• Kontak Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
No Result
View All Result
Home Ekbis

Pemerintah Dorong Ratusan Komoditas Unggulan Bebas Tarif ke Amerika Serikat

Afizahri by Afizahri
28 August 2025
in Ekbis
Efek Tarif Resiprokal AS, Ketidakpastian Perekonomian Global Makin Tinggi
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Metapos.id – Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan terdapat ratusan item yang terbagi dalam beberapa kelompok besar seperti agro, hortikultura, mineral kritis, dan produk industri padat karya yang diusulkan untuk memperoleh exemption atau pengecualian dari tarif resiprokal atas produk ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS).

“Semua yang di-list surat itu, kita akan kejar ke 0 persen. Optimal ya. Karena kalau itu bisa kita perjuangkan, itu konkret ekspornya akan ada. Kalau yang rundingan umum kan hanya menetapkan rate-nya. 11 ribu kode HS belum tentu ada semua ekspornya kesana kan. Kalau yang kita perjuangkan, exemption ini tuh yang real memang potensi ekspornya ada,” imbuhnya kepada awak media, Kamis, 28 Agustus.

“Cuman kalau kelompok-kelompoknya ya itu-itu aja. Cuman banyak, ratusan lah kayaknya,” tambahnya.

Susiwijono menyampaikan bahwa Pemerintah fokus pada produk unggulan yang secara kompetitif hanya dimiliki atau dikuasai Indonesia. Misalnya, karet yang hanya diproduksi oleh sedikit negara sehingga, posisi tawar akan lebih kuat.

Ia menambahkan produk yang diusulkan untuk mendapatkan pengecualian dari tarif 19 persen mencakup komoditas unggulan seperti kopi, kakao, karet, sawit, produk hortikultura, agro lainnya, serta nanas kaleng dan kayu meranti.

Susiwijono menyampaikan Pemerintah juga mendorong nanas kaleng dari Lampung yang menjadi salah satu ekspor terbesar ke AS yang nilai ekspornya bahkan mencapai 100 juta dolar AS.

“Jadi memang produk yang hanya ada di kita, dibutuhkan rakyat Amerika, yang gitu-gitu kita dorong, ke nol semua. (nanas yang raw materialnya?) Enggak, yang kaleng-kaleng. Itu kan ekspor terbesar di dunia itu. (PT Great Giant Pineapple) GGPC yang di lampung,” tuturnya.

Ia menambahkan contoh lain adalah kayu meranti yang secara spesifik diminta oleh pihak AS karena dibutuhkan untuk industri mereka.

“Kebutuhannya tinggi. Jadi dia spesifik minta kayu meranti. Kalau itu yang kita minta harus 0 persen,” tegasnya.

Susiwijono menyampaikan bahwa target Indonesia adalah untuk memperjuangkan tarif 0 persen bagi semua komoditas yang tercantum dalam surat usulan yang telah dikirimkan.

“Kita harus fokus pada produk unggulan yang secara kompetitif hanya dimiliki atau dikuasai Indonesia. Misalnya, karet yang hanya diproduksi oleh sedikit negara. Dengan begitu, posisi tawar kita akan lebih kuat,” imbuhnya.

Susiwijono menegaskan bahwa pemerintah bersikap serius dalam memperjuangkan hal ini, bahkan telah melakukan pertemuan daring malam hari bersama tim Kementerian Luar Negeri menyesuaikan waktu Washington.

Ia menyampaikan Indonesia sedang menjalin komunikasi intensif dengan United States Trade Representative (USTR) terkait tarif resiprokal atas produk ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.

“Sudah, kita kirimkan list nya. Surat resmi Pak Airlangga ke USTR sama ke (Commerce Secretary Howard) Lutnick. Ada dua surat,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa saat ini pihaknya bersama Kementerian Luar Negeri sedang menyusun jadwal lanjutan untuk perundingan dan telah memulai diskusi awal secara daring dengan USTR.

“Beberapa hari ini, kemarin malam juga, kita daring. Daring dengan U.S.T.R. Kita dengan Kemlu dulu,” ujarnya.

Menurutnya, perundingan dilakukan secara daring karena USTR masih menyusun jadwal akibat banyaknya permintaan dari negara-negara lain. Meski demikian, komunikasi daring tetap berjalan dengan baik.

“Cuman, kalau sudah mau membahas substansinya, itu yang mereka akan, kan di sana timnya juga ada yang teknisnya yang nanganin ini. Nah, itu yang nanti kita perlu selesaikan jadwalnya. Baru nanti, di September, entah minggu pertama, kedua, kita akan mulai in-person fisik ke sana,” ucapnya.

Download Premium WordPress Themes Free
Download WordPress Themes Free
Download Best WordPress Themes Free Download
Premium WordPress Themes Download
free online course
download karbonn firmware
Download Best WordPress Themes Free Download
online free course
Tags: Amerika SerikatBebas tarifKomoditasMetapos.id
Afizahri

Afizahri

Related Posts

Pemerintah Masih Lakukan Negosiasi Tarif Trump, Terutama Produk Furnitur

Pemerintah Masih Lakukan Negosiasi Tarif Trump, Terutama Produk Furnitur

by Afizahri
28 August 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Pemerintah Indonesia masih melakukan negosiasi tarif impor dengan Amerika Serikat (AS). Ada beberapa komoditas yang diupayakan untuk...

Ini Alasan Baju Bekas Impor Menjamur Menurut Mendag Zulhas

Zulhas Beberkan Penyebab Harga Beras Tembus Rp15.000 per Kg

by Aulia Fitrie
28 August 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengakui adanya kenaikan harga beras. Saat ini, kata dia, harga beras...

Aksi Demo DPR Memanas: Pejompongan dan GBK Jadi Titik Ricuh

Aksi Demo DPR Memanas: Pejompongan dan GBK Jadi Titik Ricuh

by Desti Dwi Natasya
28 August 2025
0

Metapos.id, Jakarta – Aksi demo di depan Gedung DPR, Jakarta, pada Kamis (28/8/2025) berakhir ricuh. Awalnya, ribuan buruh menggelar unjuk...

Demo Besar 28 Agustus, DPR Terapkan Aturan WFH-WFO untuk Pegawai

Demo Besar 28 Agustus, DPR Terapkan Aturan WFH-WFO untuk Pegawai

by Desti Dwi Natasya
28 August 2025
0

Metapos.id, Jakarta – Sekretariat Jenderal DPR RI mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 14/SE-SEKJEN/2025 terkait penyesuaian sistem kerja pegawai pada Kamis...

Next Post
Ini Alasan Baju Bekas Impor Menjamur Menurut Mendag Zulhas

Zulhas Beberkan Penyebab Harga Beras Tembus Rp15.000 per Kg

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended.

Kontribusi BTN dan Relawan BUMN Untuk Sejahterakan Rakyat Paser

Kontribusi BTN dan Relawan BUMN Untuk Sejahterakan Rakyat Paser

18 August 2025
BTN Gelar IPEX 2022 Dengan KPR Merdeka Berbunga Murah

BTN Gelar IPEX 2022 Dengan KPR Merdeka Berbunga Murah

14 August 2022

Trending.

Mulai 17 Agustus, Transaksi Digital Akan Terhubung ke NIK dan Terpantau oleh Sistem Pajak Nasional

Mulai 17 Agustus, Transaksi Digital Akan Terhubung ke NIK dan Terpantau oleh Sistem Pajak Nasional

1 August 2025
Benarkah WhatsApp Call Akan Kena Tarif Premium? Ini Faktanya

Benarkah WhatsApp Call Akan Kena Tarif Premium? Ini Faktanya

5 August 2025
Laba MRT Jakarta di 2024 Turun 50,98 Persen

Laba MRT Jakarta di 2024 Turun 50,98 Persen

30 May 2025
BNI Dorong Literasi Digital dan Inklusi Keuangan di Pasar Pademangan Timur

BNI Dorong Literasi Digital dan Inklusi Keuangan di Pasar Pademangan Timur

9 August 2025
Cara Seru BNI Tingkatkan Literasi Digital Pedagang dan Pengunjung Pasar Tebet Timur

Cara Seru BNI Tingkatkan Literasi Digital Pedagang dan Pengunjung Pasar Tebet Timur

2 August 2025
Metapos Media

© 2022 Metapos Media

Navigasi

  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas

© 2022 Metapos Media