Metapos.id, Jakarta –Bagi Sri Kurniati, seorang ibu asal Jakarta, memiliki asuransi syariah bukan sekadar soal finansial, melainkan juga soal rasa tenang menghadapi hal-hal yang tak terduga. Sejak resmi menjadi peserta Prudential Syariah pada 2019, ia mengaku tak pernah menyangka keputusan itu akan begitu berarti bagi keluarganya.
“Sebagai ibu, saya ingin memastikan suami dan anak-anak tetap terlindungi apapun yang terjadi. Karena kita tidak pernah tahu kapan risiko datang,” ujar Sri. Menurutnya, proteksi jiwa dan kesehatan bagaikan pagar pelindung, agar tabungan keluarga tetap aman dan masa depan tidak terganggu oleh musibah.
Benar saja, ujian besar datang pada 2023 ketika anaknya mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL) akibat kecelakaan. Total biaya medis hampir mencapai Rp300 juta, mulai dari operasi hingga fisioterapi. Beruntung, seluruh biaya ditanggung sepenuhnya oleh asuransi syariah. “Kami sama sekali tidak keluar biaya. Bahkan waktu harus pindah rumah sakit, agen Prudential Syariah cepat membantu semua prosesnya,” tuturnya.
Sri merasakan langsung bagaimana prinsip syariah, yaitu tolong-menolong antar peserta, benar-benar dijalankan. “Saya sadar, kontribusi yang saya bayar bukan hanya untuk diri saya, tapi juga membantu peserta lain. Dan ketika saya butuh, saya pun terbantu oleh dana tabarru’ yang dikelola dengan amanah,” tambahnya.
Hal serupa dialami Agustine, peserta Prudential Syariah asal Jakarta yang telah bergabung sejak 2014. Meski memiliki BPJS Kesehatan, ia merasa perlindungan tambahan tetap diperlukan. “Saya merasakannya sendiri ketika operasi mata pada 2019, dengan klaim lebih dari Rp40 juta yang diproses cepat dan mudah,” katanya. Baginya, asuransi syariah bukan hanya perlindungan, tapi juga wujud ibadah karena membantu sesama.
Vivin Gautama, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Syariah, menjelaskan bahwa prinsip utama asuransi syariah adalah keadilan, transparansi, dan gotong royong. “Dana tabarru’ adalah amanah dari para peserta, dan kami bertanggung jawab penuh memastikan dana itu disalurkan tepat sasaran. Bagi kami, perlindungan bukan sekadar finansial, tapi juga tentang menenangkan hati,” ujar Vivin.
Komitmen tersebut terbukti dari total pembayaran klaim dan manfaat Prudential Syariah sepanjang 2024 yang mencapai Rp2,3 triliun, atau sekitar Rp6,3 miliar setiap hari. Angka ini mencerminkan kuatnya semangat gotong royong dan kepedulian antar peserta.
Kisah Sri dan Agustine menjadi pengingat bahwa musibah bisa datang kapan saja. Dan dengan asuransi syariah, keluarga tidak hanya mendapat perlindungan finansial, tapi juga menjadi bagian dari komunitas yang saling peduli. “Buat yang masih ragu, ingat bahwa berasuransi bukan soal hari ini, tapi masa depan. Dengan Prudential Syariah, saya bisa menjaga keluarga sekaligus menjalankan nilai syariah. InsyaAllah penuh berkah,” tutup Sri.