Metapos.id, Jakarta – Wakil Tetap Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Vasily Nebenzya, menilai pembangunan benteng dan berbagai penghalang oleh Israel di Jalur Gaza menunjukkan adanya rencana pendudukan jangka panjang. Dalam sidang Dewan Keamanan PBB, ia mendesak agar Israel menetapkan jadwal jelas untuk penarikan pasukan serta pengalihan kendali wilayah kepada Otoritas Palestina (PA).
Nebenzya juga menyoroti adanya pembatasan signifikan terhadap pengiriman dan distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza. Ia memperingatkan bahwa pembangunan struktur pertahanan oleh Israel di wilayah yang dikuasainya menjadi bukti bahwa pendudukan tersebut bukan bersifat sementara.
“Penting untuk segera menentukan jadwal pengalihan wewenang kepada PA serta menarik unit Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dari Jalur Gaza,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa laporan mengenai dugaan dukungan Israel terhadap kelompok bersenjata yang memerangi Hamas di Gaza turut menimbulkan kekhawatiran.
Sementara itu, Gerakan Perlawanan Hamas menyerukan tindakan internasional mendesak untuk membersihkan persenjataan yang belum meledak dan sisa-sisa operasi militer Israel lainnya. Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menekankan bahwa insiden terbaru yang melukai anak-anak akibat benda mencurigakan menunjukkan meningkatnya ancaman bagi warga sipil.
Pada Senin, dua anak dilaporkan terluka ketika sebuah benda yang diduga persenjataan Israel meledak di lingkungan Tuffah, timur laut Kota Gaza. Insiden terpisah juga terjadi di wilayah Shati, tempat seorang anak mengalami luka ringan akibat ledakan sisa-sisa senjata.
Kepolisian Gaza mengimbau masyarakat, terutama anak-anak, untuk tidak menyentuh benda mencurigakan atau peluru yang belum meledak. Warga diminta segera melaporkan temuan tersebut melalui nomor darurat polisi 100 atau saluran operasi pusat Kementerian Dalam Negeri pada nomor 109.













