• Kontak Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
No Result
View All Result
Home Ekbis

PT KAI Akui Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung jadi Bom Waktu

Rahmat Herlambang by Rahmat Herlambang
21 August 2025
in Ekbis
KCIC Bersama Kemenhub Uji Pertama Sarana Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Metapos.id – Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Bobby Rasyidin mengakui beban utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menjadi bom waktu untuk perusahaannya.

Pernyataan tersebut menjawab pertanyaan beberapa anggota Komisi VI DPR yang menyoroti mengenai menggunungnya utang proyek kereta cepat tersebut.

“Masalah KCIC yang seperti disampaikan tadi, memang ini bom waktu buat (KAI),” tuturnya dalam rapat dengan Komisi VI DPR, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 20 Agustus.

Bobby pun meminta waktu kepada Komisi VI DPR untuk mendalami permasalahan yang terjadi di tubuh KAI, termasuk persoalan yang bersumber dari proyek kereta cepat. Mengingat, Bobby sendiri baru beberapa hari lalu diangkat menjadi Dirut KAI.

“Jadi kami mohon nanti satu waktu lagi, mungkin dalam bentuk FGD untuk memahami lebih dalam dan kami yakin dalam satu minggu ke depan kami bisa memahami semua kendala-kendala. Permasalahan-permasalahan yang ada di dalam KAI ini,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR, Andre Rosiade mengungkapkan DPR sudah membahas solusi penyelesaian masalah KCIC dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada rapat sebelumnya.

Karena itu, Andre pun meminta agar jajaran direksi KAI dapat berkoordinasi dengan Danantara Indonesia.

“Saya minta Pak Bobby koordinasi, kan tiap bulan KAI diundang oleh Danantara untuk evaluasi kinerja. Di situ tolong dibicarakan dengan Managing Director, tolong bicarakan soal (KCIC). Di dalam RKAP-nya Danantara 2025, salah satunya ada permasalahan Whoosh ini,” ujar Andre menanggapi pernyataan Dirut KAI.

Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI, Hasani Bin Zuber bilang kerugian proyek tersebut menjadi beban yang harus ditanggung oleh KAI. Dia bilang rugi proyek itu mencapai Rp2,69 triliun di tahun 2024. Sementara, di semester I-2025 kerugian mencapai Rp1 triliun.

“Proyek kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh, ini kan cukup besar tercatat kerugian Rp1 triliun pada semester I-2025, ini tentu membebani PT KAI itu sendiri,” tuturnya dalam rapat kerja dengan Dirut KAI Bobby Rasyidin dengan Komisi VI DPR, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 20 Agustus.

“Pertanyaan saya, apa strategi PT KAI untuk mengurangi kerugian operasional Whoosh ke depan? Apakah ada skenario break even point yang sudah disusun?,” sambungnya.

Senada, Anggota Komisi VI Fraksi PDI-Perjuangan, Darmadi Durianto mengatakan KAI sebagai pemegang saham mayoritas PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), yang tergabung dalam konsorsium KCIC, ikut menanggung bebas utang proyek Whoosh.

Lebih lanjut, Darmadi mengatakan beban keuangan dari kerugian proyek KCIC bisa lebih dari Rp4 triliun di 2025.

“Saya melihat ada utang yang begitu besar yang harus ditanggung kereta api dalam proyek KCIC. Bapak pegang saham PSBI 58 persen lebih. PSBI kuasa 60 persen, China 40 persen. Itu kalau dihitung 2025 itu bisa beban keuangan dan dari kerugian KCIC bisa capai Rp4 triliun lebih,” kata Darmadi.

Bahkan, kata Darmadi, dalam kurun waktu enam bulan saja, beban keuangan yang ditanggung KAI mencapai Rp1,2 triliun.

“Dari beban KCIC sendiri sudah Rp950 miliar dikalikan dua. Sudah Rp4 triliun lebih. 2024, itu Rp3,1 triliun,” katanya.

Darmadi memproyeksikan, pada tahun 2026 utang KAI bisa mencapai Rp6 triliun. Menurut dia, jika tidak segera diatasi, maka akan membebani anak usaha lainnya yang mana seharusnya mencatat keuntungan malah tenggelam oleh beban bunga utang.

“Karena kalau nggak (diatasi) bapak nggak dapat tantiem, gaji jalan tapi tantiem nggak dapat, karena akan terlalap rugi keuangan dan beban KCIC,” jelasnya.

Free Download WordPress Themes
Download Premium WordPress Themes Free
Free Download WordPress Themes
Download WordPress Themes
free online course
download huawei firmware
Download Nulled WordPress Themes
ZG93bmxvYWQgbHluZGEgY291cnNlIGZyZWU=
Tags: Kereta cepatMetapos.idPT KAI
Rahmat Herlambang

Rahmat Herlambang

Related Posts

Pendapatan Negara per April 2025 Anjlok 14,11 Persen

Pemerintah Targetkan Pendapatan Negara dari Minerba Tembus Rp113,3 Triliun di Tahun 2026

by Rahmat Herlambang
20 August 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Pemerintah menargetkan penerimaan negara dari sektor mineral dan batu bara pada tahun 2026 mencapai Rp113,3 triliun. Angka...

Gempa 4,9 SR Guncang Kabupaten Bekasi, Warga Diminta Tetap Waspada

Gempa 4,9 SR Guncang Kabupaten Bekasi, Warga Diminta Tetap Waspada

by Desti Dwi Natasya
20 August 2025
0

Metapos.id, Jakarta – BMKG mencatat gempa bumi berkekuatan 4,9 Skala Richter terjadi pada 20 Agustus 2025 pukul 19:54:55 WIB. Episenter...

Bupati Pati Bisa Dapat Keringanan Hukuman Jika Terbukti Korupsi

Bupati Pati Bisa Dapat Keringanan Hukuman Jika Terbukti Korupsi

by Desti Dwi Natasya
20 August 2025
0

Metapos.id, Jakarta – Bupati Pati, Sudewo, berpeluang mendapat keringanan hukuman jika terbukti terlibat dalam dugaan korupsi proyek pembangunan jalur kereta...

Transjakarta Perketat Pengawasan Terhadap Pengemudi Mikrotrans

Transjakarta Perketat Pengawasan Terhadap Pengemudi Mikrotrans

by Desti Dwi Natasya
20 August 2025
0

Metapos.id, Jakarta – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) terus berupaya meningkatkan keamanan dan kenyamanan penumpang dengan memperketat pengawasan terhadap pengemudi Mikrotrans....

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended.

Inilah Syarat Hotel untuk Menang Menghadapai Masa Krisis

Inilah Syarat Hotel untuk Menang Menghadapai Masa Krisis

20 February 2023
Prudential Indonesia Gandeng Supermom Hadirkan Edukasi dan Pelatihan Perencanaan Keuangan serta Keterampilan Digital Bagi 5.000 Ibu di Indonesia

Prudential Indonesia Gandeng Supermom Hadirkan Edukasi dan Pelatihan Perencanaan Keuangan serta Keterampilan Digital Bagi 5.000 Ibu di Indonesia

19 December 2024

Trending.

Mulai 17 Agustus, Transaksi Digital Akan Terhubung ke NIK dan Terpantau oleh Sistem Pajak Nasional

Mulai 17 Agustus, Transaksi Digital Akan Terhubung ke NIK dan Terpantau oleh Sistem Pajak Nasional

1 August 2025
SMP EMIISC Jakarta Dominasi Kualifikasi Panahan SMP Putra Kejuaraan Pelajar DKI 2025

SMP EMIISC Jakarta Dominasi Kualifikasi Panahan SMP Putra Kejuaraan Pelajar DKI 2025

24 July 2025
Benarkah WhatsApp Call Akan Kena Tarif Premium? Ini Faktanya

Benarkah WhatsApp Call Akan Kena Tarif Premium? Ini Faktanya

5 August 2025
Prudential Indonesia Permudah Akses Produk Asuransi Melalui Teknologi

Prudential Indonesia Permudah Akses Produk Asuransi Melalui Teknologi

7 July 2025
Laba MRT Jakarta di 2024 Turun 50,98 Persen

Laba MRT Jakarta di 2024 Turun 50,98 Persen

30 May 2025
Metapos Media

© 2022 Metapos Media

Navigasi

  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas

© 2022 Metapos Media