Jakarta, Metapos.id – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 secara hybrid pada Rabu (25/6) dengan beberapa agenda, yaitu (1) Persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2024 dan (2) Penunjukan Akuntan Publik Perseroan untuk Tahun Buku 2025.
RUPST 2025 BEI dihadiri 93 Pemegang Saham atau 100% dari jumlah Pemegang Saham yang memiliki hak suara.Kinerja BEI Tahun 2024Sepanjang tahun 2024, BEI bersama Self-Regulatory Organization (SRO) lainnya, dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan seluruh stakeholders pasar modal, telah berhasil meluncurkan dan produk dan layanan untuk menjaga momentum pertumbuhan pasar modal Indonesia. Inisiatif yang terkait dengan produk, yaitu telah diluncurkannya sejumlah indeks acuan investasi dan juga Single Stock Futures (SSF) yang rilis pada 12 November 2024 lalu. Selain itu,terdapat inisiatif terkait pelindungan investor, peningkatan likuiditas perdagangan, peluncuran sejumlah indeks acuan investasi, hingga upaya penguatan sinergi dengan bursa global.
Hingga akhir tahun 2024, BEI berhasil mencatatkan 41 saham baru, 144 emisi Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) baru, 15 saham tambahan hasil konversi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan 81 saham tambahan hasil konversi Waran, dengan total penghimpunan dana atas seluruh Efek tersebut mencapai Rp193 triliun.
Adapun kontribusi penghimpunan dana yang berasal dari 41 saham baru tersebut sebesar Rp14,4 triliun. Sedangkan, kontribusi terbesar penghimpunan danasepanjang tahun 2024 berasal dari emisi EBUS sebesar Rp143,6 triliun. Momentum pertumbuhan tersebut masih berlanjut pada 2025 ini dengan jumlah pencatatan saham baru sampai dengan akhir Mei2025 sebanyak 14 saham baru.
Dari total saham baru tersebut 3 di antaranya merupakan Lighthouse IPO yang merupakan IPO dengan kriteria kapitalisasi pasar minimal Rp3 triliun, serta free float 15% atau nilai kapitalisasi pasar free float lebih dari Rp700 miliar. Sampai dengan Mei 2025, secara keseluruhan jumlah perusahaan tercatat saham telah mencapai 956 dan secara regional BEI menduduki posisi ke-2 di ASEAN untuk total perusahaan tercatat saham, serta menjadi Bursa dengan pertumbuhan kedua tertinggi meningkat sebesar 1,38% secara global.
Dari sisi permintaan, pada akhir 2024 total jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 14,8 juta atau mengalami peningkatan sebesar 1,7 juta single investor identification (SID). Partisipasiinvestor ritel pun masih terjaga selama 2024 dengan dominasi jumlah investor muda dari generasi milenial dan Z.
Hal tersebut mencerminkan keyakinan investor terhadap pasar modal Indonesia masih cukup terjaga meski dihadapkan pada situasi ekonomi global dan domestik yang penuh ketidakpastian.
pasar modal secara berkelanjutan, pada tahun lalu BEI telah melaksanakan lebih dari 34 ribu kegiatan edukasi, atau meningkat sebesar 86% jika dibandingkan dengan tahun 2023, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 59 juta orang. Selain itu, BEI juga senantiasa memperluas jaringan distribusi melalui 967 Galeri Investasi (GI) BEI dan 29 Kantor Perwakilan (KP) BEI. Perluasan jaringan distribusi informasi juga meningkat melalui IDX Mobile yang sampai saat ini telah memiliki 242 ribu pengguna.
Dalam hal peningkatan kapasitas Anggota Bursa (AB) dan Partisipan, serta perusahaan tercatat, hingga akhir tahun 2024 BEI telah melaksanakan 105 kegiatan Capacity Building AB dan Partisipan, 56 kegiatan Capacity Building kepada perusahaan tercatat, serta 83 kegiatan diskusi Go Public Seminar.BEI juga berhasil meraih sejumlah penghargaan sepanjang tahun 2024, di antaranya 1) Risk and Compliance Champion dari Informatica, yang diterima BEI untuk pertama kalinya; 2) 7 Most Popular Brand dari Jawa Pos 3) Financial Literacy Award dari OJK; 4) Learning Champion untuk kategori perusahaan di bawah 5.000 pegawai pada LinkedIn Talent Awards Indonesia 2024; dan 5) PlatinumAward pada Internasional League of American Communications Professionals (LACP) Annual ReportCompetition 2023 Vision Awards dengan peringkat ke-41 dari kategori Top 100 World Wide.
Bersama Bank Indonesia (BI) dan sejumlah bank pelaku pasar, BEI telah secara resmi meluncurkan Central Counterparty (CCP) untuk transaksi di pasar uang dan valuta asing pada 30 September 2024.
Inisiatif ini menandai langkah strategis dalam memperkuat infrastruktur pasar keuangan domestik guna meningkatkan efisiensi, mitigasi risiko, dan mendukung stabilitas sistem keuangan nasional.
BEI juga berupaya mengoptimalkan pemanfaatan instrumen keuangan yang telah diluncurkan dengan tujuan mencapai keseimbangan sumber pendapatan sekaligus menjaga efektivitas biaya pemeliharaan sistem perdagangan yang terus meningkat. Tahun 2024 merupakan momentum penting dengan diluncurkannya versi terbaru Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) yang menghadirkan sistem perdagangan yang lebih baik beserta fitur-fitur baru untuk meningkatkan efektivitas dan akurasi transaksi.
Selanjutnya, pada Maret 2025 BEI meluncurkan fitur SPPA Repo sebagai bagian dari strategi penguatan peran di pasar keuangan nasional.Transaksi instrumen Exchange-Traded Fund (ETF) juga menunjukkan pertumbuhan yang substansial dari sebesar Rp135 juta pada tahun 2024, kini telah melampaui target tahunan dengan pendapatan sebesar Rp233 juta sampai dengan Mei 2025, melebihi estimasi awal sebesar Rp92 juta.
Sementara itu,pertumbuhan transaksi Structured Warrant mencatat kinerja stabil sebesar Rp497 juta pada tahun 2024dan telah mencapai Rp232 juta hingga Mei 2025 dari target tahunan sejumlah Rp355 juta. Perdagangan karbon melalui IDX Carbon juga mulai menunjukkan kontribusi yang positif. Dari pencapaian transaksi sebesar Rp40 juta pada tahun 2024, kini telah tumbuh menjadi sebesar Rp55 juta hanya dalam lima bulan pertama 2025, menempatkan IDXCarbon di jalur yang baik untuk mencapai target transaksi sebesar Rp100 juta.Inovasi pada perdagangan produk derivatif juga terus dilakukan oleh BEI dengan meluncurkan Kontrak Berjangka Indeks Asing pada Februari lalu. Sampai dengan saat ini, jumlah transaksi derivatif mencapai
rata-rata 86 kontrak per hari dengan jumlah investor yang terus bertambah hingga mencapai 345investor. Kami tentunya mengundang seluruh anggota bursa untuk turut serta menjadi AB Derivatif danmeramaikan, serta meningkatkan transaksi pada pasar derivatif.