Metapos.id, Jakarta – PSSI tengah merancang metode khusus dalam memilih calon pelatih kepala Timnas Indonesia. Langkah ini diambil menyusul kekosongan kursi pelatih serta meningkatnya perhatian publik setelah Timnas gagal melaju ke Piala Dunia 2026.
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, menegaskan bahwa federasi akan kembali memakai sistem seleksi yang sebelumnya digunakan ketika memilih Luis Milla dan Shin Tae-yong. Pendekatan tersebut dianggap mampu memastikan proses pemilihan berlangsung transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kursi Pelatih Masih Kosong
Hingga kini, Timnas Indonesia belum memiliki pelatih tetap setelah PSSI berpisah dengan Patrick Kluivert dan tim kepelatihannya. Situasi itu membuat Tim Garuda dipastikan tak ambil bagian pada agenda FIFA Matchday November 2025.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyebut telah mengantongi lima nama calon pelatih, namun belum satu pun diumumkan secara resmi. Di media sosial, sejumlah nama ramai diperbincangkan, seperti mantan pelatih Uzbekistan, Timur Kapadze, hingga pelatih yang dikaitkan media Irlandia, Heimir Hallgrimsson. Meski begitu, PSSI memilih merahasiakan nama-nama tersebut sambil melanjutkan proses seleksi.
Proses Penjaringan Masih Berlangsung
Zainudin Amali menyampaikan bahwa PSSI masih menghimpun daftar kandidat pelatih untuk dianalisis lebih mendalam. Ia menjelaskan bahwa Erick Thohir telah memberi tugas kepada Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, serta Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers.
“Begitu ada beberapa calon, tentu nantinya akan kita nilai,” ujar Zainudin di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jumat (14/11/2025).
Ia menambahkan bahwa proses seleksi masih berjalan. “Kita akan cek ke Pak Sumardji mengenai nama-nama yang sudah masuk. Semuanya masih berupa daftar calon. Baru nanti dibahas dan diputuskan,” katanya.
Seleksi Akan Meniru Proses Pemilihan Milla dan Shin Tae-yong
Zainudin mengungkapkan bahwa mekanisme seleksi pelatih baru akan meniru proses ketika PSSI mendatangkan Luis Milla dan Shin Tae-yong. Saat itu, setiap kandidat wajib mempresentasikan program kerja serta konsep pembangunan tim di depan Exco PSSI.
“Ada mekanisme bagus yang pernah kita pakai saat menentukan Shin Tae-yong. Waktu itu ada dua kandidat, STY dan Luis Milla,” jelasnya.
“Keduanya diminta memaparkan rencana mereka di depan Exco. Kemudian Exco memutuskan STY sebagai pelatih,” tambahnya.
Ia menilai bahwa cara tersebut merupakan metode paling ideal untuk memastikan pelatih terpilih benar-benar memiliki visi yang jelas dan dapat dipahami seluruh anggota Exco.













