• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
No Result
View All Result
Home Ekbis

Penyaluran KUR Pertanian Belum Bisa Dinikmati Semua Petani Kecil

Rahmat Herlambang by Rahmat Herlambang
7 October 2022
in Ekbis
Penyaluran KUR Pertanian Belum Bisa Dinikmati Semua Petani Kecil
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA,Metapos.id – Direktur Eksekutif Segara Institute Pieter Abdullah mengatakan, selama ini penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pertanian belum bisa dinikmati semua petani, khususnya petani kecil.

Dikatakan Pieter, petani kecil sulit mendapatkan akses pembiayaan KUR. Padahal, lanjutnya, kinerja petani kecil juga memiliki dampak untuk menjaga ketahanan pangan di dalam negeri.

“Yang tidak mendapatkan ya petani kecil. (Mereka) sulit mendapatkan akses pembiayaan,” kata Pieter, Kamis, 6 Oktober.

Karena itu, menurut Pieter, pemerintah perlu menambah jumlah kredit pertanian, bersaing dengan keberadaan kredit komersial.

“Jika tadinya dengan kredit pangan (produk komersial BUMN), Rp1 triliun, sekarang dengan KUR bisa Rp10 triliun. Baru kita katakan KUR berkontribusi besar dalam mendorong kredit pangan yang pada ujungnya meningkatkan produktivitas pangan,” ungkap Pieter.

KUR Tidak Tepat Sasaran

Senada, pakar pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University Dwi Andreas Santosa mengatakan, selama ini KUR tidak menyentuh petani kecil. Meski diakui KUR bermanfaat bagi pengembangan dan kebangkitan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Menurut saya KUR ini tidak tepat sasaran. Ya memang bermanfaat, jelas, misalnya untuk UMKM,” ujar pria yang juga menjadi ekonom senior CORE Indonesia ini.

Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) melakukan kajian terkait besaran serapan KUR oleh petani kecil. Kata Andreas, hasilnya memperlihatkan bahwa KUR lebih banyak diserap oleh pelaku usaha kelas menengah dibanding petani kecil.

“Dari hasil kajian tersebut, petani kecil yang menyerap KUR kurang dari 1 persen. Berarti KUR diserap siapa? Ya, middle-man,” ujarnya.

Menurut Andreas, penyebabnya adalah pelaksanaan KUR menganut aturan dan kaidah perbankan, seperti adanya agunan dan besaran cicilan yang dinilai menyulitkan petani kecil. Kata dia, hal itu tidak memungkinkan petani kecil mengakses program tersebut.

Karena itu, Anderas pun menyarankan agar pemerintah membuat mekanisme baru yang lebih ramah petani kecil. “Harus dicari satu mekanisme penyaluran KUR, sehingga petani kecil bisa menyerap KUR tersebut,” ujar Ketum AB2TI itu.

Lebih lanjut, Andreas mengakui petani kecil sangat membutuhkan KUR. Karena itu, pemerintah juga untuk menerbitkan peraturan perbankan baru untuk memudahkan petani kecil dalam mengakses KUR.

“Pemerintah harus menerbitkan peraturan perbankan yang baru, sehingga petani kecil yang tidak memiliki agunan, yang tidak tahu teknologi, yang tidak tahu apa pun ini bisa menyerap KUR tersebut,” ucapnya.

Selain itu, kata Andreas, proses yang panjang dalam pengurusan KUR juga menjadi persoalan tersendiri. Menurut Andreas, petani tidak bisa menunggu dalam jangka waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan dana untuk bertani.

“Sehingga perlu mekanisme, sudah barang tentu perbankan tidak bisa disalahkan, kalau tidak ikut aturan kena juga mereka. Sehingga aturannya yang diubah,” tandasnya.

Meski demikian, Andreas menekankan ketika pemerintah membuat aturan dan mekanisme baru penyaluran KUR yang ramah petani kecil juga tidak akan menyelesaikan masalah. Ada tantangan lain yang muncul dari keterbatasan petani kecil.

“Itu pun kalau aturan itu ada, belum tentu juga petani kecil bisa mengakses KUR. Karena keterbatasan mereka, harus isi formulir, persyaratan administratif yang harus mereka penuhi. Apalagi dengan tingkat pendidikan petani kecil kita,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto memaparkan berbagai program yang dikeluarkan pemerintah untuk mendukung usaha kecil. Salah satunya adalah kredit usaha rakyat (KUR).

Menurut Airlangga, KUR sangat berkontribusi terhadap ketahanan pangan. Bahkan, Indonesia mendapatkan apresiasi dari organisasi pangan internasional.

“Kredit usaha rakyat itu sangat berkontribusi terhadap ketahanan pangan. Jadi itu kemarin mendapatkan apresiasi dari organisasi pangan dan pertanian dunia atau Food and Agriculture Organization (FAO) dan berbagai lembaga dunia,” kata Ketum Golkar itu.

Free Download WordPress Themes
Premium WordPress Themes Download
Premium WordPress Themes Download
Download Nulled WordPress Themes
ZG93bmxvYWQgbHluZGEgY291cnNlIGZyZWU=
download xiomi firmware
Download Best WordPress Themes Free Download
udemy course download free
Tags: KURMetapos.idPertanian
Rahmat Herlambang

Rahmat Herlambang

Related Posts

Aliansi Driver Online Indonesia Gelar Aksi Damai Nasional pada 20 Mei 2025

Aliansi Driver Online Indonesia Gelar Aksi Damai Nasional pada 20 Mei 2025

by Afizahri
15 May 2025
0

Jakarta, Metapos.id – Aliansi Driver Online Indonesia akan menggelar aksi unjuk rasa damai bertajuk “Selasa Bersatu” pada tanggal 20 Mei...

Bank Indonesia Sebut Nilai Tukar Rupiah Paling Stabil di Dunia

BI: Kinerja Penjualan Eceran Diperkirakan Turun pada April 2025

by Afizahri
15 May 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Bank Indonesia (BI) ungkap kinerja penjualan eceran diprakirakan mengalami penurunan pada April 2025. Hal ini tecermin dari...

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Masih Baik-Baik Saja

Ekonomi RI Melambat, Industri Minuman Ringan Hadapi Tekanan

by Rahmat Herlambang
15 May 2025
0

Jakarta, Metapos.id – Indonesia dihadapkan perlambatan ekonomi nasional hal tersebut tercermin dan terkonfirmasi oleh sejumlah lembaga dan data awal Badan...

MIND ID: Kondisi PT Timah Memprihatinkan

Produksi Timah Indonesia Sepanjang 2024 Anjlok Jadi 45.000 Ton

by Aulia Fitrie
15 May 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Direktur Utama PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID Maroef Sjamsoeddin mgungkapkan jika produksi Timah Indonesia...

Next Post
Waskita Karya Garap Proyek Tambang Amman Mineral

Waskita Karya Kebut Penyelesaian Proyek Infrastruktur

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended.

Bulan Ramadan, Home Credit Salurkan Makanan dan Buku Saku Literasi Keuangan Kepada 2.500 Penerima Manfaat di 35 Kota

Bulan Ramadan, Home Credit Salurkan Makanan dan Buku Saku Literasi Keuangan Kepada 2.500 Penerima Manfaat di 35 Kota

24 March 2024
4.000 Peserta Ikuti Herbalife Run 2024 di ICE BSD, Tangerang

4.000 Peserta Ikuti Herbalife Run 2024 di ICE BSD, Tangerang

15 September 2024

Trending.

Industri Farmasi Nasional Tumbuh 32,35 Persen hingga Kuartal I-2024

Industri Farmasi Nasional Tumbuh 32,35 Persen hingga Kuartal I-2024

11 September 2024
Penukaran Uang Baru Ramadan Sudah Bisa Dilakukan Mulai 20 Maret

Penukaran Uang Baru Ramadan Sudah Bisa Dilakukan Mulai 20 Maret

16 March 2023
BCA Pamer Gedung Baru Ramah Lingkungan di BSD

BCA Pamer Gedung Baru Ramah Lingkungan di BSD

16 June 2022
Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Meluncurkan PRUSehat,Asuransi Kesehatan yang #BeneranPas Manfaatnya dan Sesuai Budget Anak Muda Masa Kini

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Meluncurkan PRUSehat,Asuransi Kesehatan yang #BeneranPas Manfaatnya dan Sesuai Budget Anak Muda Masa Kini

24 April 2025
Penukaran Uang Baru Ramadan Sudah Bisa Dilakukan Mulai 20 Maret

Uang Rupiah Emisi 2022 Mendapatkan Penghargaan Internasional

19 May 2023
Metapos Media

© 2022 Metapos Media

Navigasi

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas

© 2022 Metapos Media