Metapos.id, Jakarta — Dalam kunjungan lapangan pada Senin (1/12/2025) ke lokasi banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah dalam menangani bencana secara cepat dan nyata. Dari serangkaian pengarahan di lapangan, presiden menetapkan lima langkah prioritas sebagai pedoman penanganan darurat:
1. Menjamin pasokan BBM dan pemulihan listrik
Prabowo menekankan pentingnya ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) agar alat berat, generator, dan armada evakuasi dapat beroperasi optimal. Meskipun pemulihan listrik di Sumatra Utara dikabarkan hampir mencapai 100 persen, distribusi BBM masih menjadi kendala karena banyak jalur darat terputus. Pemerintah pun mengoptimalkan pengiriman melalui jalur laut dan udara.
2. Mempercepat distribusi bantuan logistik
Presiden meminta agar bantuan bagi warga terdampak disalurkan dengan cepat dan tepat sasaran. Tujuannya agar kebutuhan dasar masyarakat seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan tersedia segera, serta memperlihatkan bahwa negara hadir di tengah kesulitan.
3. Memperkuat koordinasi antar instansi terkait
Ditekankan pula perlunya kerja sama yang erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparat kemanan seperti TNI/Polri, serta lembaga ormas atau relawan lainnya. Koordinasi ini dianggap penting agar seluruh upaya penanganan bencana berjalan efektif dan terorganisir.
4. Memprioritaskan pemulihan infrastruktur vital
Perbaikan jalur transportasi yang rusak atau terputus menjadi prioritas utama, agar arus logistik dan evakuasi korban tidak terhambat. Infrastruktur dasar seperti jembatan dan akses darurat harus segera dibangun atau diperbaiki.
5. Mewujudkan kehadiran nyata pemerintah di tengah warga terdampak
Lebih dari sekadar pemantauan dari jauh, Prabowo menekankan bahwa pemerintah hadir langsung di lokasi untuk memastikan kebutuhan rakyat terpenuhi dan memberikan rasa aman di tengah situasi krisis.
Dengan lima poin ini, pemerintah menegaskan bahwa penanganan darurat atas bencana banjir dan longsor di Sumatra akan dijalankan secara serius, terkoordinasi, dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat terdampak.













