• Kontak Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
No Result
View All Result
Home Ekbis

OJK Beberkan Alasan Sepinya Perdagangan Bursa Karbon

Rahmat Herlambang by Rahmat Herlambang
5 December 2024
in Ekbis
OJK Rilis Skema Market Conduct, Apa Itu?
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Metapos.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan faktor di balik sepinya aktivitas perdagangan di bursa karbon, meskipun telah beroperasi selama setahun sejak peluncurannya pada 26 September 2023.

Kepala Departemen Pemeriksaan Khusus, Pengawasan Keuangan Derivatif, Bursa Karbon, dan Transaksi Efek OJK I Made Bagus Tirthayatra menjelaskan, meskipun OJK mendukung penuh pelaksanaan perdagangan karbon keberhasilan pasar karbon membutuhkan sinergi antara berbagai lembaga dan kementerian terkait dan peran OJK akan lebih difokuskan pada perdagangan karbon di pasar sekunder.

I Made menyampaikan untuk mendorong perkembangan perdagangan karbon diperlukannya upaya untuk meningkatkan sisi pasokan dan permintaan, termasuk kebijakan perpajakan dan faktor pendukung lainnya.

“OJK siap berkontribusi dengan berbagai kelembagaan untuk meningkatkan hal tersebut,” katanya kepada awak media di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 4 Desember.

Terkait dengan target 2025, I Made menegaskan bahwa peran utama OJK adalah memastikan pengawasan terhadap bursa karbon berjalan dengan baik melalui infrastruktur pengawasan yang memadai, guna melindungi investor.

Namun, I Made menegaskan belum dapat mengungkapkan terkait proyeksi transaksi bursa karbon lantaran memerlukan koordinasi dengan berbagai pihak.

I Made menyampaikan perkembangan bursa karbon sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, salah satunya adalah penetapan besaran pajak karbon (carbon tax).

Menurut I Made, keberhasilan bursa karbon tidak hanya bergantung pada OJK atau satu atau dua kementerian, tetapi membutuhkan kolaborasi antara berbagai kementerian terkait.

Dalam upaya menarik minat investor, I Made menyampaikan OJK juga telah mendorong inisiatif seperti laporan keberlanjutan dan penerapan kewajiban terkait inisiatif hijau.

Diharapkan hal ini dapat memperbesar peluang bagi emiten untuk berkontribusi dalam bursa karbon.

“Itu pada akhirnya akan mengusut untuk semakin memperbesar peluang untuk emiten berkontribusi juga dalam bursa karbon,” ucapnya.

Free Download WordPress Themes
Premium WordPress Themes Download
Free Download WordPress Themes
Premium WordPress Themes Download
download udemy paid course for free
download mobile firmware
Download WordPress Themes Free
ZG93bmxvYWQgbHluZGEgY291cnNlIGZyZWU=
Tags: Bursa karbonMetapos.idOJK
Rahmat Herlambang

Rahmat Herlambang

Related Posts

Kolaborasi Kreatif Hadir di IFFINA+ 2025, dari Talks+ hingga Homeliving Festival

Kolaborasi Kreatif Hadir di IFFINA+ 2025, dari Talks+ hingga Homeliving Festival

by Rahmat Herlambang
17 September 2025
0

Metapos.id, Tangerang – Pameran furnitur, desain interior, dan kerajinan terbesar di Indonesia, IFFINA+ 2025, resmi dibuka hari ini di Indonesia...

Pelita Air Tambah Rute Penerbangan Langsung Jakarta-Kendari PP

Soal Pelita Air Gabung Garuda Indonesia, Erick Thohir: Proses Kajian Ada di Danantara

by Afizahri
16 September 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara terkait rencana penggabungan maskapai Pelita Air ke...

Arus Mudik dan Balik Lebaran Jalur Laut Lancar Terkendali

Kemenhub Batal Perpanjangan KRL sampai Karawang, Ini Alasannya

by Rahmat Herlambang
16 September 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membantalkan rencana untuk pengembangan jalur kereta rel listrik (KRL) sampai ke Karawang. Saat ini,...

PN Jakarta Pusat Didukung Komunitas Internasional untuk Menolak Gugatan FICMA

PN Jakarta Pusat Didukung Komunitas Internasional untuk Menolak Gugatan FICMA

by Rahmat Herlambang
16 September 2025
0

Metapos.id, Jakarta – Gugatan yang diajukan Federasi Industri Chrysotile Mineral Asbes (FICMA) terhadap Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Yasa...

Next Post
Investasi Apple Rp1,58 Triliun Dinilai Belum Penuhi Aspek Berkeadilan

Pemerintah Indonesia Minta Apple Beri Investasi Baru Berbentuk Pabrik

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended.

Jerman Tertarik Investasi Sektor Infrastruktur dan Energi

Menko Airlangga: Menteri Kabinet Merah Putih akan Cari Sumber Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

23 October 2024
Pengusaha Setuju Rencana Capres Prabowo untuk Impor Sapi Perah demi Penuhi Kebutuhan Susu

Pengusaha Setuju Rencana Capres Prabowo untuk Impor Sapi Perah demi Penuhi Kebutuhan Susu

29 February 2024

Trending.

Mulai 17 Agustus, Transaksi Digital Akan Terhubung ke NIK dan Terpantau oleh Sistem Pajak Nasional

Mulai 17 Agustus, Transaksi Digital Akan Terhubung ke NIK dan Terpantau oleh Sistem Pajak Nasional

1 August 2025
Laba MRT Jakarta di 2024 Turun 50,98 Persen

Laba MRT Jakarta di 2024 Turun 50,98 Persen

30 May 2025
Affan Kurniawan: Driver Ojol Tewas Usai Dilindas Rantis Brimob di Pejompongan

Affan Kurniawan: Driver Ojol Tewas Usai Dilindas Rantis Brimob di Pejompongan

29 August 2025
Bos Danantara: 52% BUMN Merugi, RI Rugi Rp 50 T per Tahun

Bos Danantara: 52% BUMN Merugi, RI Rugi Rp 50 T per Tahun

19 August 2025
RUPS Tahunan PT Intermedia Capital Tbk (MDIA)

RUPS Tahunan PT Intermedia Capital Tbk (MDIA)

3 September 2025
Metapos Media

© 2022 Metapos Media

Navigasi

  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas

© 2022 Metapos Media