• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
No Result
View All Result
Home Ekbis

Kemacetan Priok Tidak Hanya Sebatas Sistem Logistik, Konektivitas dan Integrasi Akses Tol Solusi Mengurai Kemacetan di Tanjung Priok

Rahmat Herlambang by Rahmat Herlambang
22 May 2025
in Ekbis
Kemacetan Priok Tidak Hanya Sebatas Sistem Logistik, Konektivitas dan Integrasi Akses Tol Solusi Mengurai Kemacetan di Tanjung Priok
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Metapos.id – Pelabuhan Tanjung Priok memegang peran vital sebagai pintu gerbang utama arus barang ekspor-impor Indonesia serta pusat distribusi logistik nasional. Kelancaran akses menuju dan dari pelabuhan menjadi kunci untuk menjaga efisiensi rantai pasok dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Namun, ketika akses terganggu, dampaknya bisa meluas. Salah satunya terlihat pada April 2025, ketika kemacetan parah terjadi di pintu masuk New Priok Container Terminal One (NPCT1). Lonjakan volume truk kontainer pasca arus balik Lebaran diperparah oleh mahalnya tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing, yang membuat armada logistik memilih jalur alternatif seperti JORR-1 dan tol pelabuhan.

Konsentrasi lalu lintas di jalur-jalur tersebut pun tak terhindarkan, memicu penumpukan kendaraan dan kemacetan berkepanjangan.Menurut Sugi Purnoto, selaku Senior Consultant Supply Chain Indonesia (SCI), kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok tidak hanya menghambat lalu lintas. Tetapi juga menimbulkan kerugian signifikan mulai dari hilangnya waktu produktif, lonjakan biaya operasional, hingga gangguan rantai pasok dan percepatan kerusakan armada logistik. “Terlepas dari kapasitas volume dan lonjakan jumlah truk yang masuk ke terminal pelabuhan, kemacetan tersebut bisa diminimalisir. Salah satunya, dengan membuka akses jalur alternatif dan mengintegrasikan jalan tol eksisting menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok sebagai solusi strategis untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan efisiensi distribusi logistik,” jelas Sugi.

Lebih lanjut, Sugi menyebutkan bahwa integrasi jalur akses menuju Pelabuhan dengan Jalan Tol Cibitung-Cilincing dapat menjadi solusi ideal. “Integrasi tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing sebagai salah satu akses dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok, dengan sistem jaringan jalan tol lain di Jabodetabek akan menekan perbedaan tarif yang selama ini terjadi. Konektivitas dan tarif jalan tol yang lebih ekonomis, selalu menjadi pertimbangan pelaku usaha dalam pemilihan jalur logistik mereka.

Karenanya, integrasi Jalan Tol Cibitung-Cilincing dengan sistem jaringan jalan tol lainnya akan mendorong distribusi lalu lintas yang lebih merata. Serta, membantu mengurangi kemacetan di ruas-ruas tol lainnya, terutama yang menuju pelabuhan,” jelas Sugi Di tingkat makro, integrasi tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing tak hanya menjadi solusi untuk mengurai kemacetan, tetapi juga membuka peluang pengembangan wilayah yang lebih luas.

Penyesuaian tarif ini berpotensi mendorong pemanfaatan penuh infrastruktur jalan tol, sekaligus mempercepat pembangunan fasilitas pendukung di sepanjang koridor Jalan Tol Cibitung-Cilincing, seperti rest area yang berfungsi sebagai titik transit antar moda, depo kontainer, hingga hub logistik. Akses logistik yang lancar juga berpotensi menarik investasi dan menciptakan efek berganda terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah timur Jakarta dan sekitarnya.“Integrasi sistem jalan tol dapat mendorong pengembangan, misalnya melalui pembangunan hub logistik di ruas Jalan Tol Cibitung–Cilincing.

Kehadiran hub logistik ini dapat menjadi solusi integrasi konektivitas antara kawasan industri dan pelabuhan. Keberadaan hub logistik ini juga akan membantu memecah arus kendaraan logistik yang selama ini terpusat ke pelabuhan utama, serta memaksimalkan proses bongkar muat dari arah timur Jakarta. Keberadaan hub logistik ini dapat mengurangi waktu tunggu barang, sehingga arus lalu lintas menjadi lebih efisien dan mengurai kemacetan di area pelabuhan,” jelas Sugi.Pada kesempatan yang berbeda, Arif Suhartono, Direktur Utama Pelindo, menjelaskan hasil

evaluasi internal menunjukkan Terminal NPCT1 di Tanjung Priok melayani pelanggan melebihi kapasitas ideal operasional sehingga menyebabkan kemacetan. “Berdasarkan hasil investigasi yang cukup detail, disimpulkan bahwa permasalahan kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok adalah akibat kecerobohan dan ketidakcermatan NPCT1 dalam melakukan perencanaan operasi,” kata Arif. Ia menambahkan bahwa lonjakan aktivitas tersebut sebagai kombinasi dari adanya tiga kapal yang sandar bersamaan di NPCT1, peningkatan kepadatan lapangan (Yard Occupancy Ratio/YOR) melebihi ambang normal. Pada saat yang sama, alat bongkar muat di lapangan juga harus melayani receiving dan delivery truk peti kemas melebihi kapasitas peralatan.

“Sedangkan untuk solusi jangka panjang, kami telah menyiapkan pembangunan jalan baru yaitu New Priok Eastern Access (NPEA), yang menghubungkan secara langsung New Priok Terminal ke jalan tol pelabuhan sebagai solusi jangka panjang. Jalan ini akan mendukung kelancaran pergerakan barang dari dan menuju kawasan industri, termasuk kawasan industri Cikarang, Cibitung, dan kawasan lainnya, ke Pelabuhan Tanjung Priok,” tutup Arif.

Sebagai catatan, NPEA—yang merupakan singkatan dari New Priok Eastern Access—dirancang untuk menghubungkan Pelabuhan Kalibaru (New Priok) dengan Jalan Tol Cibitung–Cilincing. Kehadiran jalur ini diharapkan menjadi solusi strategis untuk mendukung konektivitas pelabuhan dan memperlancar arus logistik dari kawasan industri ke Pelabuhan Tanjung Priok.Sejalan dengan pernyataan Arif, Sugi kembali menekankan pentingnya konektivitas dengan jalan tol eksisting untuk mempercepat solusi dalam mengurai kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok. Ia berharap pemerintah dan operator jalan tol segera mendorong evaluasi tarif Jalan Tol Cibitung–Cilincing menjadi lebih kompetitif, guna meningkatkan efisiensi dan kelancaran arus logistik nasional. “Salah satu solusi untuk mengurai kemacetan di ruas tol pelabuhan adalah dengan menekan tarif Tol Cibitung–Cilincing agar lebih ekonomis, sehingga dapat menghubungkan kawasan logistik secara langsung ke pelabuhan,” tutup Sugi.

Download WordPress Themes Free
Download Premium WordPress Themes Free
Download WordPress Themes
Premium WordPress Themes Download
online free course
download karbonn firmware
Free Download WordPress Themes
udemy paid course free download
Tags: KemacetanMetapos.idPelabuhan Tanjung Priok
Rahmat Herlambang

Rahmat Herlambang

Related Posts

School of Parliament SMA Labschool Jakarta: Regenerasi Semangat Demokrasi Muda-Mudi

School of Parliament SMA Labschool Jakarta: Regenerasi Semangat Demokrasi Muda-Mudi

by Aulia Fitrie
22 May 2025
0

Jakarta, Metapos.id – Majelis Perwakilan Kelas (MPK) SMA Labschool Jakarta,telah membuktikan keunggulannya dengan menggelar program tahunan School of Parliament (SOP)...

Kemendag Tak Yakin Nilai Transaksi Ekspor 2023 Bakal Setinggi Tahun Lalu

Kemendag: Ekspor Indonesia ke Hong Kong Diproyeksi Tembus 3,9 Miliar Dolar AS di 2045

by Aulia Fitrie
22 May 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memproyeksikan ekspor Indonesia ke Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong di China...

Bank Indonesia Sebut Nilai Tukar Rupiah Paling Stabil di Dunia

BI Revisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hanya Berkisar 4,6 – 5,4 Persen

by Aulia Fitrie
21 May 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Bank Indonesia (BI) memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 berada dalam kisaran 4,6 persen hingga 5,4 persen, sedikit...

Traveloka Ungkap 3 Destinasi Favorit Wisatawan Asia-Pasifik Selama EPIC Sale 2025

Traveloka Ungkap 3 Destinasi Favorit Wisatawan Asia-Pasifik Selama EPIC Sale 2025

by Afizahri
21 May 2025
0

Jakarta, Metapos.id – Tren perjalanan di kawasan Asia-Pasifik terus menunjukkan peningkatan, seiring dengan semakin banyaknya wisatawan yang antusias menjelajahi destinasi...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended.

Produksi Batu Bara RI Capai 775 Juta Ton di Tahun 2023

Proyek Gasifikasi Batu Bara Berjalan Lambat, Bos PTBA Buka Suara

9 May 2024
Erick Thohir Klaim Keuangan BUMN Semakin Sehat

BUMN Turut Buka Lapangan Pekerjaan dari Beberapa Proyek, Terbesar dari Jalan Tol Trans Sumatera

9 August 2022

Trending.

Industri Farmasi Nasional Tumbuh 32,35 Persen hingga Kuartal I-2024

Industri Farmasi Nasional Tumbuh 32,35 Persen hingga Kuartal I-2024

11 September 2024
Penukaran Uang Baru Ramadan Sudah Bisa Dilakukan Mulai 20 Maret

Penukaran Uang Baru Ramadan Sudah Bisa Dilakukan Mulai 20 Maret

16 March 2023
BCA Pamer Gedung Baru Ramah Lingkungan di BSD

BCA Pamer Gedung Baru Ramah Lingkungan di BSD

16 June 2022
Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Meluncurkan PRUSehat,Asuransi Kesehatan yang #BeneranPas Manfaatnya dan Sesuai Budget Anak Muda Masa Kini

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Meluncurkan PRUSehat,Asuransi Kesehatan yang #BeneranPas Manfaatnya dan Sesuai Budget Anak Muda Masa Kini

24 April 2025
Penukaran Uang Baru Ramadan Sudah Bisa Dilakukan Mulai 20 Maret

Uang Rupiah Emisi 2022 Mendapatkan Penghargaan Internasional

19 May 2023
Metapos Media

© 2022 Metapos Media

Navigasi

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas

© 2022 Metapos Media