• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
No Result
View All Result
Home Ekbis

Bahana TCW: BI Lanjutkan Normalisasi Suku Bunga Untuk Kendalikan Inflasi

Rahmat Herlambang by Rahmat Herlambang
20 September 2022
in Ekbis
Bahana TCW: BI Lanjutkan Normalisasi Suku Bunga Untuk Kendalikan Inflasi
Share on FacebookShare on Twitter

Metapos, Jakarta – Kenaikan harga komoditas energi dan pangan menyusul perang di Ukraina yang cenderung memicu inflasi akibat dorongan biaya (cost-push inflation) sangat mempersulit otoritas moneter dalam mengendalikan inflasi. Sebab tidak seperti inflasi karena tarikan permintaan (demand-pull inflation) yang terutama melalui penyaluran kredit, jenis cost-push inflation kurang tepat disikapi melalui pengetatan likuiditas seperti dengan menaikkan suku bunga.

Apalagi bila perekonomian baru lepas dari pandemi dan masih membutuhkan stimulus agar bisa tumbuh lebih gegas guna meningkatkan pendapatan masyarakat. Cost-push inflation umumnya menuntut peningkatan efisiensi penggunaan sumber energi dan dengan memacu produksi dalam negeri khususnya untuk komoditas yang diimpor.

Di negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa yang pernah menggelar stimulus secara masif dan berlaku sebagai produsen vaksin, peningkatan suku bunga secara signifikan pada hakikatnya merupakan normalisasi suku bunga. Pasalnya suku bunga di kedua negara tersebut sudah cukup lama jauh lebih rendah ketimbang inflasi sementara kesempatan kerja relatif kuat seperti yang ditunjukkan oleh rendahnya tingkat pengangguran. Jadi sangat wajar bila banyak yang kuatir keberhasilan the Fed dan ECB mengendalikan inflasi harus ditebus dengan risiko resesi.

Kasus inflasi di Indonesia terbilang berbeda. Indonesia relatif diuntungkan oleh fenemona inflasi global mengingat kenaikan harga income commodity seperti batu-bara, nikel dan CPO melebihi cost-commodity khususnya minyak mentah. Pada awalnya pemerintah mengendalikan transmisi inflasi global khususnya akibat kenaikan harga minyak mentah dengan terus meningkatkan alokasi subsidi energi hingga melebihi Rp 500 trilyun. Pemerintah punya alasan untuk mengalokasikan subsidi untuk pos yang lebih produktif dan berkeadilan seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan dan perumahan.

Bahana TCW mengapresiasi tahapan Bank Indonesia dalam mengendalikan risiko inflasi sekaligus mengendalikan rupiah melalui berbagai macro-prudential policy seperti dengan menyerap kelebihan likuiditas yang digelontorkan sewaktu pandemi menyerang. BI juga melakukan intervensi di pasar obligasi negara agar kurva imbal hasil untuk memberi acuan bagi perbankan dalam penetapan suku bunga kredit.

Namun mencermati dampak kenaikan bahan bakar minyak terhadap inflasi dan akselerasi penyaluran kredit, Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) dapat memahami bila Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan tingkat suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4,0% pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 22 September 2022 mendatang.

Chief Economist Bahana TCW, Budi Hikmat mengatakan pemulihan ekonomi dicirikan oleh akselerasi penyaluran kredit perbankan yang sudah kembali pada level double digit. Laju tahunan pernyaluran kredit per Juli 2022, mencapai 10,5 persen pada Juli 2022 yang mendekati pertumbuhan sebelum pandemi yang pada kisaran 12- 13 persen. Budi mengingatkan pelajaran pahit tahun 2013 ketika ekonomi Indonesia terlalu panas (overheated) yang dipacu laju penyaluran kredit yang terlalu pesat, melebihi 20 persen. Selain  memicu inflasi, overheated memperlebar defisit neraca berjalan yang sangat besar sehingga memicu currency risk rupiah. Selama tahun tersebut, kurs rupiah sempat anjlok 23% yang memukul pasar modal setelah the Fed mengumumkan akan melakukan pembatasan stimulus (tapering-off).

Laju penyaluran kredit saat ini nampak turut memicu inflasi inti yang pada Agustus 2022 lalu yang menyentuh 3,04 persen atau memenuhi target BI sebesar 3,0±1%. Untuk memberikan arahan agar inflasi inti tahun depan terkendali, BI punya alasan untuk mulai melakukan normalisasi suku bunga namun tetap mendukung pemulihan ekonomi.

Selain pertimbangan internal diatas, peningkatan suku bunga diperlukan untuk menjaga interest rate differential (selisih suku bunga BI terhadap negara lain) tetap kompetitif. Hampir semua negara telah menaikkan tingkat suku bunga kecuali beberapa negara yang menghadapi tantangan perlambatan ekonomi seperti China, Turki dan Rusia.

“Bisa dikatakan Bank Indonesia termasuk bank sentral yang menaikkan suku bunga lebih belakangan dibanding bank sentral di negara lain. Namun, langkah BI itu perlu diapresiasi. Selain agar tidak terlambat (behind the curve), normalisasi tingkat suku bunga juga ditujukan untuk menjaga attractiveness aset-aset domestik di mata asing serta menghindari out flow di pasar. Secara timing kenaikan suku bunga pada rapat dewan gubernur BI yang akan datang juga dinilai cukup baik, karena di hari yang sama, The Fed juga diekspektasikan akan menaikkan tingkat suku bunga sebesar 75 hingga 100 bps,” ujar Budi Hikmat.

“Dalam jangka pendek, Bahana TCW menilai kondisi ekonomi nasional masih cukup kuat menghadapi kenaikan suku bunga hingga 50 bps hingga akhir tahun 2022. Bahana TCW optimistis pertumbuhan ekonomi masih akan positif bahkan dapat menyentuh di atas 5,3 persen,” ujar Budi Hikmat.

Download Premium WordPress Themes Free
Premium WordPress Themes Download
Premium WordPress Themes Download
Download Premium WordPress Themes Free
udemy free download
download samsung firmware
Download Best WordPress Themes Free Download
online free course
Tags: Bahana TCWBank IndonesiaMetaposSuku bunga
Rahmat Herlambang

Rahmat Herlambang

Related Posts

Indonesia Bakal Ekspor Pupuk 490.000 Ton ke Kamboja

Dukung Efisiensi Industri Pupuk Nasional, DPR Sedang Kaji Perubahan Skema Subsidi Pupuk

by Rahmat Herlambang
9 June 2025
0

Jakarta,Metapos - Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI buka suara tentang temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait pemborosan dalam...

Bank Indonesia: Inflasi Masih Aman meskipun Terus Merangkak Naik

BI Optimistis Pembiayaan dan Ekonomi Syariah Tetap Bertumbuh

by Aulia Fitrie
4 June 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah di 2025 melambat yakni sebesar 8 persen hingga 11...

Bank Indonesia Sebut Nilai Tukar Rupiah Paling Stabil di Dunia

BI Revisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hanya Berkisar 4,6 – 5,4 Persen

by Aulia Fitrie
21 May 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Bank Indonesia (BI) memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 berada dalam kisaran 4,6 persen hingga 5,4 persen, sedikit...

Bank Indonesia Sebut Nilai Tukar Rupiah Paling Stabil di Dunia

BI: Kinerja Penjualan Eceran Diperkirakan Turun pada April 2025

by Afizahri
15 May 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Bank Indonesia (BI) ungkap kinerja penjualan eceran diprakirakan mengalami penurunan pada April 2025. Hal ini tecermin dari...

Next Post
Menteri ESDM Blak-blakan Soal Pengeluaran Biaya Konversi Motor BBM ke Listrik

Menteri ESDM Blak-blakan Soal Pengeluaran Biaya Konversi Motor BBM ke Listrik

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended.

Akselerasi Pertumbuhan Kredit dan Laba, Dengan Tetap Mengedepankan Aspek Kehati-hatian dalam Manajemen Risiko dan Likuiditas di Tengah Dinamika Makro Ekonomi dan Geopolitik

Akselerasi Pertumbuhan Kredit dan Laba, Dengan Tetap Mengedepankan Aspek Kehati-hatian dalam Manajemen Risiko dan Likuiditas di Tengah Dinamika Makro Ekonomi dan Geopolitik

31 October 2023
Bank QNB Indonesia Luncurkan Program First Starter

Bank QNB Indonesia Luncurkan Program First Starter

21 October 2023

Trending.

Penukaran Uang Baru Ramadan Sudah Bisa Dilakukan Mulai 20 Maret

Penukaran Uang Baru Ramadan Sudah Bisa Dilakukan Mulai 20 Maret

16 March 2023
BCA Pamer Gedung Baru Ramah Lingkungan di BSD

BCA Pamer Gedung Baru Ramah Lingkungan di BSD

16 June 2022
Prudential Indonesia Bersama Generasi Muda Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045 Melalui Gen-Zummit 2025

Prudential Indonesia Bersama Generasi Muda Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045 Melalui Gen-Zummit 2025

26 May 2025
Kantor Pusat Bukit Asam akan Gunakan PLTS Atap

Kantor Pusat Bukit Asam akan Gunakan PLTS Atap

13 April 2023
Penukaran Uang Baru Ramadan Sudah Bisa Dilakukan Mulai 20 Maret

Uang Rupiah Emisi 2022 Mendapatkan Penghargaan Internasional

19 May 2023
Metapos Media

© 2022 Metapos Media

Navigasi

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas

© 2022 Metapos Media