Jakarta,Metapos.id – Uang triliunan rupiah diprediksi bergulir di saat hari pelaksanaan pemilihan umum (pemilu). Hal ini bisa berdampak positif pada ekonomi Indonesia.
Menurut Ekonom senior Chatib Basri memprediksi, berdasarkan perhitungan jika setiap partai politik mengirimkan saksi ke seluruh tempat pemungutan suara (TPS) di Indonesia yang berjumlah 800.000 lebih. Setiap saksi itu, tentunya diberi akomodasi uang oleh partai pengirim.
“Kalau katakanlah satu orang dalam satu hari Rp100.000, tiga kali makan, ada tiga orang kali 800 ribu TPS, pada hari itu untuk satu partai saja pengeluarannya butuh sekitar Rp240 miliar,” kata Chatib, dikutip Kamis 25 November.
Kemudian, menurutnya jika ada 10 partai yang mengirim para saksi itu ke TPS, maka uang yang bergulir dalam satu hari pelaksanaan pemilu tersebut totalnya bisa mencapai Rp2,4 triliun.
Mantan Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini mengatakan fenomena itu disebut sebagai spending effect, di mana uang itu muncul dari berbagai belanja yang dikeluarkan oleh partai politik peserta pemilu. Belum lagi, kata dia, hal tersebut juga terjadi selama periode kampanye sebelumnya.
Dengan begitu, dia menilai gelaran pemilu itu bisa berdampak positif dan mengembalikan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,9 persen pada triwulan ketiga menjadi di atas 5 persen.
“Jadi saya melihat bahwa efek terhadap pertumbuhannya itu positif ya,” ujar Chatib.
Di samping itu, Chatib juga menilai proses pemindahan kekuasaan yang akan terjadi pada 2024 di Indonesia itu tidak termasuk ke dalam tantangan dan risiko tinggi bagi ekonomi Tanah Air.
Sebab menurutnya tantangan ekonomi dari kebijakan dagang negara lain serta kondisi geopolitik itu lebih berpengaruh dibandingkan dengan tantangan pelaksanaan pemilu.
