Metapos.id, Jakarta – Dalam rangka memperingati 48 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa dukungan terhadap program percepatan penurunan stunting dan peningkatan gizi masyarakat di Kabupaten Jember.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Yayasan Sahabat Pedalaman, lembaga filantropi yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat daerah. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis di Kelurahan Baratan, Kabupaten Jember, pada Selasa (14/10).
Masalah stunting masih menjadi perhatian serius di Jember. Berdasarkan data terkini, angka prevalensi stunting mencapai 30,4%, tergolong tinggi menurut standar World Health Organization (WHO), sekaligus menjadi salah satu yang tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Kondisi ini dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pola makan bergizi dan keterbatasan fasilitas kesehatan. Diperlukan kolaborasi berkelanjutan agar anak-anak di wilayah tersebut dapat tumbuh dengan optimal.
Dalam kesempatan ini, pasar modal memberikan bantuan peningkatan status gizi anak balita di Kelurahan Baratan melalui berbagai program, seperti pemberian makanan tambahan bergizi, edukasi gizi bagi orang tua, serta pelatihan bagi kader posyandu. Tak hanya itu, program ini juga mengedepankan pendampingan keluarga dan edukasi berkelanjutan untuk membentuk kebiasaan konsumsi sehat di masyarakat.
Penyerahan bantuan dilakukan oleh Direktur Utama KPEI, Iding Pardi, kepada Kepala Seksi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Kelurahan Baratan Jember, Agus Sunarko, dan turut disaksikan oleh Kepala Eksekutif Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK RI, Inarno Djajadi, Deputi Komisioner OJK, Eddy Manindo Harahap, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, serta Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat.
Dalam sambutannya, Iding Pardi menegaskan bahwa stunting merupakan masalah serius yang berdampak jangka panjang terhadap kualitas generasi bangsa.
“Program ini merupakan wujud kepedulian pasar modal terhadap masyarakat. Kami berharap bantuan ini dapat meningkatkan kualitas hidup anak-anak dan memastikan akses gizi yang lebih baik bagi keluarga di Jember,” ujar Iding.
Ke depan, rangkaian kegiatan CSR pasar modal dalam peringatan HUT ke-48 akan terus berlanjut dengan fokus pada bidang lingkungan, pendidikan, kesehatan, serta pembangunan infrastruktur di berbagai daerah.
Berbagai inisiatif ini tidak hanya menjadi bentuk apresiasi atas perjalanan pasar modal Indonesia, tetapi juga mencerminkan komitmen SRO untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) sebagai prioritas pembangunan nasional.