Metapos.id, Jakarta – MSG (Monosodium Glutamat) selama ini sering dipandang negatif oleh masyarakat, mulai dari dianggap berbahaya sampai ada yang memilih menghindarinya sama sekali. Padahal, riset ilmiah menunjukkan MSG aman digunakan asalkan sesuai takaran.
Melalui kampanye edukasi MSG #YangBenar, PT Sasa Inti mengajak masyarakat memahami MSG dari sudut pandang yang tepat. Sasa menegaskan bahwa produk MSG-nya diproses lewat fermentasi alami tetesan tebu, serupa dengan pembuatan tempe, kecap, atau yogurt. Proses ini menghasilkan kristal glutamat murni yang higienis dan aman dikonsumsi.
Albert Dinata, Head of Marketing PT Sasa Inti, menekankan bahwa tujuan kampanye ini bukan sekadar menonjolkan rasa gurih, tetapi juga memberikan ketenangan bagi keluarga. “Kami ingin masyarakat tahu bahwa MSG aman karena berasal dari bahan alami, bahkan bisa membantu mengurangi konsumsi garam tanpa mengorbankan rasa,” ujarnya.
Dalam rangkaian kampanye, Sasa menghadirkan microsite MSGyangbenar.sasa.co.id, konten edukasi di media sosial, demo masak bersama chef, kolaborasi dengan ahli gizi, hingga sesi interaktif bersama komunitas. Sejumlah narasumber kredibel, seperti Dr. Sonia Wibisono, Dr. Rita Ramayulis, Chef Martin Praja, dan Caca Tengker, juga ikut berbagi pandangan.
Secara ilmiah, glutamat dalam MSG sama dengan glutamat alami yang terkandung dalam tomat, jamur, keju, daging, bahkan ASI. Fungsinya beragam, mulai dari mendukung sistem imun, membantu kerja otak, hingga mengatur rasa lapar dan kenyang. Dengan kata lain, tubuh manusia sudah terbiasa dengan glutamat sejak lahir.
Selain aman, MSG juga memiliki keunggulan dibanding garam. Natriumnya hanya sepertiga dari garam dapur, sehingga penggunaannya bisa menurunkan asupan garam 30–40% tanpa mengurangi cita rasa. Langkah ini berpotensi membantu menjaga kesehatan jantung, ginjal, dan tekanan darah.
Di Indonesia, keamanan MSG sudah diatur BPOM melalui Peraturan Kepala BPOM No. 11 Tahun 2019 dan didukung sejumlah SK Menteri serta sertifikasi halal MUI. Secara global, MSG juga diakui aman oleh WHO/FAO (JECFA) dan US FDA dengan status GRAS sejak 1958.
Untuk penggunaan sehari-hari, takaran #YangBenar yang disarankan adalah satu sendok atau sekitar 3–4 gram untuk empat porsi masakan keluarga. Anak di atas usia dua tahun pun aman mengonsumsinya selama tetap seimbang dengan asupan gizi lain.
Melalui kampanye ini, Sasa berharap masyarakat bisa melihat MSG secara objektif: bukan hanya memberi rasa gurih, tetapi juga mendukung pola makan yang lebih sehat jika digunakan dengan bijak.