Metapos.id, Jakarta– bandar lampung Kasus putus sekolah yang dialami Gina Dwi Sartika, siswi yang mengaku menjadi korban perundungan (bullying) karena kondisi ekonominya, mendapat perhatian langsung dari pihak sekolah.
Kepala SMPN 13 Bandar Lampung, Amaroh, menyatakan kesediaannya membantu Gina agar dapat kembali melanjutkan pendidikan, meski melalui program paket.
Saya berharap Gina tetap sekolah. Saya bahkan akan membantu, walaupun dia belajar melalui program paket. Kami seluruh sivitas akademika berharap Gina memiliki masa depan yang lebih baik,” ujar Amaroh saat ditemui di ruang kerjanya.
Amaroh dengan tegas membantah tudingan bahwa pihak sekolah pernah melakukan tindakan perundungan atau mengeluarkan Gina. Ia menjelaskan bahwa keputusan untuk pindah sekolah berasal dari Gina sendiri, meskipun para guru telah berusaha mempertahankannya.
Walaupun dia sempat melakukan kesalahan, kami sudah berusaha. Awalnya Gina ingin pindah sekolah, dan kami baru tahu kemudian bahwa ia akhirnya putus sekolah,” jelasnya.
Menurut Amaroh, pendidikan merupakan kunci utama untuk memperbaiki nasib dan memutus rantai kemiskinan.
Kalau tidak sekolah, hidupnya tidak akan berubah dan nasibnya bisa semakin sulit,” tuturnya dengan nada prihatin.
Mengingat Gina kini berusia 17 tahun dan telah tertinggal empat tahun dalam pendidikan, Amaroh menyarankan agar Gina mengikuti program Paket B untuk menyesuaikan jenjang pendidikannya. Ia juga mengungkapkan bahwa tawaran ini sebenarnya sudah pernah diberikan sebelumnya, namun ditolak oleh Gina.
Amaroh mengaku memiliki kedekatan emosional dengan Gina dan merasa sedih atas nasib yang menimpanya.
Saya merasa sedih karena ada satu anak lagi yang tidak sekolah. Rasanya saya gagal. Padahal kami sudah berusaha agar Gina bisa terus belajar, tapi keputusan orang tuanya membuat dia akhirnya berhenti sekolah,” ujarnya.
Ia berharap kejadian ini menjadi bahan refleksi bagi semua pihak agar tidak ada lagi anak-anak yang mengalami nasib serupa.
Kami berharap semua pihak, terutama yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan dan anak, bisa memberi perhatian lebih terhadap kondisi seperti yang dialami Gina,” katanya
Amaroh menutup pernyataannya dengan pesan menyentuh:
Maafkan saya karena belum bisa berbuat banyak. Gina, Ibu mohon maaf. Silakan datang kapan saja, Ibu akan bantu kamu untuk kembali sekolah.”














