Metapos.id, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto pada Senin (1/12) pagi terbang dari Jakarta menuju Sumatra untuk meninjau langsung wilayah-wilayah yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar).
Presiden berangkat dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma sekitar pukul 06.00 WIB dan tiba di Bandara Raja Sisingamangaraja XII, Tapanuli Utara, Sumut, sebagai lokasi kunjungan pertamanya.
Dalam peninjauan tersebut, Prabowo akan melihat kondisi lapangan, termasuk area yang mengalami kerusakan serta terganggunya layanan dasar akibat bencana. Ia juga memastikan langkah darurat penanganan bencana berjalan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi.
Pemerintah telah menyiapkan upaya pemulihan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, energi, telekomunikasi, dan layanan kesehatan. Prabowo meminta seluruh jajaran bergerak cepat untuk meminimalkan dampak bencana. Masyarakat diminta tetap waspada karena cuaca ekstrem masih mungkin terjadi.
Dalam kunjungan itu, Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Letkol TNI Teddy Indra Wijaya.
BNPB melaporkan bahwa hingga Minggu (30/11) sore, jumlah korban meninggal akibat banjir dan longsor di tiga provinsi tersebut mencapai 442 orang. Pemerintah pusat hingga kini belum menetapkan status darurat bencana nasional.
Sejumlah organisasi masyarakat sipil di Aceh, termasuk LBH Banda Aceh, MaTA, AJI Banda Aceh, YKPI, dan ICAIOS, mendesak Presiden menetapkan status darurat bencana nasional. Koordinator MaTA, Alfian, menyebut bencana ini telah menyebabkan ribuan warga terisolasi, puluhan ribu rumah terendam, serta kerusakan berat pada fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, jembatan, dan jalan nasional. Kelangkaan bahan pokok, padamnya listrik, dan lumpuhnya komunikasi turut memperburuk penanganan di lapangan.













