Metapos.id, Jakarta– Minuman manis memang menjadi pilihan banyak orang untuk menghilangkan haus atau menambah energi. Namun, di balik rasanya yang nikmat, jenis minuman ini ternyata tidak sepenuhnya baik untuk kesehatan tubuh, terutama bagi otak.
Konsumsi minuman manis secara rutin dapat mempercepat proses penuaan otak. Kandungan gula yang tinggi di dalamnya dapat mengganggu fungsi saraf, menurunkan daya ingat, serta membuat seseorang lebih sulit berpikir jernih.
Dalam jangka panjang, kebiasaan tersebut juga dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke dan demensia. Kadar gula berlebih dapat merusak pembuluh darah kecil di otak dan memengaruhi suplai oksigen ke jaringan otak.
Ahli gizi Rania Batayneh, MPH, menjelaskan bahwa tidak ada makanan atau minuman yang benar-benar terlarang, namun penting untuk memperhatikan pola konsumsi dari waktu ke waktu.
Satu soda atau satu minuman beralkohol bukanlah masalah, tetapi asupan berlebihan, terutama jika dikombinasikan dengan diet ultra-olahan, dapat mempercepat penuaan otak,” ujar Batayneh.
“Menetapkan batasan dan mengonsumsi hanya sesekali dapat membantu melindungi kesehatan otak,” tambahnya.
Berikut lima jenis minuman yang menurut Rania Batayneh dapat mempercepat penuaan otak jika dikonsumsi berlebihan.
1. Soda Manis
Soda dingin di hari yang panas memang terasa menyegarkan. Namun, penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa mengonsumsi dua kaleng soda seminggu saja dapat memengaruhi kesehatan jantung, bahkan jika seseorang rutin berolahraga.
Batayneh menjelaskan bahwa konsumsi soda secara teratur menyebabkan lonjakan gula darah dan insulin berulang kali, yang pada akhirnya dapat memicu peradangan.
“Penelitian bahkan mengaitkan konsumsi soda dengan volume otak yang lebih kecil dan daya ingat yang lebih lemah,” ujarnya
2. Minuman Energi
Minuman energi memang memberikan dorongan cepat bagi tubuh, tetapi efeknya terhadap otak justru bisa merugikan.
“Banyak orang menggunakan minuman energi sebagai sumber utama kafein dan terkadang menggantikan sarapan dengan minuman tersebut,” jelas Batayneh.
Kondisi ini membuat tubuh menerima banyak stimulan tanpa asupan nutrisi yang cukup. Akibatnya, kontrol gula darah menjadi buruk, energi tidak bertahan lama, dan kelelahan muncul kemudian hari.
“Dalam jangka panjang, pola seperti ini memberikan tekanan konstan pada sistem saraf dan membuat otak lebih rentan terhadap penuaan,” tambahnya
3. Alkohol Berlebihan
Menurut Institut Nasional Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholisme (NIAAA), konsumsi alkohol berat didefinisikan sebagai empat gelas atau lebih minuman beralkohol dalam sehari untuk wanita dan lima gelas atau lebih dalam sehari untuk pria.
Batayneh menyebut bahwa minum alkohol berlebihan dapat menyebabkan penyusutan volume otak, terutama di bagian hipokampus, yang berperan penting dalam memori dan pembelajaran.
“Alkohol juga mengganggu penyerapan vitamin yang berfungsi melindungi kesehatan kognitif. Dalam jangka panjang, hal ini dapat meningkatkan risiko kehilangan memori dan penurunan fungsi kognitif lebih cepat,” jelasnya.
4. Soda Diet
Banyak orang beralih ke soda diet karena dianggap lebih sehat dibandingkan soda biasa. Namun, menurut Batayneh, minuman ini juga memiliki risiko tersendiri.
“Soda diet memang tidak mengandung gula, tetapi pemanis buatan di dalamnya dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus dan regulasi gula darah, yang keduanya berkaitan erat dengan kesehatan otak,” katanya.
Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi soda diet secara rutin dikaitkan dengan risiko stroke dan demensia yang lebih tinggi. Jika pola makan seseorang juga tinggi makanan olahan, risikonya akan semakin meningkat.
5. Kopi Manis dan Minuman Sejenis
Kopi sebenarnya memiliki manfaat untuk meningkatkan fokus dan energi. Namun, ketika dicampur dengan banyak gula, krimer, atau sirup rasa, manfaat tersebut bisa berubah menjadi risiko.
Asupan gula berlebih dari kopi manis dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah, meningkatkan peradangan, dan dalam jangka panjang turut mempercepat penurunan fungsi otak.
Batayneh menyarankan agar penikmat kopi mengonsumsi versi tanpa gula atau dengan tambahan pemanis alami dalam jumlah kecil.
Kesimpulan
Tidak ada minuman yang sepenuhnya “berbahaya” jika dikonsumsi sesekali, namun pola konsumsi yang berlebihan dapat mempercepat proses penuaan otak.
Untuk menjaga kesehatan otak, sebaiknya batasi minuman tinggi gula dan olahan, perbanyak air putih, serta konsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya antioksidan dan nutrisi otak seperti ikan, sayuran hijau, dan buah beri.













