Metapos.id, Jakarta – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) melanjutkan komitmennya dalam mendukung ketahanan dan keberlanjutan masyarakat melalui program pemberdayaan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berkolaborasi dengan Habitat for Humanity Indonesia, inisiatif ini mencakup penyediaan akses air bersih, penanaman pohon, pembangunan rumah pintar iklim, hingga edukasi literasi keuangan bagi masyarakat yang terdampak kekeringan berkepanjangan.
Program yang berlangsung sejak November 2024 hingga Mei 2025 ini menargetkan 2.500 penerima manfaat langsung dan 24.000 penerima manfaat tidak langsung. Upaya ini muncul sebagai respon atas dampak El Nino pada 2023 yang memperparah krisis air di Gunungkidul dan memengaruhi lebih dari 116.000 jiwa.
Prudential Indonesia telah memasang pipa air untuk menyediakan sumber air bersih, menanam 100 pohon beringin, serta mengadakan lokakarya pengelolaan air, sanitasi, dan kesehatan (WASH). Selain itu, 45 perempuan setempat mendapatkan pelatihan literasi keuangan praktis untuk mendukung kemandirian ekonomi keluarga.
Sebanyak 31 PRUVolunteers yang terdiri dari karyawan, tenaga pemasar, dan nasabah juga turut ambil bagian langsung dalam program ini. Karin Zulkarnaen, Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, menegaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan komitmen perusahaan hampir 30 tahun terakhir dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama kelompok rentan.
Nicole Ngeow, Executive Director Prudence Foundation, menambahkan bahwa program ini berfokus pada ketahanan masyarakat menghadapi dampak perubahan iklim, sementara Arwin Soelaksono, Program Director Habitat for Humanity Indonesia, mengapresiasi kolaborasi strategis yang menurutnya mampu memberikan solusi nyata bagi warga Gunungkidul.
Sebagai bagian dari program Community Investment, langkah ini mendukung pencapaian SDGs No.6 terkait air bersih dan sanitasi berkelanjutan. Prudential Indonesia juga telah menjalankan program Desa Maju Prudential sejak 2020, yang kini memasuki tahap ketiga dan memberi manfaat pada sekitar 40.000 warga di Banten dan Jawa Barat.
“Harapannya, program ini dapat menghadirkan solusi yang berkelanjutan agar masyarakat bisa hidup lebih sehat, berdaya, dan sejahtera,” tutup Karin.