Jakarta, Metapos.id – Melanjutkan rangkaian pertemuan strategis pasca-audiensi dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 1 Juli, manajemen Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dan InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) kembali menggelar pertemuan penting. Kali ini, mereka melakukan audiensi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB di kantor BPS NTB, Rabu (2/7), untuk membahas kontribusi event-event di The Mandalika terhadap perekonomian lokal.
Pertemuan dibuka oleh Kepala BPS NTB, Dr. Wahyudin, MM, yang mempresentasikan data pertumbuhan ekonomi NTB beberapa tahun terakhir. Dr. Wahyudin menggarisbawahi bahwa penyelenggaraan acara berskala nasional dan internasional, termasuk Pertamina Grand Prix of Indonesia yang rutin diadakan sejak 2022, telah menjadi salah satu pendorong utama peningkatan ekonomi daerah.
“Sejak kehadiran Pertamina Grand Prix of Indonesia di The Mandalika, kami mencatat adanya pertumbuhan ekonomi yang signifikan di berbagai sektor, meliputi pariwisata, perhotelan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), hingga transportasi,” jelas Wahyudin. “Ini adalah bukti konkret bahwa event besar seperti Pertamina Grand Prix of Indonesia memberikan dampak nyata bagi masyarakat NTB.
“Audiensi ini dihadiri oleh jajaran pimpinan kunci dari MGPA dan ITDC, termasuk Priandhi Satria selaku Direktur Utama MGPA, Samsul Purba (Wakil Direktur Utama MGPA), Donny Mahardjono (VP Motorsport MGPA), serta Pari Wijaya (Head of Operation & Services The Mandalika ITDC).Tujuan utama diskusi ini adalah untuk menyelaraskan pemahaman antar-lembaga mengenai kontribusi nyata Pertamina Grand Prix of Indonesia dan acara lain di Mandalika terhadap pertumbuhan ekonomi NTB.
Selain itu, pertemuan ini juga menjajaki potensi kolaborasi strategis yang lebih erat di masa depan.”Kami berharap pada tahun 2025 ini, MGPA dan ITDC dapat membangun kerja sama yang lebih kuat dengan Bappenas, tentu saja dengan dukungan data akurat dari lembaga seperti BPS,” ujar Priandhi. Ia menambahkan, “Data dari BPS sangat krusial dalam memberikan gambaran objektif mengenai dampak ekonomi yang dihasilkan dari event-event besar di The Mandalika.
Ini akan menjadi bahan fundamental untuk perencanaan jangka panjang.”Dalam kesempatan tersebut, Priandhi juga memaparkan berbagai data dan informasi mengenai dampak ekonomi yang timbul dari Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 dan event-event lain di Pertamina Mandalika International Circuit. Data tersebut mencakup peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, geliat aktivitas UMKM lokal, dan pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan The Mandalika.
Samsul Purba, Wakil Direktur Utama MGPA, menambahkan, “Ke depan, kami berupaya membangun kolaborasi yang lebih solid untuk menyelaraskan persepsi dan metodologi penghitungan dampak ekonomi dari event seperti Pertamina Grand Prix of Indonesia. Harapannya, data yang kami sajikan benar-benar mencerminkan realitas di lapangan.”Dari perspektif ITDC, Pari Wijaya, Head of Operation & Service The Mandalika ITDC, menekankan, “Dari sisi operasional, kami melihat pentingnya langkah-langkah teknis agar dampak ekonomi dapat terasa lebih nyata.
Fokus kami adalah bagaimana meningkatkan pengembangan kawasan pariwisata di selatan NTB dan menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di kawasan ekonomi khusus Mandalika.”Audiensi ini menandai langkah penting dalam membangun sinergi lintas lembaga, menyatukan perspektif, dan menciptakan basis data yang kokoh sebagai landasan kebijakan serta pengembangan di masa mendatang.”Audiensi ini membawa semangat baru bagi kami semua.
Kolaborasi antara MGPA, ITDC, dan BPS bukan hanya tentang data, melainkan bagaimana kita bersama-sama menyiapkan fondasi yang kuat untuk menyambut Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025,” tutur Priandhi. “Harapan kami, semua pihak dapat saling mendukung demi kemajuan NTB sebagai destinasi sport tourism kelas dunia. Mari kita jaga semangat ini agar dampak positif event-event di Mandalika benar-benar dirasakan masyarakat luas.
“Priandhi menutup dengan menegaskan bahwa semangat ini sejalan dengan arahan dari InJourney Holding, sebagai induk perusahaan BUMN di sektor pariwisata dan pendukungnya, yang terus memperkuat perannya dalam mendorong pariwisata berkelanjutan di Indonesia. “Pertamina Mandalika International Circuit bukan milik MGPA, melainkan milik Indonesia.
Kita harus terus membesarkannya dengan baik, benar, dan penuh kebanggaan demi Indonesia. Mari kita semua berupaya maksimal untuk memajukan Indonesia melalui berbagai kegiatan di Pertamina Mandalika International Circuit.”