Metapos.id, Jakarta – TikTok kembali meluncurkan TikTok Rising Indonesia 2025, sebuah program pemberdayaan untuk mendukung kreator musik dan musisi lokal dalam memperluas jangkauan, membangun koneksi dengan penggemar, dan merayakan keberagaman musik tanah air.
Melalui dukungan berupa fitur khusus, kolaborasi konten kreatif, hingga kesempatan tampil di panggung live showcase, TikTok terus membuka jalan bagi talenta musik lokal agar lebih dikenal luas oleh pencinta musik Indonesia.
Tahun sebelumnya, sejumlah musisi seperti MALIQ & D’Essentials, Ghea Indrawari, dan The Lantis telah merasakan dampak positif dari keikutsertaan mereka dalam program ini — mulai dari peningkatan visibilitas karya hingga interaksi yang lebih dekat dengan penggemar.
Christo Putra, Music and Artist Partnerships Lead Southeast Asia TikTok, mengatakan bahwa musik selalu menjadi bagian penting dari ekosistem TikTok.
“TikTok tidak hanya tempat hiburan, tapi juga ruang bagi musik untuk hidup dan ditemukan oleh banyak orang. Kami ingin membantu musisi lokal agar terus berkarya dan diapresiasi oleh generasi pendengar yang lebih luas,” jelas Christo.
Program ini memberikan dukungan jangka panjang bagi musisi dari berbagai latar belakang — baik yang baru memulai karier maupun yang sudah mapan, dari label besar hingga independen. Bentuk dukungan mencakup pelatihan konten, partisipasi kampanye musik, promosi melalui tagar populer seperti #RisingOnTikTok dan #NewMusic, hingga penampilan di acara showcase langsung.
TikTok juga memperkenalkan TikTok for Artists, dasbor khusus untuk membantu musisi memahami performa lagu dan audiens mereka dengan lebih dalam.
Komunitas TikTok Dorong Pertumbuhan Musisi Tanah Air
Salah satu contoh sukses datang dari band Juicy Luicy (@juicyluicyband) yang meraih popularitas tinggi lewat lagu “Lantas” di TikTok. Lagu tersebut menjadi latar berbagai konten bertema patah hati, memperluas jangkauan band asal Bandung itu ke generasi pendengar baru.
Kolaborasi Juicy Luicy dengan Adrian Khalif (@adriankhalif) lewat lagu “Sialan” juga mencatat pertumbuhan impresif dengan peningkatan penggunaan audio hingga 500% sejak dirilis pada 2023 dan dipakai dalam lebih dari 105 ribu video TikTok.
Julian Kaisar, vokalis Juicy Luicy, mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap komunitas TikTok.
“Berkat dukungan mereka, musik kami bisa dikenal lebih luas dan menjadi bagian dari cerita banyak orang. Itu hal paling berharga buat kami,” ujarnya.
Adrian Khalif juga mengalami pencapaian serupa melalui single barunya “Alamak” yang dirilis pada 3 Oktober lalu. Lagu itu telah digunakan dalam lebih dari 500 ribu video TikTok hanya dalam empat hari dan berhasil menembus tangga lagu Top 50 Indonesia di platform streaming musik.
Tren Baru dari Musisi Lokal
Duo Tenxi & Jemsii (@tenxitenxi dan @jemsiii) sukses memperkenalkan tren musik baru “Hip-Dut” (Hip Hop Dangdut) lewat lagu “Mejikuhibiniu” yang telah digunakan di lebih dari 400 ribu konten TikTok. Lagu ini bahkan masuk dalam daftar 10 Songs of the Summer 2025 TikTok Indonesia bersama single mereka yang lain “Kasih Aba Aba” di posisi #5.
Sementara itu, duo Mikky Zia (@michaeltafts._ dan @finaziia) mencuri perhatian dengan lagu “Aku Dah Lupa” yang memadukan hip hop, dangdut, dan pop melayu, dan kini telah digunakan di lebih dari 2,2 juta video TikTok.
Kekuatan TikTok sebagai platform lintas generasi juga terlihat lewat band Wijaya80 (@wijaya80s) yang digawangi Ardhito Pramono, Erikson Jayanto, dan Hezky Joe. Dengan gaya retro dan nuansa 80-an, single mereka “Terakhir Kali” telah digunakan di lebih dari 200 ribu video TikTok, membawa nostalgia pop klasik ke telinga generasi muda.
Panggung Live Showcase: Merayakan Musik Indonesia
Sebagai penutup, TikTok menghadirkan TikTok Rising Indonesia 2025 Live Showcase, yang menampilkan sembilan musisi terpilih: Juicy Luicy, Adrian Khalif, Wijaya80, Tenxi & Jemsii, for Revenge, Rombongan Bodonk Koplo, Mikky & Zia, Enau, dan Assia Keva.
Acara ini disiarkan langsung di akun @tiktokofficialindonesia mulai pukul 20.30 WIB, menghadirkan kolaborasi kreatif antara musisi dan komunitas pencinta musik.
Christo menutup,
“Kami berharap program ini bukan hanya panggung digital, tapi juga perayaan kreativitas yang mempertemukan musisi dengan komunitasnya, mendorong musik Indonesia semakin maju.”