• Kontak Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas
No Result
View All Result
Metapos
No Result
View All Result
Home Ekbis

Arsjad Rasjid Tekankan Pentingnya Isu Prioritas ASEAN-BAC untuk Pembangunan Berkelanjutan dalam APEC dan Borneo

Rahmat Herlambang by Rahmat Herlambang
3 May 2023
in Ekbis
Arsjad Rasjid Tekankan Pentingnya Isu Prioritas ASEAN-BAC untuk Pembangunan Berkelanjutan dalam APEC dan Borneo
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA,Metapos.id – Arsjad Rasjid selaku Ketua ASEAN Business
Advisory Council (ASEAN-BAC) dan Ketua Umum Kadin Indonesia bersama seluruh
delegasi melakukan roadshow ke Brunei Darussalam. Selain untuk mendorong lima isu prioritas dan delapan legacy project ASEAN-BAC tahun ini, kunjungan ke Brunei juga dilakukan untuk menyelaraskan dengan visi misi ASEAN-BAC serta Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), kemudian menjalin kerja sama untuk membangun Kalimantan melalui
Brunei Borneo Business Conference, serta mengupayakan kerja sama dalam pembangunan berkelanjutan antara Brunei Darussalam dan Indonesia.


Mendorong Sinergi Isu Pembangunan Berkelanjutan antara ASEAN-BAC dengan APEC Menurut Arsjad, berbagai isu prioritas dan program ASEAN-BAC sejalan dengan agenda APEC yang berkomitmen untuk mewujudkan kawasan perekonomian yang inklusif, inovatif,
dan mengedepankan konsep berkelanjutan pada negara di kawasan. Oleh karena itu, APEC￾BAC dapat bekerja sama dengan ASEAN-BAC untuk mendukung berbagai isu prioritas dan legacy project, terutama dalam pembangunan berkelanjutan.


“Pembangunan berkelanjutan erat kaitannya dengan adanya inisiasi net zero emission dalam berbagai sektor seperti perdagangan dan industri. Melalui ASEAN-BAC tahun ini, kami mendorong agar usaha dekarbonisasi industri segera tercapai,” jelas Arsjad.


Berbicara mengenai perubahan iklim, negara-negara di kawasan ASEAN menjadi sangat rentan dan hal ini dapat berdampak pada berbagai sektor, termasuk bisnis dan industri. Data Climate Risk Index pada tahun 2019 menyebutkan bahwa ada tiga negara ASEAN yang sangat rentan terhadap perubahan iklim, yaitu Myanmar, Filipina dan Thailand. Bahkan,
ASEAN sendiri juga turut berkontribusi turut berkontribusi sebesar 8% pada total emisi global.


Menanggapi hal tersebut, Arsjad juga menyebutkan bahwa APEC-BAC dapat turut serta dalam membantu memberikan masukan dan pemahaman dalam menjalankan inisiatif program dari ASEAN-BAC. Sebagai lembaga dengan akse sumber daya dan pembiayaan yang luas, APEC-BAC dapat menjadi mitra strategis untuk memperkuat mitigasi perubahan
iklim di kawasan ASEAN. ASEAN BAC
Dalam konteks global, perubahan iklim menjadi isu yang semakin mendesak dan perlu diatasi secara serius.

Oleh karenanya, upaya mitigasi perubahan iklim yang dilakukan oleh ASEAN￾BAC dan didukung oleh APEC-BAC menjadi sangat penting untuk mendorong pembangunan
berkelanjutan yang lebih baik di kawasan ASEAN serta dunia.
Perlu diketahui bahwa kolaborasi antara APEC-BAC dan ASEAN-BAC bukan hanya berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan, tetapi juga pengembangan sektor bisnis dan swasta di
kawasan Asia Pasifik. Ketua APEC-BAC dan Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia,

Anindya Bakrie menyatakan bahwa kolaborasi ini dapat membuka akses sumber daya dan pembiayaan bagi pelaku bisnis dan industri.
“APEC-BAC dapat memberikan dukungan dan masukan pada inisiatif program dari ASEAN￾BAC untuk mencapai perdagangan dan industri bebas karbon. Kerja sama yang kuat antara kedua organisasi diharapkan dapat mempercepat pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan memperkuat posisi ekonomi Asia Pasifik di kancah global.” ungkap Anindya.


Inisiatif Pembangunan Borneo yang Berkelanjutan melalui Kerja Sama Antar Negara Delegasi ASEAN-BAC melakukan pertemuan dengan pihak penting lainnya di Brunei Darussalam, termasuk dalam pertemuan untuk membahas proyek kerja sama pembangunan di Borneo yang perlu mengutamakan konsep berkelanjutan.


Menurut Arsjad, kesenjangan konektivitas antar wilayah di Borneo menjadi tantangan yang harus diselesaikan dan kerja sama antara pemerintah dan swasta didorong untuk membangun pertumbuhan industri dan ekonomi yang berkelanjutan.
Integrasi dengan BIMP-EAGA yang memiliki beberapa proyek pembangunan konektivitas seperti jalan tol Sarawak dan Sabah, perluasan Pelabuhan Internasional Bitung, proyek kota hijau di Kendari, dan inisiatif pembangunan lainnya seperti memulihkan konektivitas udara
dan membuka rute laut baru sangatlah penting.


“Isu deforestasi juga perlu diselesaikan dengan mengandalkan konsep hijau dalam
pengembangan ekosistem industri energi baru terbarukan. Provinsi di Kalimantan yang menjadi bagian penting dari integrasi Borneo juga memiliki potensi untuk menjadi rantai pasok kendaraan listrik antar negara ASEAN dan dapat terintegrasi untuk ekosistem kendaraan
listrik dan baterai,” tambah Arsjad.

Pertemuan juga menghasilkan kesepakatan untuk me Selain itu, Indonesia yang juga juga akan memindahkan ibu kota ke Kalimantan Utara dan akan mengusung konsep smart city yang bergantung pada pemanfaatan energi baru terbarukan agar Kalimantan mampu menjadi pusat ekonomi hijau di ASEAN.


“Indonesia sedang membangun kawasan ibu kota baru yang mampu memanfaatkan energi baru terbarukan, yaitu Ibu Kota Nusantara (IKN). Kami juga sedang membuat Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) yang menjadi pusat ekosistem industri dan energi hijau kami.
Untuk itu, kami mengundang Brunei agar bisa ambil bagian dalam pengembangan kawasan ini,” ujar Arsjad.


Bernardino Vega selaku Wakil Ketua ASEAN-BAC mengatakan agar berbagai upaya kerja sama yang ada, mampu memajukan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di seluruh kawasan ASEAN.
“Kami dari ASEAN-BAC berharap setiap inisiatif kerja sama dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan dengan sub-kawasan seperti Borneo melalui pembentukan Borneo Economic
Council yang diharapkan merangkul semua stakeholders di Kalimantan. Kami juga berharap

kelima isu prioritas dan delapan legacy project yang dibawa oleh ASEAN-BAC Indonesia tahun ini mampu diterima oleh seluruh negara,” tutup Dino.
Delegasi ASEAN-BAC antara lain Ketua ASEAN-BAC, Arsjad Rasjid, Ketua Dewan
Pertimbangan Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, Wakil Ketua Umum Koordinator Maritim,Investasi dan Luar Negeri, Shinta W. Kamdani, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Peningkatan Kualitas Manusia, Ristek dan Inovasi, Carmelita Hartoto, Wakil Ketua ASEAN￾BAC, Bernardino Vega, dan Direktur Eksekutif Sekretariat ASEAN-BAC, Gil Gonzales

Download Premium WordPress Themes Free
Download Nulled WordPress Themes
Download Best WordPress Themes Free Download
Premium WordPress Themes Download
free download udemy course
download micromax firmware
Download Nulled WordPress Themes
online free course
Tags: Arsjad RasjidAsean bacMetapos.id
Rahmat Herlambang

Rahmat Herlambang

Related Posts

Kolaborasi Kreatif Hadir di IFFINA+ 2025, dari Talks+ hingga Homeliving Festival

Kolaborasi Kreatif Hadir di IFFINA+ 2025, dari Talks+ hingga Homeliving Festival

by Rahmat Herlambang
17 September 2025
0

Metapos.id, Tangerang – Pameran furnitur, desain interior, dan kerajinan terbesar di Indonesia, IFFINA+ 2025, resmi dibuka hari ini di Indonesia...

Pelita Air Tambah Rute Penerbangan Langsung Jakarta-Kendari PP

Soal Pelita Air Gabung Garuda Indonesia, Erick Thohir: Proses Kajian Ada di Danantara

by Afizahri
16 September 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara terkait rencana penggabungan maskapai Pelita Air ke...

Arus Mudik dan Balik Lebaran Jalur Laut Lancar Terkendali

Kemenhub Batal Perpanjangan KRL sampai Karawang, Ini Alasannya

by Rahmat Herlambang
16 September 2025
0

Jakarta, Metapos.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membantalkan rencana untuk pengembangan jalur kereta rel listrik (KRL) sampai ke Karawang. Saat ini,...

PN Jakarta Pusat Didukung Komunitas Internasional untuk Menolak Gugatan FICMA

PN Jakarta Pusat Didukung Komunitas Internasional untuk Menolak Gugatan FICMA

by Rahmat Herlambang
16 September 2025
0

Metapos.id, Jakarta – Gugatan yang diajukan Federasi Industri Chrysotile Mineral Asbes (FICMA) terhadap Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Yasa...

Next Post
PGN Catatkan Laba Bersih Rp1,31 Triliun di Triwulan I 2023

PGN Catatkan Laba Bersih Rp1,31 Triliun di Triwulan I 2023

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended.

Bank Mandiri Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh di Atas 5 Persen

Mandiri Sekuritas Proyeksikan PDB RI Tumbuh 5,1 Persen di Tahun Ini

30 January 2024
Prudential Indonesia dan UOB Indonesia Hadirkan PRUIncome Protection, Produk Asuransi Jiwa dengan Premi Terjangkau dan Proses Mudah

Prudential Indonesia dan UOB Indonesia Hadirkan PRUIncome Protection, Produk Asuransi Jiwa dengan Premi Terjangkau dan Proses Mudah

17 January 2025

Trending.

Mulai 17 Agustus, Transaksi Digital Akan Terhubung ke NIK dan Terpantau oleh Sistem Pajak Nasional

Mulai 17 Agustus, Transaksi Digital Akan Terhubung ke NIK dan Terpantau oleh Sistem Pajak Nasional

1 August 2025
Laba MRT Jakarta di 2024 Turun 50,98 Persen

Laba MRT Jakarta di 2024 Turun 50,98 Persen

30 May 2025
Affan Kurniawan: Driver Ojol Tewas Usai Dilindas Rantis Brimob di Pejompongan

Affan Kurniawan: Driver Ojol Tewas Usai Dilindas Rantis Brimob di Pejompongan

29 August 2025
Bos Danantara: 52% BUMN Merugi, RI Rugi Rp 50 T per Tahun

Bos Danantara: 52% BUMN Merugi, RI Rugi Rp 50 T per Tahun

19 August 2025
RUPS Tahunan PT Intermedia Capital Tbk (MDIA)

RUPS Tahunan PT Intermedia Capital Tbk (MDIA)

3 September 2025
Metapos Media

© 2022 Metapos Media

Navigasi

  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Makro
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Galeri
  • Vidio
  • Komunitas

© 2022 Metapos Media