Metapos.id, Jakarta — PSSI dikabarkan semakin dekat mengambil keputusan terkait penunjukan pelatih baru Timnas Indonesia. Hingga pertengahan Desember 2025, John Herdman muncul sebagai kandidat terdepan untuk menggantikan Patrick Kluivert yang diberhentikan setelah melalui evaluasi menyeluruh.
Meski belum diumumkan secara resmi, proses komunikasi antara PSSI dan Herdman disebut telah memasuki tahap akhir dan menunggu keputusan final.
Dalam bursa pelatih kepala Timnas Indonesia, nama Herdman dinilai lebih unggul dibanding kandidat lain, termasuk Giovanni van Bronckhorst. Rekam jejak kepelatihannya dianggap paling relevan dengan kebutuhan tim nasional dalam menjalankan proyek pengembangan jangka menengah dan panjang.
PSSI saat ini menargetkan sosok pelatih yang tidak hanya memiliki pendekatan taktik yang solid, tetapi juga mampu membangun fondasi tim secara berkelanjutan. Keberhasilan Herdman membawa Timnas Kanada bersaing di level internasional menjadi salah satu pertimbangan utama federasi.
Sebelumnya, PSSI mengerucutkan kandidat pelatih baru ke dua nama, yakni John Herdman dan Giovanni van Bronckhorst. Namun, perkembangan terbaru menempatkan Herdman di posisi terdepan dalam proses seleksi.
Ketertarikan Herdman terhadap Timnas Indonesia juga tercermin dari keputusannya menolak beberapa tawaran melatih tim nasional lain, seperti Honduras dan Jamaika. Informasi tersebut dilaporkan oleh sejumlah media asing.
Herdman disebut lebih tertarik pada proyek jangka panjang yang ditawarkan PSSI, khususnya terkait visi pengembangan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2030. Hal ini memperkuat indikasi keseriusannya untuk menangani skuad Garuda.
John Herdman merupakan pelatih asal Inggris kelahiran Consett, County Durham, pada 19 Juli 1975. Ia telah mengantongi lisensi kepelatihan tertinggi, yakni UEFA Pro Licence.
Berbeda dengan banyak pelatih papan atas, Herdman tidak memiliki latar belakang sebagai pemain profesional. Ia meniti karier langsung di dunia kepelatihan sejak usia muda dengan pendekatan yang berfokus pada sistem permainan, analisis data, serta pengembangan pemain.
Karier kepelatihannya dimulai bersama Timnas Wanita Selandia Baru pada periode 2006–2011, sebelum kemudian mencatatkan sejumlah pencapaian di level internasional.














