Jakarta, Metapos.id – AGI Summit 2025 sukses digelar untuk mempercepat revolusi layanan kesehatan dan ketahanan pangan berbasis teknologi genomik di Indonesia. Acara strategis ini menghimpun 500+ pakar, pemerintah, dan pelaku industri untuk menciptakan terobosan di bidang genetik.
“Genomik bukan lagi mimpi, tapi kebutuhan mendesak untuk menyelamatkan nyawa dan pangan Indonesia,” tegas Prof. Ivan Sini, Ketua Umum AGI sekaligus Dekan FK IPB. Summit kali ini fokus pada implementasi nyata teknologi genomik yang terjangkau bagi masyarakat.
Mengusung tema “Genomics Local Impact”, summit memperkenalkan metode diagnosis penyakit 10x lebih akurat dengan biaya 50% lebih murah. Salah satu terobosan unggulan adalah pemanfaatan AI untuk analisis data genetik pasien secara real-time.
MoU antara FK IPB dan BB Binomika menjadi game changer untuk pengembangan tes genomik massal di Puskesmas. “Kerja sama ini akan percepat terapi personalisasi kanker dan stunting berbasis DNA,” papar Ivan Sini.
Sementara itu, Kemenkes disebut telah menyiapkan infrastruktur genomik nasional untuk 2026. “Teknologi ini akan jadi standar layanan primer, seperti halnya USG atau tes darah,” tambah Sini.
AGI akan gelar roadshow edukasi genomik ke 50 kota/kabupaten dengan target 1 juta peserta. Masyarakat diajak pahami potensi tes DNA untuk cegah penyakit turunan dan optimalkan gizi keluarga.
Dengan 100+ inovasi yang dipamerkan, AGI Summit 2025 buktikan genomik adalah masa depan Indonesia.