penghargaan Internasional

19 May 2023
Kantor Pusat Bukit Asam akan Gunakan PLTS Atap

Kantor Pusat Bukit Asam akan Gunakan PLTS Atap

13 April 2023
Metapos Media

© 2022 Metapos Media

Navigasi

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas

© 2022 Metapos Media