• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
No Result
View All Result
Home Ekbis

Bahana TCW: di Tengah Ketidakpastian Global, Penerimaan Negara Catat kan Kinerja Menggembirakan

Rahmat Herlambang by Rahmat Herlambang
4 April 2022
in Ekbis
Bahana TCW: di Tengah Ketidakpastian Global, Penerimaan Negara Catat kan Kinerja Menggembirakan
Share on FacebookShare on Twitter

Metapos, Jakarta – Saat ini, kondisi ekonomi Indonesia dipandang mengalami tekanan akibat kondisi ekternal yang masih dalam posisi kurang stabil yang dipicu oleh krisis Rusia-Ukrania, kebijakan tapering yang dilakukan The Fed serta melonjaknya harga sejumlah komoditas. Asumsi yang mendasari ini adalah melemahnya sejumlah indikator makro seperti nilai tukar Rupiah, pergerakan IHSG maupun inflasi. Bahkan ada sebagian pihak yang mempertanyakan kemampuan fiskal dan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam menahan gejolak ekonomi yang tengah terjadi ini.

Di luar hal tersebut, ada kabar gembira yang luput dari perhatian banyak pemerhati ekonomi. Berdasarkan data yang dilansir oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 malah menunjukkan kinerja yang positif selama periode Januari-Februari 2022.

Kepala Ekonom PT Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat mengatakan, “Berdasarkan data yang dikeluarkan Kemenkeu, selama 2 bulan pertama 2022 ini, penerimaan negara mencapai Rp302,4 Triliun atau tumbuh sebesar 37,7% (YoY). Penerimaan negara ini berarti 17% dari target penerimaan tahunan yang sebesar Rp1743 triliun. Tentu saja ini sebuah prestasi besar di tengah kondisi ekonomi dunia yang dinamis ini dan patut diapresiasi. Secara porsi, salah satu kontributor terbesar dalam penerimaan negara adalah pajak dengan nilai mencapai Rp119,4 Triliun” kata dia.

Di sisi pengeluaran, kenaikan komoditas, terutama energi, dikhawatirkan akan membebani keuangan negara, khususnya dalam hal peningkatan kenaikan subsidi. Kenaikan harga komoditas ternyata tidak serta merta menjadi risiko untuk postur fiskal Pemerintah jika disertai oleh kenaikan pendapatan negara.

“Kenaikan harga komoditas tidak selalu membawa dampak buruk bagi keuangan negara. Sebagai contoh, pada tahun 2021, minyak sawit, batu bara, dan logam dasar menyumbang 38% dari ekspor Indonesia dan menyumbang surplus perdagangan yang lebih besar 4x lipat dari defisit perdagangan minyak. Hal ini turut menyumbang pendapatan negara khususnya pada komponen Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berpotensi mengalami pertambahan sebesar Rp8,5 T per bulannya akibat kenaikan harga komoditas. Pada 2 bulan pertama 2022 ini saja, perolehan PPh Migas telah mencapai 28,6% dari target tahunan. PPh Migas ini dikutip dari arus keluar masuk migas,” terang Budi.

Kenaikan harga komoditas yang masih berlanjut diperkirakan dapat memperbaiki postur fiskal Indonesia. Hal ini akan berdampak baik pada proyeksi defisit APBN yang berpotensi menipis.

Budi menambahkan, “Sejak APBN 2022 disahkan pada tahun lalu, komponen belanja pemerintah tercatat hampir tidak tumbuh di tahun ini. Dengan kata lain, mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 adalah sektor swasta, bukan lagi belanja pemerintah. Hal ini kami perkirakan sudah priced-in di pasar saham.”

“Pasar saham justru sedang menikmati dampak positif kenaikan harga komoditias global, serta sektor turunannya yakni big ticket items seperti properti dan otomotif. Dan menurut kami, ini merupakan tanda yang bagus karena sektor swasta mulai bergerak kembali,” ujarnya.

Sementara itu pendapatan negara yang tumbuh positif ditopang oleh harga komoditas sepanjang tahun 2021, menyebabkan bertambahnya kelebihan pendanaan atau Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) yang dapat digunakan untuk mendanai kebutuhan tambahan yang mendesak. Selain itu, tercatat akumulasi Saldo Anggaran Lebih (SAL) pada akhir tahun 2021 sebesar Rp333 T. Angka ini jauh melebihi rata-rata SAL tahun-tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp100 T. Hal ini juga berarti sehatnya pengelolaan keuangan negara.

Dengan masih berlanjutnya harga komoditas yang tinggi, realisasi APBN di bulan Januari 2022 mengalami surplus, dan menyumbang SILPA sebesar Rp25,9 triliun. Buffer fiskal ini diyakini menjadi salah satu komponen yang dapat digunakan Pemerintah dalam mengendalikan tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia jika kondisi mendesak.

“Kami melihat posisi inflasi masih dapat terkendali dan target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan konservatif sebesar 5,2% masih mungkin dicapai,” katanya.

“Dengan melihat posisi APBN ini, dapat dikatakan bahwa APBN kita sudah berjalan on track dan Pemerintah akan mampu membuat kebijakan guna merespon perkembangan situasi saat ini. Kami melihat pemerintah memiliki dana yang sangat cukup untuk melakukan intervensi apabila diperlukan. Jadi kami optimistis dengan kemampuan Pemerintah Indonesia dalam merespon kondisi saat ini,” tutup Budi.

Download Premium WordPress Themes Free
Free Download WordPress Themes
Free Download WordPress Themes
Download Nulled WordPress Themes
udemy free download
download redmi firmware
Download Nulled WordPress Themes
free online course
Tags: Bahana TCWMetaposSaham
Rahmat Herlambang

Rahmat Herlambang

Related Posts

Indonesia Bakal Ekspor Pupuk 490.000 Ton ke Kamboja

Dukung Efisiensi Industri Pupuk Nasional, DPR Sedang Kaji Perubahan Skema Subsidi Pupuk

by Rahmat Herlambang
9 June 2025
0

Jakarta,Metapos - Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI buka suara tentang temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait pemborosan dalam...

Didominasi Generasi Muda, Investor Pasar Modal Indonesia Lampaui 9 Juta

Investor Jepang Segera Akuisisi 25 Persen Saham Hero Global Investment

by Rahmat Herlambang
23 January 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Perusahaan asal Jepang, yaitu Shikoku Electric Power Company Incorporated (Yonden) melalui anak usahanya yaitu SEP International Netherlands...

Aksi Sehat ASABRI (ASA) Untuk Indonesia: Kolaborasi Sehat, Langkah Besar untuk Generasi Mendatang

Aksi Sehat ASABRI (ASA) Untuk Indonesia: Kolaborasi Sehat, Langkah Besar untuk Generasi Mendatang

by Rahmat Herlambang
17 December 2024
0

BANDUNG,Metapos – PT ASABRI (Persero) kembali menunjukkan komitmennya untuk mendukung kesejahteraan peserta melalui kegiatan inspiratif bertajuk ASA untuk Indonesia (Aksi...

Chandra Asri Group Layani Kepelabuhan dan Penyimpanan Curah Cair Terpadu melalui PT Chandra Pelabuhan Nusantara (CPN)

Chandra Asri Group Layani Kepelabuhan dan Penyimpanan Curah Cair Terpadu melalui PT Chandra Pelabuhan Nusantara (CPN)

by Rahmat Herlambang
19 July 2024
0

JAKARTA,METAPOS - PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group), perusahaan solusi kimia dan infrastruktur terkemuka di Indonesia, saat ini tengah...

Next Post
BTN Serahkan Hunian Atlit Paralimpic

BTN Serahkan Hunian Atlit Paralimpic

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended.

Jokowi Restui Hutama Karya Dapat PMN Rp23,85 Triliun

Presiden Jokowi Siap Groundbreaking 4 Kantor Bank di IKN 29 Februari

28 February 2024
PLN Berhasil Menghubungkan 10 km Jalan di Sulawesi Berkat Pengolahan FABA

PLN Berhasil Menghubungkan 10 km Jalan di Sulawesi Berkat Pengolahan FABA

2 December 2022

Trending.

Penukaran Uang Baru Ramadan Sudah Bisa Dilakukan Mulai 20 Maret

Penukaran Uang Baru Ramadan Sudah Bisa Dilakukan Mulai 20 Maret

16 March 2023
BCA Pamer Gedung Baru Ramah Lingkungan di BSD

BCA Pamer Gedung Baru Ramah Lingkungan di BSD

16 June 2022
Prudential Indonesia Bersama Generasi Muda Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045 Melalui Gen-Zummit 2025

Prudential Indonesia Bersama Generasi Muda Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045 Melalui Gen-Zummit 2025

26 May 2025
Kantor Pusat Bukit Asam akan Gunakan PLTS Atap

Kantor Pusat Bukit Asam akan Gunakan PLTS Atap

13 April 2023
Industri Farmasi Nasional Tumbuh 32,35 Persen hingga Kuartal I-2024

Industri Farmasi Nasional Tumbuh 32,35 Persen hingga Kuartal I-2024

11 September 2024
Metapos Media

© 2022 Metapos Media

Navigasi

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas

© 2022 Metapos Media