• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
No Result
View All Result
Home Ekbis

B20 Siapkan Warisan yang Inklusif
di Sektor Pendidikan dan Ketenagakerjaan

Rahmat Herlambang by Rahmat Herlambang
17 August 2022
in Ekbis
B20 Siapkan Warisan yang Inklusifdi Sektor Pendidikan dan Ketenagakerjaan
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA,Metapos.id – B20 Indonesia sukses menggelar dua acara sekaligus yakni Dialog B20-G20 yang
merupakan side event The Future of Work & Education Task Force (FOWE TF) dan B20 Goes to Campus, Senin (15/8/2022).

Kedua acara dilakukan secara hybrid, baik daring dan luring yang digelar di
Hotel Royal Ambarrukmo, DIY.


Agenda side event yang diadakan FOWE TF ini ingin menjawab tantangan untuk mendorong pemerataan akses dan kualitas pendidikan di semua tingkatan, khususnya untuk kelompok-kelompok yang rentan dalam pemulihan pasca-pandemi agar bisa menjadi SDM unggul yang terserap dalam lanskap pekerjaan di masa depan.


Hal ini sejalan dengan acara B20 Goes to Campus yang diselenggarakan bersama 35 PTN dan PTS yang berada di wilayah DIY. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan agenda dan legacy atau program warisan B20 Indonesia untuk memulihkan ekonomi sekaligus meminta dukungan dan ide-ide segar dari
civitas akademika di DIY.


Chair of FOWE TF, Hamdhani D Salim mengatakan gugus tugasnya memiliki dua program spesifik, yaitu memulihkan krisis sektor tenaga kerja pascapandemi dan membangun masa depan dunia kerja serta
pendidikan yang lebih inklusif dan tangguh, terutama untuk menghadapi tantangan terkait revolusi teknologi digital dan perubahan iklim.


Hamdhani yang juga Direktur Astra dan Presiden Direktur Astra Otoparts ini mengatakan FOWE TF telah menyusun serangkaian rekomendasi kebijakan yang komprehensif dan dibahas kembali mengenai tindakan-tindakan konkretnya pada diskusi hari ini.


“Kami fokus pada tiga tema rekomendasi. Pertama, penciptaan pekerjaan di masa depan. Ini bukan hanya soal statistik ketenagakerjaan, tapi penciptaan pekerjaan berkelanjutan, jangka panjang, layak dan sesuai dengan kebutuhan masa depan ekonomi dunia,” jelas Hamdhani saat membuka acara dialog, Senin
(18/5/2022).


Kedua, pembelajaran dan keterampilan yang relevan dengan masa depan. Pandemi memberikan pembelajaran bagi kita semua, untuk mengkaji kembali relevansi dunia pendidikan saat ini dengan
kebutuhan industri di masa depan. Hal ini, kata Hamdhani, termasuk sistem pendidikan yang mendorong
pembelajaran seumur hidup.


Ketiga, mengenai inklusivitas atau penyertaan dan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat, terutama
kelompok rentan. Pandemi membuat banyak kemunduran bagi inklusivitas di dunia kerja. Untuk itu,Presidensi B20-G20 Indonesia memiliki tujuan untuk mengambil momentum pemulihan bagi kemajuan inklusivitas dunia kerja.


“Pandemi bukan satu-satunya tantangan terhadap ketenagakerjaan dan pendidikan – ada aspek lain yang perlu mendapat perhatian yang perlu ditangani seperti transisi energi hijau, digitalisasi dan otomasi yang juga mesti disoroti. Ini bisa menjadi tantangan sekaligus peluang baru dalam menciptakan pertumbuhan sosial dan ekonomi serta lapangan kerja baru,” jelas Hamdhani

Sementara itu, Chair of B20 Indonesia Shinta Kamdani sebelum memberikan sambutan di acara Dialog B20-G20, juga memberikan penjelasan mengenai B20 kepada mahasiswa dari 35 kampus PTN-PTS yang berada di DIY.


Seperti diketahui, pendidikan menjadi salah satu isu penting dalam agenda B20-G20 Indonesia. Indonesia memiliki agenda prioritas bidang pendidikan seperti Pendidikan Berkualitas untuk Semua, Teknologi Digital dalam Pendidikan dan Masa Depan Dunia Kerja Pasca Covid-19.
Oleh sebab itu, perguruan tinggi atau kampus merupakan salah satu pilar penting dalam menyukseskan agenda B20-G20 Indonesia, terutama soal kemitraan dan kolaborasi untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan pendidikan global, termasuk dalam hal akses pendidikan yang berkualitas.


Shinta juga menjelaskan B20 Indonesia bertugas merumuskan rekomendasi kebijakan untuk pemerintah melalui 6 task forces dan satu action council yang dipimpin oleh CEO dari berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia dan didukung oleh Co-Chairs dari negara-negara G20.


“B20 Indonesia memiliki legacy yang merupakan upaya kolaboratif berkelanjutan negara-negara G20
guna memecahkan tantangan global dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Ada enam legacy yang disiapkan antara lain Carbon Center of Excellence, Global Blended Finance Alliance, B20 Wiki, One
Global Women Empowerment, digitally enabled “Always On” global pathogen monitoring system, serta global One Shot campaign,” ujar Shinta.


Sedangkan saat memberikan sambutan di dialog B20-G20, Shinta menjelaskan mengenai gambaran dunia bisnis dan industri di masa depan, termasuk soal sektor ketenagakerjaan yang selama pandemi sekitar 25 persen bergeser, dari awalnya bekerja secara manual menjadi digital atau otomasi. Menurutnya, jika tidak
segera beradaptasi dengan pergeseran ini, sektor tenaga kerja akan mengalami krisis yang luar biasa.


“Persoalan kedua, soal kesenjangan pengetahuan literasi Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) antara negara maju dan berkembang. Padahal, ini kunci dalam menghadapi masa depan yang saat ini digerakan oleh IPTEK, utamanya digitalisasi. Jika ini tidak segera dicarikan solusi, sebagian besar populasi dunia akan kehilangan kesempatan untuk berpartisipasi di pasar kerja global,”terang Shinta.


Persoalan ketiga soal terbatasnya akses perempuan untuk mendapatkan kesempatan yang sama di tempat
kerja. Hal ini juga terkait oleh diskriminasi terhadap perempuan di institusi pendidikan, di mana lebih dari 16 juta anak perempuan tidak mendapat akses pendidikan. Jika B20 tidak segera memberikan jalan keluar,dunia akan kehilangan potensi tenaga kerja berbakat yang signifikan dari kaum perempuan yang dapat berkontribusi pada pemulihan ekonomi global.


“B20 menyiapkan dua legacy yang mendukung rekomendasi kebijakan yang dirumuskan FOWE TF untuk menciptakan peluang baru dan meningkatkan inklusivitas dalam pekerjaan dan pendidikan di masa depan. Pertama B20 Wiki, platform yang meningkatkan UMKM generasi berikutnya ke rantai pasokan
global melalui Wiki Learn, Wiki DO dan Wiki Scale. Ini sejalan dengan tujuan jangka panjang, membantu menciptakan wirausaha dan mempercepat penciptaan lapangan kerja,” kata Shinta.


Kedua, lanjut Shinta, One Global Women Empowerment (OGWE) yang merupakan inisiatif global baru yang dirancang untuk meningkatkan dukungan dan memberdayakan perempuan dalam bisnis dan karir.


OGWE fokus pada literasi digital dan kemampuan kepemimpinan perempuan serta menciptakan lingkungan kerja yang aman dan adil.

Peluang Penciptaan Lapangan Kerja Baru
Menyambung Shinta, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid dalam arahannya mengatakan studi terbaru McKinsey mengatakan 30 persen pekerja global akan
tergantikan oleh otomatisasi pada tahun 2030. Selain itu, pekerjaan administrasi juga nantinya akan tergantikan oleh teknologi AI sama halnya dengan sektor industri SDA yang secara perlahan akan transisi menuju industri hijau.


“Satu sisi, ini akan ada pekerjaan yang hilang. Namun secara positif, ada penciptaan lapangan kerja baru

ketika dunia melakukan transisi menuju ekonomi hijau. Badan Energi Internasional menghitung, ada 40 juta lapangan kerja yang akan tercipta dari ekonomi hijau di tahun 2030. Indonesia yang memiliki
generasi muda usia produktif atau bonus demografi harus memanfaatkannya. Ini kekuatan kita,” ujar Arsjad.


Arsjad memprediksi, di Indonesia, akselerasi teknologi 4.0 memiliki potensi untuk mendorong produktivitas dan menghasilkan keuntungan hingga 70 bagi perusahaan, menciptakan 20 juta lapangan
kerja baru dan menciptakan tambahan 120 miliar dolar AS dalam output ekonomi tahunan.

Hal ini merupakan momentum sekaligus peluang yang mesti kita siapkan untuk mencapainya.Survei IMD World Digital Competitiveness Ranking 2021 menempatkan Indonesia pada peringkat 37 dunia dari total 64 negara.

Data tersebut memperlihatkan Indonesia masih kalah dari segi daya saing
digital bila dibandingkan beberapa negara di Asia Tenggara. Rendahnya kualitas tenaga kerja yang belum mampu merespons perkembangan kebutuhan pasar kerja, menjadi salah satu penyebab produktivitas dan daya saing Indonesia masih tertinggal.


Arsjad mengingatkan, tenaga kerja Indonesia harus mampu beradaptasi di era revolusi industri 4.0 ini.Untuk itu, agar SDM tetap mampu bersaing di era digital, perlu menambah skill dengan cara reskilling
atau upskilling. Peningkatan lapangan pekerjaan juga harus sejalan dengan peningkatan investasi. Tidak
hanya keterampilan baru tetapi keterampilan yang dibutuhkan untuk industri masa depan.


“Jelas, kita tidak bisa melakukan ini sendirian. Kemitraan publik-swasta yang lebih erat diperlukan agar komunitas bisnis dapat berkontribusi untuk menyesuaikan transisi ini. Industri harus bisa berkolaborasi lebih praktis dengan pemerintah untuk merancang kurikulum yang sesuai kebutuhan industri di masa
depan,” jelasnya.


Terlebih lagi pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi terus mendorong keterlibatan dunia usaha, termasuk KADIN
Indonesia bersama kementerian dan lembaga diarahkan untuk menyelaraskan pendidikan dan pelatihan vokasi.


“Secara organisasi KADIN Indonesia terlibat untuk bisa melakukan perbaikan dalam pendidikan vokasi,termasuk menyelaraskan pendidikan dan pelatihan vokasi sehingga tenaga kerja memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan pada akhirnya dapat menekan pengangguran,” ujarnya.


Acara sampingan FOWE TF ini juga dihadiri Menteri Tenaga Kerja RI Ida Fauziah, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan,Kebudayaan-Ristek Iwan Syahril yang mewakili Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim

Dalam pidatonya, Menaker Ida Fauziah mengatakan Perpres No. 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi akan mengurangi mismatch dan mensinergikan antara pendidikan dan pelatihan vokasi. Ida menambahkan, untuk mengurangi mismatch dibutuhkan kolaborasi dengan banyak pihak, seperti halnya pihak pemerintah dan swasta. Untuk saat ini, Kemnaker katanya tengah memaksimalkan forum komunikasi lembaga pelatihan dengan industri yang ada di setiap Balai Latihan
Kerja (BLK).


Sedangkan Menperin Agus Gumiwang menyetujui perlunya penanganan yang lebih komprehensif antar sektor tenaga kerja dan strategi pendidikan, mulai dari kebijakan, akses program termasuk dukungan sektor swasta dalam menyiapkan SDM unggul. Kemitraan antara publik-swasta, kata Agus, sangat
berperang penting dalam pengembangan tenaga kerja sebagai investasi jangka panjang di masa depan.


Pemerintah sendiri sudah menyiapkan Roadmap Implementasi Industri 4.0.
Menurut Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan-Ristek Iwan
Syahril, lanskap pekerjaan telah mengalami perubahan mendasar bahkan sebelum pandemi COVID-19.


Saat ini perubahan transformasional dalam sektor tenaga kerja ini didorong oleh kemajuan teknologi.
“Selain menyambut keuntungan dari kemajuan itu, kita harus juga mengantisipasi perubahan yang
mungkin terjadi pada pasar kerja dan keterampilan di masa depan. Kita perlu mengubah pendidikan kita
untuk fokus pada keterampilan yang berguna untuk segala jenis pekerjaan, melalui penguatan pendidikan
vokasi dan penekanan pada STEM,” ujar Iwan.


Pemerintah, kata Iwan, saat ini mendorong peserta didik untuk magang di industri sehingga memiliki pengalaman, keterampilan dan pengetahuan tentang dunia kerja. Untuk itu perlu kolaborasi erat antara dunia pendidikan dengan sektor bisnis. Melalui inisiatif ini, SDM kita bisa berkontribusi pada tatanan masyarakat yang lebih adil, inklusif dan berkelanjutan

Premium WordPress Themes Download
Download WordPress Themes Free
Free Download WordPress Themes
Download Premium WordPress Themes Free
udemy free download
download samsung firmware
Free Download WordPress Themes
udemy course download free
Tags: B20InklusifMetapos.id
Rahmat Herlambang

Rahmat Herlambang

Related Posts

Kemendag Tak Yakin Nilai Transaksi Ekspor 2023 Bakal Setinggi Tahun Lalu

Kemendag: Ekspor Indonesia ke Hong Kong Diproyeksi Tembus 3,9 Miliar Dolar AS di 2045

by Aulia Fitrie
22 May 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memproyeksikan ekspor Indonesia ke Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong di China...

Bank Indonesia Sebut Nilai Tukar Rupiah Paling Stabil di Dunia

BI Revisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hanya Berkisar 4,6 – 5,4 Persen

by Aulia Fitrie
21 May 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Bank Indonesia (BI) memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 berada dalam kisaran 4,6 persen hingga 5,4 persen, sedikit...

Traveloka Ungkap 3 Destinasi Favorit Wisatawan Asia-Pasifik Selama EPIC Sale 2025

Traveloka Ungkap 3 Destinasi Favorit Wisatawan Asia-Pasifik Selama EPIC Sale 2025

by Afizahri
21 May 2025
0

Jakarta, Metapos.id – Tren perjalanan di kawasan Asia-Pasifik terus menunjukkan peningkatan, seiring dengan semakin banyaknya wisatawan yang antusias menjelajahi destinasi...

Kemenperin Kawal Sejumlah Proyek Raksasa di Cilegon hingga Papua, Pacu Hilirisasi Industri Petrokimia,

Kemenperin Bakal Evaluasi Insentif Mobil Listrik

by Afizahri
21 May 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mengevaluasi pemberian insentif terhadap mobil listrik yang mulai berakhir pada Desember 2025 mendatang....

Next Post
Dorong Semangat Nasionalisme, Bank Mandiri Kembali Apresiasi kepada Tim Paskibraka di HUT RI-77

Dorong Semangat Nasionalisme, Bank Mandiri Kembali Apresiasi kepada Tim Paskibraka di HUT RI-77

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended.

Konferensi Nasional IKAI:Keberlanjutan dan Pertumbuhan Perseroan melalui Pengawasan Risiko

Konferensi Nasional IKAI:Keberlanjutan dan Pertumbuhan Perseroan melalui Pengawasan Risiko

19 October 2023
Ekspor RI Amblas Empat Bulan Berturut-turut

Ada Konflik Israel-Iran, BPS Sebut Efek ke Ekspor-Impor Indonesia Minim

22 April 2024

Trending.

Industri Farmasi Nasional Tumbuh 32,35 Persen hingga Kuartal I-2024

Industri Farmasi Nasional Tumbuh 32,35 Persen hingga Kuartal I-2024

11 September 2024
Penukaran Uang Baru Ramadan Sudah Bisa Dilakukan Mulai 20 Maret

Penukaran Uang Baru Ramadan Sudah Bisa Dilakukan Mulai 20 Maret

16 March 2023
BCA Pamer Gedung Baru Ramah Lingkungan di BSD

BCA Pamer Gedung Baru Ramah Lingkungan di BSD

16 June 2022
Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Meluncurkan PRUSehat,Asuransi Kesehatan yang #BeneranPas Manfaatnya dan Sesuai Budget Anak Muda Masa Kini

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Meluncurkan PRUSehat,Asuransi Kesehatan yang #BeneranPas Manfaatnya dan Sesuai Budget Anak Muda Masa Kini

24 April 2025
Kantor Pusat Bukit Asam akan Gunakan PLTS Atap

Kantor Pusat Bukit Asam akan Gunakan PLTS Atap

13 April 2023
Metapos Media

© 2022 Metapos Media

Navigasi

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas

© 2022 Metapos Media