• Kontak Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Saturday, December 27, 2025
Metapos
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Sport
  • Internasional
  • Lifestyle & Health
  • Tek & Oto
  • Galeri
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Sport
  • Internasional
  • Lifestyle & Health
  • Tek & Oto
  • Galeri
No Result
View All Result
Metapos
No Result
View All Result
Home Internasional

Krisis Iklim Ubah Hutan Amazon Menuju Kondisi Hipertropis yang Belum Pernah Terjadi

Taufik Hidayat by Taufik Hidayat
26 December 2025
in Internasional
Krisis Iklim Ubah Hutan Amazon Menuju Kondisi Hipertropis yang Belum Pernah Terjadi
Share on FacebookShare on Twitter

Metapos.id, Jakarta – Dampak pemanasan global kian nyata dirasakan di hutan hujan Amazon. Perubahan iklim mendorong kawasan hutan tropis terbesar di dunia ini memasuki rezim iklim hipertropis, sebuah kondisi ekstrem yang diperkirakan tidak pernah terjadi di Bumi selama sekitar 10 juta tahun terakhir.

Iklim hipertropis ditandai oleh kombinasi suhu tinggi dan kekeringan berkepanjangan. Kondisi ini dinilai berbahaya karena dapat memicu kematian massal pohon dan melemahkan peran Amazon sebagai salah satu penyerap karbon terbesar di planet ini.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature menunjukkan bahwa kejadian kekeringan panas di Amazon semakin sering dan berlangsung lebih lama. Dalam skenario terburuk, para ilmuwan memperkirakan bahwa pada tahun 2100 wilayah Amazon dapat mengalami kekeringan panas hingga sekitar 150 hari dalam setahun, bahkan meluas ke periode yang selama ini dikenal sebagai musim hujan.

Penulis utama studi tersebut, Jeff Chambers, profesor geografi dari University of California, Berkeley, menyebut kondisi ini telah melampaui batas iklim hutan hujan tropis yang selama ini dikenal manusia. Menurutnya, iklim hipertropis terakhir kali terjadi pada periode Eosen hingga Miosen, ketika suhu rata-rata global jauh lebih panas dibandingkan kondisi saat ini.

Saat ini, musim kering di Amazon—yang biasanya berlangsung antara Juli hingga September—terus memanjang. Pada saat yang sama, jumlah hari dengan suhu ekstrem meningkat dari tahun ke tahun. Analisis data selama tiga dekade di wilayah utara Manaus, Brasil, menunjukkan bahwa saat kekeringan terjadi, pohon-pohon kesulitan memperoleh air dan berhenti menyerap karbon dioksida (CO₂) dari atmosfer.

Untuk mengurangi kehilangan air, pohon menutup pori-pori daun yang berfungsi mengatur pertukaran gas. Namun, mekanisme bertahan ini juga menghambat penyerapan CO₂ yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Jika kondisi kekeringan berlangsung terlalu lama dan ekstrem, pohon berisiko mati akibat kekurangan karbon.

Studi tersebut juga menemukan bahwa ketika kelembapan tanah turun di bawah 33 persen, aliran cairan di dalam batang pohon terganggu oleh terbentuknya gelembung udara. Kondisi ini mirip dengan penyumbatan pembuluh darah pada manusia dan dapat menyebabkan kegagalan sistem pengangkutan air di dalam pohon.

Saat ini, tingkat kematian pohon di Amazon tercatat sedikit di atas 1 persen per tahun. Namun, angka tersebut diperkirakan meningkat menjadi sekitar 1,55 persen pada akhir abad ini. Meski terlihat kecil secara persentase, peningkatan ini dapat berdampak besar jika terjadi di seluruh kawasan hutan Amazon.

Penelitian juga menunjukkan bahwa pohon yang tumbuh cepat lebih rentan terhadap kekeringan panas dibandingkan spesies yang tumbuh lambat. Ke depan, hutan Amazon diperkirakan akan semakin didominasi oleh pohon-pohon berpertumbuhan lambat, seperti ipê kuning dan shihuahuaco, selama mampu beradaptasi dengan tekanan iklim yang semakin berat.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa perubahan serupa juga berpotensi terjadi di hutan hujan lain di dunia, termasuk Afrika Barat dan Asia Tenggara. Pergeseran menuju iklim hipertropis dapat mengurangi kemampuan hutan hujan global dalam menyerap karbon, sehingga mempercepat laju pemanasan global.

Prediksi ini dibuat berdasarkan asumsi bahwa upaya pengurangan emisi gas rumah kaca berlangsung sangat terbatas. Chambers menegaskan bahwa masa depan Amazon sangat ditentukan oleh keputusan manusia saat ini. Jika emisi karbon terus meningkat tanpa kendali, pembentukan iklim hipertropis dapat terjadi jauh lebih cepat dari perkiraan.

Download WordPress Themes
Free Download WordPress Themes
Download WordPress Themes
Download WordPress Themes Free
udemy free download
download lenevo firmware
Premium WordPress Themes Download
ZG93bmxvYWQgbHluZGEgY291cnNlIGZyZWU=
Tags: AmazonEkstrimglobalhipertropishutanKekeringanMetapos.idpemanasan
Taufik Hidayat

Taufik Hidayat

Related Posts

Hingga 26 Desember 2025, 1,45 Juta Kendaraan Keluar dari Jakarta Selama Libur Nataru

Hingga 26 Desember 2025, 1,45 Juta Kendaraan Keluar dari Jakarta Selama Libur Nataru

by Taufik Hidayat
27 December 2025
0

Metapos.id, Jakarta – Arus kendaraan yang meninggalkan Jakarta pada masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 terus menunjukkan peningkatan....

Menpar: Kunjungan Wisatawan Domestik ke Bali Turun 2 Persen, Wisman Justru Meningkat

Menpar: Kunjungan Wisatawan Domestik ke Bali Turun 2 Persen, Wisman Justru Meningkat

by Taufik Hidayat
26 December 2025
0

Metapos.id, Jakarta — Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengakui adanya penurunan jumlah wisatawan domestik yang berlibur ke Bali selama musim...

Komisi I DPR Soroti Kericuhan di Aceh Saat Pemulihan Bencana

Komisi I DPR Soroti Kericuhan di Aceh Saat Pemulihan Bencana

by Taufik Hidayat
26 December 2025
0

Metapos.id, Jakarta — Komisi I DPR RI menyampaikan keprihatinan atas insiden kericuhan yang melibatkan masyarakat dan aparat keamanan di Aceh,...

Hujan Deras Picu Banjir di Pidie Jaya, 19 Desa Terdampak

Hujan Deras Picu Banjir di Pidie Jaya, 19 Desa Terdampak

by Taufik Hidayat
26 December 2025
0

Metaposid.id, Jakarta — Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pidie Jaya (Pijay), Provinsi Aceh, pada Rabu (24/12/2025), menyebabkan banjir kembali melanda...

Next Post
Komisi I DPR Soroti Kericuhan di Aceh Saat Pemulihan Bencana

Komisi I DPR Soroti Kericuhan di Aceh Saat Pemulihan Bencana

Recommended.

Bank BTN Jawab Kebutuhan Rumah Pedagang Pasar

Bank BTN Jawab Kebutuhan Rumah Pedagang Pasar

9 November 2022
Sri Mulyani: Eselon I Kementerian Keuangan Harus Mengajar di STAN

Penerimaan Pajak Daerah Capai Rp213,4 Triliun, Ini Kata Menkeu Sri Mulyani

25 October 2022

Trending.

BBC Tetapkan Pulau Komodo sebagai Destinasi Wisata Terbaik Dunia 2026

BBC Tetapkan Pulau Komodo sebagai Destinasi Wisata Terbaik Dunia 2026

14 December 2025
Harrison Ford Pernah Tegur Keras Zulkifli Hasan Terkait Kerusakan Hutan: “Ini Tidak Lucu”

Harrison Ford Pernah Tegur Keras Zulkifli Hasan Terkait Kerusakan Hutan: “Ini Tidak Lucu”

30 November 2025
Diduga Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib, Rumah Adimas Firdaus Resbob Digeruduk Massa

Diduga Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib, Rumah Adimas Firdaus Resbob Digeruduk Massa

14 December 2025
Puting Beliung Terjang Ancol, Pohon Tumbang dan Warga Sempat Panik

Puting Beliung Terjang Ancol, Pohon Tumbang dan Warga Sempat Panik

13 December 2025
Siswi SD Berusia 12 Tahun Diduga Tewaskan Ibu Kandung, Warga Terkejut Ungkap Sifat Pelaku

Siswi SD Berusia 12 Tahun Diduga Tewaskan Ibu Kandung, Warga Terkejut Ungkap Sifat Pelaku

12 December 2025
Metapos Media

© 2025 Media Informasi Terkini

Navigasi

  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Sport
  • Internasional
  • Lifestyle & Health
  • Tek & Oto
  • Galeri

© 2025 Media Informasi Terkini