Metapos.id, Jakarta – Braze, perusahaan global penyedia platform customer engagement asal New York, semakin menguatkan ekspansinya di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, seiring meningkatnya kebutuhan bisnis akan strategi interaksi pelanggan yang lebih personal dan relevan di era digital.
Sejak berdiri pada 2011, Braze telah melayani lebih dari 2.400 perusahaan di berbagai negara, dengan annual recurring revenue yang melampaui US$700 juta. Sepanjang 2024, platform ini memproses lebih dari 10 triliun data poin, mengelola interaksi dari 7,4 miliar pengguna aktif bulanan, dan mengirimkan hampir 4 triliun pesan lintas kanal.
Braze dirancang untuk mendukung berbagai jenis bisnis, mulai dari UKM hingga perusahaan besar, dalam memanfaatkan teknologi AI guna memberikan pengalaman pelanggan yang real time dan lebih terpersonalisasi.
“Braze memiliki pelanggan yang sangat beragam, dari satu orang marketing team hingga perusahaan global yang sangat kompleks. Dan salah satu hal yang sangat kami banggakan adalah seluruh pelanggan menggunakan produk yang sama,” ujar Bill Magnuson, Co-Founder & CEO Braze dalam media roundtable di Jakarta, Kamis (6/11/2025).
Fokus Ekspansi di Indonesia
Indonesia menjadi salah satu pasar utama Braze di Asia Tenggara. Setelah lima tahun melayani klien dari luar negeri, Braze membuka kantor di Jakarta pada 2023 untuk merespons kebutuhan pendampingan teknis langsung bagi klien seperti BCA Digital, Tiket.com, Union Group, Bukalapak, Fit Hub, Sephora, dan lainnya.
Untuk mendukung kebutuhan regulasi domestik, Braze juga meresmikan data center di Indonesia pada pertengahan 2025. Kehadiran infrastruktur ini memungkinkan penyimpanan dan pemrosesan data secara lokal, menghadirkan kecepatan akses yang lebih baik, sekaligus memastikan kepatuhan terhadap ketentuan OJK terkait data residency.
“Kami ingin memastikan kedaulatan data dan performa layanan yang optimal. Data center di Indonesia memperkuat komitmen kami dalam keamanan, privasi, dan keandalan sistem,” tambah Magnuson.
Selain membangun infrastruktur, Braze turut berinvestasi pada pengembangan talenta digital di Indonesia. Sepanjang tahun ini, lebih dari 1.000 sertifikasi gratis diberikan kepada para marketer melalui program Grow with Braze. Langkah ini membuka peluang akses pelatihan berbasis data dan teknologi AI bagi generasi muda di industri pemasaran.
Di September 2025, Braze juga memperkenalkan sertifikasi global terbaru, Braze Certified Artificial Intelligence Fundamentals, yang membahas pemanfaatan berbagai teknologi AI seperti generative AI, large language models (LLM), hingga reinforcement learning.
Inovasi AI untuk Engagement yang Lebih Cerdas
AI menjadi pondasi utama inovasi Braze. Perusahaan menggabungkan kemampuan LLM dengan reinforcement learning berbasis data first-party untuk menciptakan sistem otomatisasi yang mampu menyesuaikan konten berdasarkan preferensi dan perilaku pelanggan secara dinamis.
“Dalam dunia modern, engagement tidak bisa dilakukan dengan satu pendekatan saja. Kami mengintegrasikan otomasi, data real time, dan AI untuk menciptakan pengalaman yang relevan bagi setiap pelanggan,” kata Magnuson.
Dengan investasi riset dan pengembangan yang mencapai lebih dari US$434 juta selama 2020–2024, Braze menegaskan komitmennya untuk menjadi mitra strategis bagi berbagai brand—baik lokal maupun global—dalam memperkuat loyalitas pelanggan di era teknologi AI.













