Metapos.id, Jakarta – Suara ledakan dan rentetan tembakan terdengar menggema di Ksatrian Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (16/10). Prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut menunjukkan aksi tempur spektakuler dalam simulasi penanggulangan teror di hadapan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Panglima Angkatan Bersenjata Australia (Chief of Defence Force/ADF) Laksamana David Johnston, AC RAN.
Dalam demonstrasi penuh adrenalin itu, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) menampilkan kemampuan luar biasa dalam menumpas kelompok teroris dan menyelamatkan sandera dengan kecepatan, presisi, dan keberanian tinggi. Gerakan para pasukan elit kebanggaan TNI AL itu memperlihatkan profesionalisme, kedisiplinan, serta kesiapan TNI menghadapi berbagai ancaman di laut maupun darat.
Kunjungan Panglima ADF ke markas yang dijuluki “Hantu Laut” ini merupakan bagian dari agenda High Level Committee (HLC) AUSINDO ke-13, forum strategis yang mempererat kerja sama pertahanan dan memperkuat kemitraan antara Indonesia dan Australia.
Usai menyaksikan aksi tersebut, Laksamana Johnston mengaku terkesan dengan kemampuan dan semangat juang para prajurit Marinir.
“Kami menyaksikan dedikasi dan profesionalisme yang luar biasa. Ini bukan hanya menunjukkan kekuatan militer, tetapi juga mencerminkan komitmen Indonesia terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan,” ujarnya.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama pertahanan melalui latihan bersama, pertukaran keahlian, dan peningkatan interoperabilitas antarangkatan bersenjata.
“Kekuatan TNI tidak digunakan untuk menakut-nakuti, melainkan menunjukkan kesiapan dalam menjaga kedaulatan dan perdamaian bersama mitra strategis,” tegasnya.
Selain menyaksikan simulasi tempur, kedua panglima bersama Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali juga meninjau fasilitas latihan, kemampuan amfibi, dan kesiapan operasional Korps Marinir TNI AL — simbol kekuatan maritim Indonesia yang tangguh.
Kunjungan ini menjadi bukti bahwa di balik gemuruh ledakan dan aksi heroik prajurit Marinir, tersimpan pesan diplomasi pertahanan yang kuat: Indonesia dan Australia berdiri berdampingan menjaga stabilitas, keamanan, dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik.