Jakarta, Metapos.id – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengakui adanya kenaikan harga beras. Saat ini, kata dia, harga beras di minimarket bisa menyentuh Rp15.000 per kilogram (kg).
“Kalau belinya di minimarket, ya bisa Rp15.000, bisa Rp15.500,” ujarnya dalam Indonesia Summit 2025 di The Tribarata, Dharmawangsa, Jakarta, Kamis, 28 Agustus.
Zulhas sapaan akrabnya mengatakan, kenaikan harga ini disebabkan oleh penetapan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah menjadi Rp6.500 per kilogram (kg).
Adapun penetapan HPP tersebut tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras, yang berlaku sejak 15 Januari 2025.
“Kita putuskan harga gabah naik, keluar Keppres, harga gabah Rp6.500. Kalau gabah Rp6.500, konsekuensinya harga beras pasti naik. Karena 1 kg beras hampir 2 kg gabah. Rp6.500 dikali 2, Rp13.000,” kata Zulhas.
Zulhas bilang sebagai antisipasi pelemahan daya beli akibat kenaikan harga beras, pemerintah pun menggelontorkan 1,3 juta ton cadangan beras pemerintah (CBP) melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Namun, Zulhas menekankan beras murah yang disubsidi pemerintah ini ditujukan kepada masyarakat dengan pendapatan rentan.
“Dikeluarkan 1,3 juta untuk masuk ke pasar-pasar tradisional, harga jualnya Rp12.500. Tapi pemerintah kan belinya Rp13.000-an lebih, jualnya Rp12.500, nah itu pemerintah subsidi. Tetapi itu untuk masuk ke pasar, untuk teman-teman yang punya pendapatan rentan,” katanya.